Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral di Medsos, Curhatan Warga Semarang Mau Nikah Juni, Uangnya Malah Dibawa Kabur Pemilik Wedding Organizer

Kompas.com - 31/05/2023, 14:33 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Indra Sutiyarso, warga Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang, Jawa Tengah mengeluh di media sosial karena uangnya yang akan digunakan untuk nikah diduga dibawa kabur pemilik wedding organizer.

Curhatan Indra di media sosial akhirnya viral setelah di-posting akun Instagram @kejadiansmg. Dalam unggahan, tersebut dijelaskan jika pemilik wedding organizer berinisial TP membawa kabur uang klien sebanyak Rp 1 miliar.

Indra menjelaskan, uangnya sebanyak Rp 78 juta raib dibawa kabur TP. Dia mengaku kenal dengan TP setelah melihat di Instagram wedding organizer milik terduga pelaku penggelapan uang.

Baca juga: Polisi Tetapkan Satu Tersangka Kasus Penipuan Wedding Organizer di Karawang

"Kronologinya tahun lalu saya berencana nikah 24 Juni 2023. Akhirnya mencari weeding organizer di Instagram dan melihat WO milik Teguh Prakoso," jelasnya saat dihubungi melalui telepon, Rabu (31/5/2023).

Awalnya dia tidak menaruh curiga kepada TP karena terlihat menyakinkan. Akun instagram weeding organizer milik terduga pelaku juga mempunyai review yang cukup bagus.

"Bulan November 2022 kita deal yang diwakili TP," kata dia.

Di waktu yang sama, Indra juga membayar termin pertama sebanyak Rp 45 juta. Total biaya yang harus dia bayarkan sebanyak Rp 153 juta kepada terduga pelaku.

"Harapannya dengan pembayaran termin pertama itu pihak weeding organizer bisa booking makanan, dekorasi, suvenir, dan makeup untuk pernikahan saya," paparnya.

Setelah pembayaran termin pertama, tiba-tiba terduga pelaku slow response saat dihubungi. TP juga menjadi jarang memberi kabar soal perkembangan kegiatan pernikahannya.

Baca juga: Ingin Menjalankan Bisnis Wedding Organizer? Pahami Tahapannya

"Kejadian itu mulai ketahuan saat salah satu katering makanan menghubungi ibunya karena kebetulan kenal. Ternyata nama saya tak tercatat di katering yang biasa bekerja sama dengan wedding organizer milik TP," kata dia.

Setelah mendapat kabar tersebut, dia akhirnya dia menghubungi TP dan memintanya agar biaya untuk pesan katering dikembalikan dan ada penghitungan ulang soal biaya.

"Kita juga mendapatkan info jika TP juga mempunyai banyak tunggakan ke vendor lainnya," imbuhnya.

Singkat cerita, pada 28 April 2023 korban kembali mentransfer Rp 33 juta kepada TP. Namun, hingga Mei 2023 TP tidak kunjung memberikan kabar kepadanya.

Baca juga: Polisi Selidiki Dugaan Penipuan Wedding Organizer di Karawang

"Sekitar 16 Mei 2023 TP datang ke rumah orangtua calon saya untuk memberikan contoh suvenir. Namun suvenir yang dibawa malah salah. Itu pun harus saya kejar-kejar dulu," ujarnya.

Tak lama kemudian TP menghilang. Selain itu, dia juga di-invite di grup korban wedding organizer yang berjumlah 13 orang. Melalui grup tersebut banyak korban yang listing soal kerugian yang mencapai Rp 1 miliar.

"Di group itu banyak yang list sampai Rp 1 miliar yang sudah diberikan ke TP," ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
ambil hikmahnya ajah sekarang..nyari wo yg dh pasti ajah.maksudnya banyak teman atau saudara yg udah pada pakai jasanya...lebih minim resiko ketipunya....


Terkini Lainnya
Sidang Kasus Pembunuhan Putri Indah Sari, Terungkap Korban Hamil dan Minta Pertanggungjawaban Sebelum Ditikam 98 Kali
Sidang Kasus Pembunuhan Putri Indah Sari, Terungkap Korban Hamil dan Minta Pertanggungjawaban Sebelum Ditikam 98 Kali
Regional
11 Korban Hilang 'Speed Boat' Terbalik di Mentawai Ditemukan Selamat
11 Korban Hilang "Speed Boat" Terbalik di Mentawai Ditemukan Selamat
Regional
Aksi TNI AL Selamatkan Speed Boat yang Nyaris Karam di Perairan Sebatik
Aksi TNI AL Selamatkan Speed Boat yang Nyaris Karam di Perairan Sebatik
Regional
Kejati Jateng Ungkap Ekspor Fiktif LPEI yang Rugikan Negara Rp 81 Miliar
Kejati Jateng Ungkap Ekspor Fiktif LPEI yang Rugikan Negara Rp 81 Miliar
Regional
Saat Gubernur Andra Soni Beraksi Tren Aura Farming Pacu Jalur di Sungai Cibanten...
Saat Gubernur Andra Soni Beraksi Tren Aura Farming Pacu Jalur di Sungai Cibanten...
Regional
Bupati Batanghari Marah karena Balon Terbang Duluan saat Pelantikan Pegawai
Bupati Batanghari Marah karena Balon Terbang Duluan saat Pelantikan Pegawai
Regional
Pelaku Pacu Jalur di Jalan Tol Lampung Ditilang Rp 750.000
Pelaku Pacu Jalur di Jalan Tol Lampung Ditilang Rp 750.000
Regional
Jaga Bali Tetap Aman, Tertib dan Bersih dari Narkoba, Gubernur Koster Diapresiasi Kepala BNN RI
Jaga Bali Tetap Aman, Tertib dan Bersih dari Narkoba, Gubernur Koster Diapresiasi Kepala BNN RI
Regional
IPW Desak Kapolda NTT Usut Tewasnya Remaja Putri Pekerja Toko di Sumba Timur, Ada Kaitan dengan AKBP Fajar
IPW Desak Kapolda NTT Usut Tewasnya Remaja Putri Pekerja Toko di Sumba Timur, Ada Kaitan dengan AKBP Fajar
Regional
Viral ABG Pacu Jalur di Atas Mobil di Jalan Tol Lampung, Kena Denda Maksimal
Viral ABG Pacu Jalur di Atas Mobil di Jalan Tol Lampung, Kena Denda Maksimal
Regional
Dukung Program Sekolah Rakyat, Pemkab Kediri Siapkan Lahan 7,6 Hektar
Dukung Program Sekolah Rakyat, Pemkab Kediri Siapkan Lahan 7,6 Hektar
Regional
Tersulut Emosi, Wanita di Samarinda Aniaya Remaja karena Serempetan di Jalan
Tersulut Emosi, Wanita di Samarinda Aniaya Remaja karena Serempetan di Jalan
Regional
Kesaksian Pendaki yang Merekam Ritual di Gunung Lawu: Sempat Merinding
Kesaksian Pendaki yang Merekam Ritual di Gunung Lawu: Sempat Merinding
Regional
Satpol PP Purworejo Bongkar Paksa Tempat Karaoke dan Rumah Tinggal di Purworejo, Diwarnai Protes Pemilik
Satpol PP Purworejo Bongkar Paksa Tempat Karaoke dan Rumah Tinggal di Purworejo, Diwarnai Protes Pemilik
Regional
Dukung Gerakan Ayah Teladan, Bupati Kediri Antar Anak di Hari Pertama Sekolah
Dukung Gerakan Ayah Teladan, Bupati Kediri Antar Anak di Hari Pertama Sekolah
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau