Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selamatkan Putrinya yang Diperkosa, Ayah di Kalsel Tewas Ditusuk Pria Pemerkosa, 1 Polisi Luka

Kompas.com - 01/06/2023, 16:04 WIB
Andi Muhammad Haswar,
Khairina

Tim Redaksi

MARABAHAN, KOMPAS.com - Seorang ayah bernama Atbain, warga Desa Anjir Serapat Lama, Kecamatan Anjir Muara, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan (Kalsel) meninggal ditikam pelaku pemerkosa putrinya.

Atbain tewas setelah menyelamatkan putrinya M (22) yang sudah diperkosa oleh pelaku Jumairi (33).

Kepala Seksi Humas Polres Barito Kuala AKP Abdul Malik mengatakan, putri korban dibawa kabur oleh pelaku dan dibawa ke sebuah hotel di Banjarmasin.

Baca juga: Suami di Lampung Bunuh Istrinya, Baru Pulang Merantau dan Emosi Saat Tahu Korban Menikah Lagi

Di hotel tersebut korban sempat diperkosa oleh pelaku sebanyak 2 kali. Saat pelaku lengah, MM kemudian mencoba menghubungi keluarganya untuk meminta pertolongan.

MM akhirnya berhasil diselamatkan sementara pelaku ditangkap keluarga korban untuk dibawa ke kantor polisi.

"Setibanya di tempat kejadian, ikatan JM terlepas dan menyerang korban Atbain menggunakan senjata tajam jenis belati. Sementara rekan-rekan korban mencoba melerai,” ujar Abdul Malik dalam keterangannya yang diterima, Kamis (1/6/2023).

Mendapat serangan dari pelaku, Atbain langsung tersungkur bersimbah darah dan tewas di tempat kejadian.

"Korban ditusuk sebanyak 26 kali oleh pelaku Jumairi mengakibatkan korban meninggal dunia, ditempat kejadian," jelas Malik.

Baca juga: Polisi Gresik: Hasil Visum, Ayah Bunuh Anak Kandung dengan 24 Tusukan

Tak lama kemudian setelah korban tersungkur, tiga orang anggota Polsek Alalak yang kebetulan melintas di lokasi kejadian bermaksud melerai dan menangkap pelaku.

Namun pelaku malah melawan petugas dengan sajam mengakibatkan salah seorang petugas terluka.

"Tiga anggota Polsek Alalak mencoba melerai perkelahian tersebut namun pelaku malah menyerang salah satu anggota Polsek Alalak tersebut dan mengakibatkan anggota Polsek Alalak mengalami luka tusuk di pinggang sebelah kiri," tambah Malik.


Walaupun melawan, pelaku Jumairi akhirnya berhasil ditangkap dan dibawa ke Polres Barito Kuala untuk proses hukum lebih lanjut.

Sementara itu, anggota polisi yang mengalami luka tusuk dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Ansari Saleh untuk mendapatkan perawatan.

"Ternyata dari hasil penelusuran, Jumairi merupakan residivis kasus pembunuhan di Banjarmasin," pungkasnya.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, pelaku kini mendekam di tahanan Polres Barito Kuala.

Pelaku akan dikenakan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan junto Pasal 531 KUHP tentang penganiayaan dengan ancaman hukuman di atas 15 tahun penjara.

Atas perbuatan tersebut, JM dijerat Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan pidana penjara paling lama 15 tahun.

Selain itu pelaku juga mendapat sanksi sebagai pelaku residivis dalam KUHP dengan menambahkan sepertiga dari hukuman pokok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
tiba e setan kalah jahat mbe menungso.


Terkini Lainnya
Pemerintah Riau Hanya Mampu Bayar Bonus 45 Persen, Atlet PON: Mana Mau Kami!
Pemerintah Riau Hanya Mampu Bayar Bonus 45 Persen, Atlet PON: Mana Mau Kami!
Regional
Bisnis Sabung Ayam Kopda Bazarsah Rp 12 Juta Per Bulan, Hakim: Kalah Gaji Jenderal
Bisnis Sabung Ayam Kopda Bazarsah Rp 12 Juta Per Bulan, Hakim: Kalah Gaji Jenderal
Regional
Jokowi Pastikan Hadir di Kongres PSI 2025, Pertimbangkan Jadi Kader
Jokowi Pastikan Hadir di Kongres PSI 2025, Pertimbangkan Jadi Kader
Regional
Seorang Penambang Ilegal di Gunung Botak Ditemukan Tewas dengan Tubuh Penuh Luka
Seorang Penambang Ilegal di Gunung Botak Ditemukan Tewas dengan Tubuh Penuh Luka
Regional
Harga Beras di Samarinda Terus Naik, Pedagang Keluhkan Berkurangnya Pembeli
Harga Beras di Samarinda Terus Naik, Pedagang Keluhkan Berkurangnya Pembeli
Regional
Wawali Serang Nur Agis Minta Maaf dan Siap Ditilang, Ngaku Salah Antar Anak Tanpa Helm
Wawali Serang Nur Agis Minta Maaf dan Siap Ditilang, Ngaku Salah Antar Anak Tanpa Helm
Regional
Abrasi Parah Ancam Warga Pulau Maratua Kaltim, 30 Rumah Terdampak
Abrasi Parah Ancam Warga Pulau Maratua Kaltim, 30 Rumah Terdampak
Regional
Beruntungnya Siswa Sekolah Rakyat, Dapat Cek Kesehatan Gratis dan Fasilitas 'Boarding School'
Beruntungnya Siswa Sekolah Rakyat, Dapat Cek Kesehatan Gratis dan Fasilitas "Boarding School"
Regional
Konflik Gubernur dan Wagub Babel, Warga Bangka Belitung Muak dan Kecewa
Konflik Gubernur dan Wagub Babel, Warga Bangka Belitung Muak dan Kecewa
Regional
Duga Ada Agenda Politik Besar untuk Menjatuhkannya, Jokowi: Saya Berperasaan Memang...
Duga Ada Agenda Politik Besar untuk Menjatuhkannya, Jokowi: Saya Berperasaan Memang...
Regional
Anak Masuk Sekolah Rakyat, Orang Tua Menangis Haru: Saya Sangat Berterima Kasih Sekali
Anak Masuk Sekolah Rakyat, Orang Tua Menangis Haru: Saya Sangat Berterima Kasih Sekali
Regional
Judi Sabung Ayamnya Digerebek, Kopda Bazarsah: Polisi Tak Berhak kalau Ada Oknum TNI
Judi Sabung Ayamnya Digerebek, Kopda Bazarsah: Polisi Tak Berhak kalau Ada Oknum TNI
Regional
Sempat Menolak karena Dikira Bayar, Satria Akhirnya Mulai Masuk Sekolah Rakyat di Banyumas
Sempat Menolak karena Dikira Bayar, Satria Akhirnya Mulai Masuk Sekolah Rakyat di Banyumas
Regional
Banjir Terjang Buru Selatan Maluku, Ratusan Rumah Terendam, Warga Mengungsi
Banjir Terjang Buru Selatan Maluku, Ratusan Rumah Terendam, Warga Mengungsi
Regional
Kampus LP3I Banten Terbakar, 3 Ruang Ludes, Diduga Kompor Meledak
Kampus LP3I Banten Terbakar, 3 Ruang Ludes, Diduga Kompor Meledak
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau