Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Bocah di Baubau Diserang Monyet Liar, Seorang Bocah Sampai Baku Pukul

Kompas.com - 30/05/2023, 21:21 WIB
Defriatno Neke,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

BAUBAU, KOMPAS.com - Sekitar 4 bocah yang tinggal di benteng keraton Kelurahan Melai, Kecamatan Murhum, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara dilaporkan diserang monyet liar, Selasa (30/5/2023).

Bocah-bocah tersebut mengalami luka goresan di tubuhnya. Bahkan seorang anak sampai baku pukul dengan monyet tersebut.

"Saya lagi main. Tiba-tiba dia (monyet) naik di belakangku, saya kira kucing," kata seorang bocah, Ali (8) saat ditemui di gudang, Selasa (30/5/2023).

Baca juga: Diduga Sulit Diatur, Seekor Monyet Dibanting Pria di Sunter Jaya

Ia kaget ternyata monyet tersebut langsung menyerangnya dengan mencakar di belakangnya. "Iya baku pukul (dengan monyet)," ujar Ali.

Keberadaan seekor monyet liar di kawasan benteng keraton menimbulkan keresahan warga sekitar.

Sudah hampir sekitar seminggu, primata tersebut sudah berada di kawasan benteng keraton dan mulai menyerang pengunjung dan warga.

Baca juga: Desa KKN Jokowi Dituding Baru Berdiri Tahun 2000, Sekdes Ketoyan: Kami Sudah Ada Sejak 1954

Mamalia tersebut mulai intens menyerang anak kecil yang sedang bermain.

Bahkan monyet tersebut masuk ke dalam rumah warga, dan menyerang bayi yang masih dalam ayunan.

Sehingga balita tersebut mengalami luka gorengan di bagian belakan, tangan dan pahanya.

Baca juga: Monyet Liar Keliaran di Tebet, Ketua RT: Bikin Resah, dari Pagi Nggak Ketangkap

Sementara itu, Dinas Pemadam Kebakaran Kota Baubau yang mendapat laporan kemudian menurunkan tim untuk menangkap monyet tersebut.

Tim rescue kemudian bergerak mengamankan bagian samping benteng keraton Buton untuk mencari keberadaan monyet tersebut.

Aslan, Ketua Tim Penyelamatan Dinas Pemadam Kebakaran Kota Baubau, mengatakan, pertempuran datang untuk melakukan penguncian monyet.

Baca juga: Kasus Malaria Knowlesi Ditemukan di Nunukan, Penderita Kerap Berinteraksi dengan Monyet Ekor Panjang

"Sore ini kami mendapat laporan penyerangan anak kecil. Kami mencari monyet berkeliling tapi tidak ditemukan," ucap Aslan.

Aslan menambahkan sampai hari ini di kantornya mendapat laporan dia anak kecil diserang monyet.

Rencananya pihak pemadam kebakaran kembali akan terus melakukan pencarian dan penguncian monyet liar pada esok hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
mungkin ini sebabnya knp banyak warga asing benci dgn monyet sampai rela membayar utk melihat penyiksaan thdp monyet


Terkini Lainnya
53 Desa Di Purworejo Tak Bisa Bentuk Koperasi Merah Putih Sendiri, Kenapa ?
53 Desa Di Purworejo Tak Bisa Bentuk Koperasi Merah Putih Sendiri, Kenapa ?
Regional
Bupati Sumbawa Targetkan PAD Naik 10 Persen, Ini Langkah yang Dilakukan
Bupati Sumbawa Targetkan PAD Naik 10 Persen, Ini Langkah yang Dilakukan
Regional
Sumbawa Barat Berhasil Eliminasi Malaria, Bupati Apresiasi Petugas Kesehatan
Sumbawa Barat Berhasil Eliminasi Malaria, Bupati Apresiasi Petugas Kesehatan
Regional
Oktober, Kudus Jadi Tuan Rumah PON Beladiri 2025 di GOR Djarum Kaliputu
Oktober, Kudus Jadi Tuan Rumah PON Beladiri 2025 di GOR Djarum Kaliputu
Regional
Dampak Erupsi Gunung Lewotobi, Bandara Frans Seda Maumere Ditutup
Dampak Erupsi Gunung Lewotobi, Bandara Frans Seda Maumere Ditutup
Regional
Gunung Lewotobi Luncurkan Guguran Lava Sejauh 2 Kilometer pada Rabu Pagi
Gunung Lewotobi Luncurkan Guguran Lava Sejauh 2 Kilometer pada Rabu Pagi
Regional
RSUD Embung Fatimah Batam Dianggap Lalai, Dinkes Desak Terima Pasien Anak meski Tak Darurat
RSUD Embung Fatimah Batam Dianggap Lalai, Dinkes Desak Terima Pasien Anak meski Tak Darurat
Regional
Status 'Kota Layak Anak' Pekanbaru Bisa Dicabut jika Ada yang Pekerjakan Anak Mengemis
Status "Kota Layak Anak" Pekanbaru Bisa Dicabut jika Ada yang Pekerjakan Anak Mengemis
Regional
Bupati Sumbawa Alokasikan Rp 2,5 Miliar untuk Beasiswa Mahasiswa Kedokteran dan Farmasi di Unram
Bupati Sumbawa Alokasikan Rp 2,5 Miliar untuk Beasiswa Mahasiswa Kedokteran dan Farmasi di Unram
Regional
Erupsi Dasyat Gunung Lewotobi Laki-laki, Kota Maumere Dilanda Hujan Abu Vulkanik
Erupsi Dasyat Gunung Lewotobi Laki-laki, Kota Maumere Dilanda Hujan Abu Vulkanik
Regional
BSU Rp 600.000 Cair Juni, tapi Banyak Pekerja Jateng Tak Terdata di BPJS
BSU Rp 600.000 Cair Juni, tapi Banyak Pekerja Jateng Tak Terdata di BPJS
Regional
Penyerangan Terhadap Anggota TNI dan 3 Warga Sipil di Yahukimo Diduga Dilakukan KKB Pimpinan Elkius Kobak
Penyerangan Terhadap Anggota TNI dan 3 Warga Sipil di Yahukimo Diduga Dilakukan KKB Pimpinan Elkius Kobak
Regional
Hingga Pukul 24.00 Wita, Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi 5 Kali
Hingga Pukul 24.00 Wita, Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi 5 Kali
Regional
7 Hari Mogok Makan, Bagaimana Dosen UKSW Bertahan Hidup?
7 Hari Mogok Makan, Bagaimana Dosen UKSW Bertahan Hidup?
Regional
Guru di Jepara Cabuli Siswa SD di Mushala, Kini Diciduk Polisi
Guru di Jepara Cabuli Siswa SD di Mushala, Kini Diciduk Polisi
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Mengapa Iran Menargetkan Kota Haifa di Israel?
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau