Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rombongan Biksu Thudong Sampai di Semarang, Disambut Ratusan Warga

Kompas.com - 28/05/2023, 10:18 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Sebanyak 30 rombongan biksu Thailand dan 2 biksu Indonesia melakukan thudong atau ritual jalan kaki menuju Candi Borobudur, Jawa Tengah sudah tiba di Kota Semarang.

Perjalan 30 biksu itu dimulai dari Nakhon Si Thammarat, Thailand pada 23 Maret 2023, melewati empat negara yaitu Thailand, Malaysia, Singapura, dan Indonesia.

Para biksu tiba di perbatasan Kabupaten Kendal-Kota Semarang sekitar pukul 09.30 WIB. Ratusan warga terlihat antusias menyambut kedatangan para biksu tersebut.

Baca juga: Tiba di Kantor PCNU Kendal, Para Biksu Thudong Dipijat Oleh Banser

Perjalanan para biksu di Kota Semarang dikawal Banser yang merupakan bagian dari Nahdlatul Ulama. Selain itu, aparat kepolisian dan Dinas Perhubungan (Dishub) juga turut mengawal.

Sekretaris Pengurus Wihara Sima 2500 Buddha Semarang, Wahyudi mengatakan, ada 32 biksu yang melakukan perjalanan ke Candi Borobudur. Para biksu kagum dengan antusiasme warga Semarang.

"Ini ada 2 biksu dari Indonesia. Selain itu dari Thailand," jelasnya saat dikonfirmasi, Minggu (28/5/2023).

Dia menjelaskan, rombongan biksu tersebut akan menginap di Wihara Adi Dharma di Jalan Widoharjo, Kota Semarang, Jawa Tengah sebelum melanjutkan perjalanan.

"Menginap satu malam," kata dia.

Awalnya, biksu yang melakukan perjalanan dari Thailand berjumlah 40 orang. Namun beberapa ada yang tidak bisa meneruskan perjalanan karena sakit dan membutuhkan perawatan.

"Ada, semula dari Thailand pesertanya 40 orang," ujar Wahyudi.

Baca juga: Sambut 32 Biksu Thudong, Ratusan Warga Kendal Padati Pinggir Jalan

Saat ini, para biksu sudah melakukan perjalanan selama tiga bulan. Para biksu hanya menginap semalam sejak pukul 22.00 WIB hingga 04.00 WIB di daerah yang disinggahi.

"Mulai perjalanan lagi pukul 05.00 WIB," ucapannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Motor Tabrak Pikap di Barito Kuala, Ayah dan Anak Tewas
Motor Tabrak Pikap di Barito Kuala, Ayah dan Anak Tewas
Regional
Ratu Dewa Ultimatum Sekolah Negeri di Palembang: Jangan Lagi Minta Iuran Komite!
Ratu Dewa Ultimatum Sekolah Negeri di Palembang: Jangan Lagi Minta Iuran Komite!
Regional
Tugas Diplomat ADP, Sering Menangani Perlindungan WNI
Tugas Diplomat ADP, Sering Menangani Perlindungan WNI
Regional
Vonis 2,5 Tahun Penjara Tanpa Ganti Rugi, Korban Penipuan Oknum Persit Menangis di Ruang Sidang
Vonis 2,5 Tahun Penjara Tanpa Ganti Rugi, Korban Penipuan Oknum Persit Menangis di Ruang Sidang
Regional
Mualem Bawa Persoalam Jalur Maut Geurutee ke Bappenas: Kasihan, Satu Keluarga Bisa Terjun ke Laut
Mualem Bawa Persoalam Jalur Maut Geurutee ke Bappenas: Kasihan, Satu Keluarga Bisa Terjun ke Laut
Regional
Penanaman Jagung di Kanan Kiri Tol Banten Dimulai Oktober 2025
Penanaman Jagung di Kanan Kiri Tol Banten Dimulai Oktober 2025
Regional
3 Bulan Pemutihan, Pendapatan Pajak Kendaraan di Demak Capai Rp 38,8 Miliar
3 Bulan Pemutihan, Pendapatan Pajak Kendaraan di Demak Capai Rp 38,8 Miliar
Regional
Kapok Ikut Travel Haji Murah, Dewi Cerita Disembunyikan di Bagasi Bus demi Sampai Ke Tanah Suci
Kapok Ikut Travel Haji Murah, Dewi Cerita Disembunyikan di Bagasi Bus demi Sampai Ke Tanah Suci
Regional
Remaja di Semarang Dibacok Gerombolan Bersenjata Tajam, Pelaku Masih Dicari
Remaja di Semarang Dibacok Gerombolan Bersenjata Tajam, Pelaku Masih Dicari
Regional
Ajudan Eks Pejabat Bengkulu Diperiksa Kasus Suap Rekrutmen PHL PDAM
Ajudan Eks Pejabat Bengkulu Diperiksa Kasus Suap Rekrutmen PHL PDAM
Regional
Pasien Gantung Diri di RS AWS Samarinda, Dinkes Kaltim Evaluasi Pengawasan dan Pelayanan
Pasien Gantung Diri di RS AWS Samarinda, Dinkes Kaltim Evaluasi Pengawasan dan Pelayanan
Regional
Jadi Saksi Kasus Pemerasan PPDS Undip, Dekan Tak Tahu Ada Iuran Rp 80 Juta
Jadi Saksi Kasus Pemerasan PPDS Undip, Dekan Tak Tahu Ada Iuran Rp 80 Juta
Regional
Pembunuhan Brigadir Nurhadi, Pengacara: Kompol YG Ajak M Liburan ke Lombok dengan Iming-iming Rp 10 Juta
Pembunuhan Brigadir Nurhadi, Pengacara: Kompol YG Ajak M Liburan ke Lombok dengan Iming-iming Rp 10 Juta
Regional
Pensiunan Terjerat Utang Ratusan Juta Akibat Investasi Bodong Oknum Persit: “Kami Sudah Tua, Masih Saja Ditipu”
Pensiunan Terjerat Utang Ratusan Juta Akibat Investasi Bodong Oknum Persit: “Kami Sudah Tua, Masih Saja Ditipu”
Regional
Sidang Korupsi Mbak Ita, Saksi Sebut 'Iuran Kebersamaan' Sudah Ada Sejak Era Hendrar Prihadi
Sidang Korupsi Mbak Ita, Saksi Sebut "Iuran Kebersamaan" Sudah Ada Sejak Era Hendrar Prihadi
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau