Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Litbang "Kompas" Prabowo Ungguli Ganjar, Bambang Pacul: Saya Tidak Percaya Survei yang Dibuat Orang Lain

Kompas.com - 29/05/2023, 07:54 WIB
Muhlis Al Alawi,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

WONOGIRI, KOMPAS.com - Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDI-P, Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul merespons survei elektabilitas yang digelar Litbang Kompas, di mana Ganjar Pranowo disalip Prabowo Subianto.

Pacul menekankan, dirinya tidak percaya dengan survei yang dibuat orang lain, dan berseloroh bahwa jajak pendapat yang dilakukan di seluruh Indonesia membutuhkan anggaran minimal Rp 850 juta sampai Rp 950 juta.

“Saya belum melakukan survei secara detil. Saya percaya dengan survei yang saya buat. Saya tidak percaya terhadap survei yang dibuat orang lain. Saya kurang percaya kalau dibuat orang lain. Begini biaya survei satu Indonesia itu minimal Rp 850 juta-950 juta,” ujar Pacul kepada Kompas.com, Minggu (28/5/2023).

Baca juga: Elaktabilitas Ganjar Kalah dari Prabowo di Survei Litbang Kompas, Puan: Jadi Tantangan

Bambang Pacul mempertanyakan bilamana setiap hari lembaga survei mengeluarkan hasil survei lalu pembayarnya siapa. Dengan demikian, ia mempertanyakan lembaga survei bisa menerima pesanan survei.

“Kalau ada tiap hari ada lembaga survei yang mengeluarkan survei yang bayar siapa. Kita boleh bertanya dong. Kira-kira menerima pesanan yang bayar tidak. Logis dong pertanyaan saya. Maka survei saya lakukan sendiri,” jelas Pacul.

Terakhir, kata Pacul, PDI-P melakukan survei Oktober 2022 lalu. Survei itu dilakukan di seluruh daerah pemilihan di Indonesia.

Baca juga: Resmi, Tarif Listrik 11-17 Agustus 2025 untuk Semua Pelanggan PLN

Hanya saja, Pacul enggan membuka hasil survei internal PDI-P. Baginya, hasil survei menjadi kebutuhan partai berlambang banteng moncong putih untuk membuat kebijakan internal partai.

“Survei kami lakukan bulan Oktober 2022. Survei kami lakukan diseluruh dapil. Hasil survei digunakan untuk kepentingan kebijakan partai,” kata Pacul.

Bagi Pacul, survei ibarat memotret sosok. Bilamana survei terlihat sosok mengalami kekurangan, maka tinggal dilakukan tindakan.

Baca juga: Elektabilitas Ganjar Disalip Prabowo di Survei Litbang Kompas, Gibran: Santai Saja

“Survei itu hanya potret saja. Semisal seseorang saya potret. Kemudian tampak hidungnya agak mencong sedikit. Kemudian bikin mancung dengan operasi. Dan itulah aksi. Nanti setelah aksi, kemudian survei atau potret kemudian sudah terlihat mancung. Dengan demikian hasil survei itu untuk melakukan langkah berikutnya,” demikian Pacul.

Sebelumnya, Hasil survei Litbang Kompas menunjukkan tiga besar elektabilitas calon presiden (capres) masih diisi oleh Prabowo Subianto 24,5 persen, Ganjar Pranowo 22,8 persen.

Kemudian, disusul Anies Baswedan 13,6 persen, dengan margin of error survei lebih kurang 2,83 persen. Survei ini digelar pada 29 April sampai 10 Mei 2023.

Baca juga: Kasus Prada Lucky, TNI AD Ungkap Ada Perwira Sengaja Izinkan Bawahan Lakukan Kekerasan

Tingkat elektoral Prabowo yang menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan), meningkat 6,4 persen dibandingkan survei yang sama pada Januari 2023. Kala itu, Prabowo mendapatkan elektabilitas 18,1 persen.

Sementara itu, elektabilitas Gubernur Jawa Tengah, Ganjar berada di angka 22,8 persen. Hasil itu menunjukkan penurunan 2,5 persen ketimbang survei Januari 2023, di mana ia memperoleh tingkat elektoral 25,3 persen.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!

Komentar
anisma secuil gk msk perhitungan, membalas komentar ichsan thayeb : sejak u20 di tolak. ganjar udah selesai. sekarang head to head prabowo - anies


Terkini Lainnya
Polres Kendal Jual Beras Murah, Warga Bisa Beli di Polsek Terdekat dengan Syarat
Polres Kendal Jual Beras Murah, Warga Bisa Beli di Polsek Terdekat dengan Syarat
Regional
Diwarnai Penolakan, Debat Publik Pilkada Ulang Bangka Hanya Satu Kali
Diwarnai Penolakan, Debat Publik Pilkada Ulang Bangka Hanya Satu Kali
Regional
Oknum Polisi di Luwu Diduga Lecehkan Tahanan Perempuan
Oknum Polisi di Luwu Diduga Lecehkan Tahanan Perempuan
Regional
Pengoplos Beras SPHP di Buton Ditangkap, Kualitas dan Berat Berkurang
Pengoplos Beras SPHP di Buton Ditangkap, Kualitas dan Berat Berkurang
Regional
Satpol PP Jateng Bakal Tindak Truk Sampah di TPA Ilegal Brown Canyon, Bisa Dipidana dan Denda Rp 50 Juta
Satpol PP Jateng Bakal Tindak Truk Sampah di TPA Ilegal Brown Canyon, Bisa Dipidana dan Denda Rp 50 Juta
Regional
Perpustakaan Inklusi di Manggarai Timur NTT, Ruang Hidup Inspiratif
Perpustakaan Inklusi di Manggarai Timur NTT, Ruang Hidup Inspiratif
Regional
Gemerlap Sinar Lights Wonderland Bakal Warnai Grand Maerakaca Semarang, Catat Tanggalnya!
Gemerlap Sinar Lights Wonderland Bakal Warnai Grand Maerakaca Semarang, Catat Tanggalnya!
Regional
Gubernur NTT Siap Kawal Kasus Prada Lucky: Kita Pastikan Keluarga Dapat Keadilan Seadil-adilnya
Gubernur NTT Siap Kawal Kasus Prada Lucky: Kita Pastikan Keluarga Dapat Keadilan Seadil-adilnya
Regional
Curiga Bukan Gantung Diri, Keluarga Ungkap Kejanggalan Kematian Seorang Pria di Banyumas
Curiga Bukan Gantung Diri, Keluarga Ungkap Kejanggalan Kematian Seorang Pria di Banyumas
Regional
Izin Tambang Timah Laut di Beriga Diperpanjang hingga 2035, Nelayan Menolak
Izin Tambang Timah Laut di Beriga Diperpanjang hingga 2035, Nelayan Menolak
Regional
Bripka Sumantri, Polisi Perpustakaan Keliling di Ujung Selatan Nusantara
Bripka Sumantri, Polisi Perpustakaan Keliling di Ujung Selatan Nusantara
Regional
Usai Blokir PPATK Dibuka, Warga Padang Kini Beralih ke Tabungan Emas
Usai Blokir PPATK Dibuka, Warga Padang Kini Beralih ke Tabungan Emas
Regional
Terbangun Saat Dicuri, Pemilik Warung Madura Berduel dengan Pencuri Bersenjata
Terbangun Saat Dicuri, Pemilik Warung Madura Berduel dengan Pencuri Bersenjata
Regional
Wagub Kalteng Edy Pratowo Mengaku Ditelepon Sekjen DPP Partai Golkar Jelang Musda, Sinyal Dukungan?
Wagub Kalteng Edy Pratowo Mengaku Ditelepon Sekjen DPP Partai Golkar Jelang Musda, Sinyal Dukungan?
Regional
Peringatan 80 Tahun Jateng Digelar Meriah, Ini Rangkaian Acaranya
Peringatan 80 Tahun Jateng Digelar Meriah, Ini Rangkaian Acaranya
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau