Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cabuli 12 Siswa MI di Wonogiri, Kepsek dan Guru Terduga Pelaku Diberhentikan

Kompas.com - 30/05/2023, 13:26 WIB
Muhlis Al Alawi,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

WONOGIRI, KOMPAS.com - Oknum kepala sekolah dan guru yang menjadi terduga pelaku percabulan terhadap 12 siswi MI di Kecamatan Baturetno, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah diberhentikan sementara.

Pemberhentian oknum kepala sekolah dan guru itu untuk memudahkan pemeriksaan terhadap terduga pelaku, dan memberi kenyamanan bagi 12 siswi yang menjadi korbannya.

Kepala Kantor Kemenag Wonogiri, Anif Solikhin yang dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon seluler, Selasa (30/5/2023) mengatakan, oknum kepala sekolah diberhentikan langsung oleh yayasan yang menaungi sekolah swasta tersebut.

Baca juga: Kepala Sekolah dan Guru Agama yang Diduga Cabuli Belasan Murid di Wonogiri Dicopot

Sementara guru yang merupakan PNS itu diberhentikan sementara, dan ditarik bertugas di Kantor Kemenag Wonogiri untuk memperlancar jalannya proses hukum.

“Mulai Senin sudah kami berhentikan (oknum guru MI) dan ditarik bertugas di kantor (kemenag) sambil menunggu proses pemeriksaan di kepolisian. Untuk kepala sekolah lantaran sekolah swasta maka menjadi kewenangan yayasan yang memiliki sekolah tersebut. Kita sudah koordinasi agar tindaklanjuti dan saat ini yang bersangkutan sudah diberhentikan oleh yayasan,” kata Anif.

Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!
Kompas.id
Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!

Sebelum memberhentikan guru PNS, kata Anif, Kemenag Kabupaten Wonogiri membentuk tim untuk menelusuri kebenaran informasi 12 siswi MI yang diduga menjadi korban pencabulan kepsek dan guru.

Dari penelusuran itu, tim menemukan adanya indikasi kuat pelanggaran hukum yang dilakukan guru PNS dan kepsek sekolah tersebut.

“Kemenag Kab Wonogiri menurunkan tim sebanyak tiga orang untuk mendalami informasi. Setelah hasil koordinasi, ada indikasi kuat terjadi pelanggaran maka untuk yang guru PNS kami berhentikan sementara dan ditugaskan di kantor. Soal proses hukumnya kami serahkan kepada polisi,” tutur Anif.

Agar tidak terjadi kekosongan guru dan kepala sekolah, Kemenag Kabupaten Wonogiri menugaskan guru tambahan. Guru itu kemudian diangkat sebagai pelaksana harian sebagai kepala sekolah.

Baca juga: 12 Siswa Madrasah di Wonogiri Diduga Dicabuli Kepsek dan Guru

Ia menambahkan dari penelusuran timnya, dari 14 siswa perempuan kelas lima dan enam, terdapat 12 anak yang menjadi korban percabulan oknum kepsek dan oknum guru. Dari 12 korban, baru tiga siswa yang diperiksa.

Menyoal siswa baru melaporkan kejadian ini padahal sudah setahun terjadi, Anif menduga para siswi ketakutan lantaran terduga pelaku adalah seorang kepala sekolah.

“Mungkin karena terduga pelakunya kepsek. Sehingga siswa tertutup dan ketakutan,” kata Anif.

Anif mengatakan, temuan dari tim menyebutkan dua terduga pelaku mencabuli korban tidak bersamaan. Masing-masing melakukan sendiri-sendiri terhadap para korban. “Tidak ada kerja sama. Terduga pelaku melakukan sendiri-sendiri,” tutur Anif.

Saat ini, para korban masuk sekolah lantaran seluruh siswa sementara mengikut ujian semester.

Diberitakan sebelumnya, kepala sekolah dan guru di salah satu madrasah ibtidaiyah di Kecamatan Baturetno, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, diduga mencabuli 12 siswanya.

Baca juga: Gerebek dan Cabuli Remaja 13 Tahun yang Sedang Pacaran, Pria di Kalbar Ditangkap

Halaman Berikutnya
Halaman:
Komentar
revolusi mental gatot. mui kmn ya?? jgn sibuk ngurusi konser org lain bro.


Terkini Lainnya
Seorang Warga Sipil Tewas Ditembak di Puncak Jaya, Pelaku Diduga KKB
Seorang Warga Sipil Tewas Ditembak di Puncak Jaya, Pelaku Diduga KKB
Regional
8.523 Koperasi Desa Merah Putih di Jateng Diklaim 100 Persen Berbadan Hukum
8.523 Koperasi Desa Merah Putih di Jateng Diklaim 100 Persen Berbadan Hukum
Regional
Menteri LH dan Gubernur Riau Tinjau TNTN, Siapkan Solusi Terbaik untuk Restorasi Hutan
Menteri LH dan Gubernur Riau Tinjau TNTN, Siapkan Solusi Terbaik untuk Restorasi Hutan
Regional
Truk ODOL Tak Masuk Target Operasi Patuh 2025, Pemerintah Fokus Sosialisasi
Truk ODOL Tak Masuk Target Operasi Patuh 2025, Pemerintah Fokus Sosialisasi
Regional
Soal Beras Oplosan, Wamentan: 212 Merek Sedang Ditangani Bareskrim Polri
Soal Beras Oplosan, Wamentan: 212 Merek Sedang Ditangani Bareskrim Polri
Regional
Ahmad Luthfi Undang 8.523 Kepala Desa di Jateng Hadiri Peluncuran Koperasi Merah Putih di Klaten
Ahmad Luthfi Undang 8.523 Kepala Desa di Jateng Hadiri Peluncuran Koperasi Merah Putih di Klaten
Regional
ASN Demak Tak Wajib Apel, Orang Tua Diperbolehkan Antar Anak Sekolah pada Hari Pertama
ASN Demak Tak Wajib Apel, Orang Tua Diperbolehkan Antar Anak Sekolah pada Hari Pertama
Regional
Senin Depan, Presiden Prabowo Luncurkan Kopdes Merah Putih di Klaten
Senin Depan, Presiden Prabowo Luncurkan Kopdes Merah Putih di Klaten
Regional
Detik-detik IRT Pedagang Kopi di Lampung Lawan Begal yang Ambil Motornya
Detik-detik IRT Pedagang Kopi di Lampung Lawan Begal yang Ambil Motornya
Regional
Kuasa Hukum Keluarga Brigadir Nurhadi Keberatan Penerapan Pasal Pidana Penganiayaan
Kuasa Hukum Keluarga Brigadir Nurhadi Keberatan Penerapan Pasal Pidana Penganiayaan
Regional
Penonton dan Pantia Saling Dorong dalam Festival Bunga Bandungan
Penonton dan Pantia Saling Dorong dalam Festival Bunga Bandungan
Regional
Sekolah Rakyat Sumenep Masih Sepi, Kades hingga Penyuluh Agama Dilibatkan untuk Sisir Siswa
Sekolah Rakyat Sumenep Masih Sepi, Kades hingga Penyuluh Agama Dilibatkan untuk Sisir Siswa
Regional
Rawan Pelanggaran Syariat, Objek Wisata Pantai Ulee Lheu Kini Terpantau CCTV
Rawan Pelanggaran Syariat, Objek Wisata Pantai Ulee Lheu Kini Terpantau CCTV
Regional
Pertahankan Motornya Dibegal, IRT Pedagang Kopi Didorong Jatuh ke Aspal hingga Kepala Bocor
Pertahankan Motornya Dibegal, IRT Pedagang Kopi Didorong Jatuh ke Aspal hingga Kepala Bocor
Regional
Bocah 'Aura Farming' Dikha Diundang ke Dubai, Orangtua: Belum Dipastikan Bisa Datang
Bocah "Aura Farming" Dikha Diundang ke Dubai, Orangtua: Belum Dipastikan Bisa Datang
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau