Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir dan Kernet Bus Peziarah Kecelakaan di Guci Tegal Jadi Tersangka, Ini Penjelasan Polisi

Kompas.com - 11/05/2023, 13:33 WIB
Tresno Setiadi,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

TEGAL, KOMPAS.com - Polisi akhirnya menetapkan pria berinisial R dan AY, sopir dan kernet bus peziarah yang kecelakaan di Objek Wisata Guci, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah pada Minggu (7/5/2023) lalu sebagai tersangka.

Keduanya ditetapkan tersangka setelah dianggap lalai sehingga mengakibatkan kecelakaan yang sampai memakan dua korban jiwa warga Tangerang Selatan.

Kepala Kepolisian Resor Tegal (Kapolres) Tegal, AKBP Muhammad Sajarod Zakun mengatakan, keduanya dijerat Pasal 359 KUHP.

Baca juga: Kesehatan Membaik, 2 Pasien Terakhir Korban Kecelakaan Bus di Guci Tegal Dibawa ke Tangerang Selatan

"Mereka berdua kita kenakan Pasal 359 terkait kelalaian yang bersangkutan. Karena pada saat kejadian, yang bersangkutan, mereka berdua atau salah satunya tidak ada di ruang kemudi," kata Sajarod, saat dihubungi wartawan, Kamis (11/5/2023).

Sajarod berujar, berdasarkan keterangan para saksi-saksi dan pengakuan, keduanya memang tidak berada di ruang kemudi saat mesin bus dipanasi.

"Kejadian itu tidak akan terjadi apabila ada seseorang yang bertanggung jawab dalam hal ini sopir atau dibantu dengan kernet berada di kemudi," pungkas Sajarod.

Sebelumnya, Sajarod juga menepis kabar seorang bocah memainkan rem tangan bus Duta Wisata yang meluncur tanpa sopir hingga terperosok ke Sungai Awu, di Objek Wisata Guci, Tegal, Jawa Tengah.

Disampaikan Sajarod, informasi tersebut tidak benar. Hal itu berdasarkan keterangan para saksi di dalam bus yang menyatakan tidak melihat seorang anak pun yang memainkan tuas rem tangan.

"Berdasarkan keterangan para saksi, penumpang yang jadi korban di dalam menyampaikan bahwa tidak ada seorang pun terlebih anak-anak yang memainkan tuas dari handbrake tersebut," kata Sajarod saat menyaksikan evakuasi bus di Guci, Kecamatan Bojong, Tegal, Senin (8/5/2023).

Sajarod mengatakan, untuk memastikan penyebab kecelakaan, pihaknya bahkan akan mendatangkan tenaga ahli. Termasuk mengecek setiap sistem pengereman bus yang sudah berhasil dievakuasi.

"Nanti kami bersama tenaga ahli khusus kendaraan merk Hino yang sudah kita datangkan, nanti akan dicek sistem pengereman yang ada, berfungsi normal apa tidak," kata Sajarod.

Seperti diketahui, bus yang membawa rombongan peziarah asal Tangerang Selatan meluncur bebas tanpa sopir dari tempat parkir hingga terjun ke Sungai Awu, Obyek Pemandian Air Panas Guci, Tegal, Jawa Tengah, Minggu (7/5/2023).

Dalam peristiwa itu, 37 penumpang di dalamnya mengalami luka-luka hingga dua di antaranya meninggal dunia.

Baca juga: KNKT Ungkap Penyebab Bus Peziarah Masuk Sungai di Guci Tegal, padahal Rem Tangan Berfungsi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
lo pea apa gimana? tu mobil sdh dihandbreak, mosok supir jdi tersangka bukan dia yg sengaja bikin jalan mobil, otakmu udh kbnyakan micin , jdinya gak bisa mikir jernih, udh dipegang ama pengacara kondang, bkl kliatan siapa yg salah jdi slow ya bambang, membalas komentar vankuycibai : tangkap aja tuu sopir. takbir


Terkini Lainnya
Datang Pakai Rompi Anti Peluru, Sri Mulyani Akui Baru Pertama Kali ke Nduga
Datang Pakai Rompi Anti Peluru, Sri Mulyani Akui Baru Pertama Kali ke Nduga
Regional
Pemprov DKI Jakarta Gerak Cepat Bantu Korban Kebakaran Penjaringan, 2.000 Jiwa Terdampak
Pemprov DKI Jakarta Gerak Cepat Bantu Korban Kebakaran Penjaringan, 2.000 Jiwa Terdampak
Regional
Pesawat yang Bawa Menkeu dan Menhan ke Nduga Jadi Target TPNPB-OPM, Ditetapkan DPO
Pesawat yang Bawa Menkeu dan Menhan ke Nduga Jadi Target TPNPB-OPM, Ditetapkan DPO
Regional
Bawa 40 Kg Sabu, 2 Kurir DItangkap di Asahan, Dijanjikan Rp 100 Juta
Bawa 40 Kg Sabu, 2 Kurir DItangkap di Asahan, Dijanjikan Rp 100 Juta
Regional
Bupati Kaur Murka, 3 Kadis Absen Saat Shalat Idul Adha di Desa Terpencil
Bupati Kaur Murka, 3 Kadis Absen Saat Shalat Idul Adha di Desa Terpencil
Regional
Menkeu dan Menhan Kunjungi Nduga Papua, Ini Tujuannya
Menkeu dan Menhan Kunjungi Nduga Papua, Ini Tujuannya
Regional
Koleksi Satwa Semarang Zoo Bertambah, Ada Sitatunga dan 4 Kapibara
Koleksi Satwa Semarang Zoo Bertambah, Ada Sitatunga dan 4 Kapibara
Regional
Banjir Bandang dan Longsor Rusak Jalan Lingkar Selatan Pulau Sumbawa 
Banjir Bandang dan Longsor Rusak Jalan Lingkar Selatan Pulau Sumbawa 
Regional
Rambo, Sapi Jumbo 973 Kg dari Presiden Prabowo Jadi Tontonan Warga Biak Numfor
Rambo, Sapi Jumbo 973 Kg dari Presiden Prabowo Jadi Tontonan Warga Biak Numfor
Regional
Shalat Idul Adha di Tengah Konflik Puncak Jaya, Doa Damai dari Kota Mulia
Shalat Idul Adha di Tengah Konflik Puncak Jaya, Doa Damai dari Kota Mulia
Regional
Dinas Pariwisata Raja Ampat Minta Tambang Nikel Dihentikan Demi Alam
Dinas Pariwisata Raja Ampat Minta Tambang Nikel Dihentikan Demi Alam
Regional
Suami Bunuh Istri di Dompu, Jasad Tergeletak di Samping Bayi 10 Hari
Suami Bunuh Istri di Dompu, Jasad Tergeletak di Samping Bayi 10 Hari
Regional
LBH Desak DPRD Jambi Investigasi RS Erni Medika Usai Dugaan Malapraktik
LBH Desak DPRD Jambi Investigasi RS Erni Medika Usai Dugaan Malapraktik
Regional
Bahlil Sebut Tambang Jauh dari Wisata, Greenpeace: Jangan Menyesatkan!
Bahlil Sebut Tambang Jauh dari Wisata, Greenpeace: Jangan Menyesatkan!
Regional
Cuaca Ekstrem Ancam Berau, BMKG: Waspadai Petir dan Hujan di Beberapa Kecamatan
Cuaca Ekstrem Ancam Berau, BMKG: Waspadai Petir dan Hujan di Beberapa Kecamatan
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau