Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU Serang Temukan 19 Bacaleg Punya Gangguan Psikologi Ringan sampai Berat

Kompas.com - 05/06/2023, 20:41 WIB
Rasyid Ridho,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Serang, Banten menemukan adanya 19 orang bakal calon legislatif (bacaleg) yang dinyatakan mengalami gangguan psikologi kategori ringan hingga berat.

Temuan itu terungkap setelah 695 bacaleg menjalani pemeriksaan kesehatan baik jasmani, rohani dan bebas narkoba di rumah sakit milik pemerintah ataupun puskesmas.

"Ada bacaleg yang memang temuannya ada gangguan psikologi ringan, sedang, bahkan ada yang berat. Jumlahnya ada 19,  yang berat ada 1, sisanya ringan dan sedang dari beberapa partai," kata Komisioner KPU Kota Serang Fierly Murdlyat Mabruri ditemui Kompas.com di kantornya, Senin (5/6/2023).

Baca juga: Relawan Ganjar di Banten Rangkul Gen Z untuk Dongkrak Elektabilitas, Tugasnya Buat Konten Kreatif

Dikatakan Fierly, hasil diskusi dengan beberapa rumah sakit, bahwa bacaleg yang dinyatakan mengalami psikopat disebabkan beberapa faktor.

Faktor utamanya kurang istirahat dan banyak pikiran saat menjalani tes.

Akibatnya, pada saat hari pemeriksaan kesehatan mereka drop dan menjalani tesbya terburu-buru serta kurang konsentrasi.

"Jadi enggak bisa dimaknai ganguan psikologi itu, psikopat itu enggak bisa dimaknai bahwa dia ada gangguan mental serius," kata Fierly.

Untuk itu, KPU memberikan kesempatan hingga 9 Juli 2023 kepada para bacaleg yang tidak lolos pemeriksaan kesehatan untuk mengulang hingga dinyatakan sehat.

Baca juga: Dapat Golok Ciomas dari Relawan di Banten, Ganjar: Ini Lambang Kekuatan, Bukan Kekerasan

Kata Fierly, dalam PKPU nomor 10 tahun 2023 tentang pencalonan mengharuskan caleg sehat jasmani, rohani dan bebas narkoba.

"Dia harus mengulang, artinya mengulang pemeriksaan di tes kerohanian, hingga dinyatakan tidak mengalami gangguan psikologis," ujar dia.

Fierly mengungkapkan, dari 19 yang dinyatakan gangguan psikologi didominasi bacaleg perempuan dari beberapa partai politik dan terdapat bacaleg petahana.

"Ada yang petahana, ada yang baru juga ada. Perempuan dan laki-laki juga ada. Tapi perempuan mendominasi," tandas Fierly.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Di Tengah Suasana Duka Kematian Ibu Korban, Pria di Kota Batu Cabuli Ponakannya
Di Tengah Suasana Duka Kematian Ibu Korban, Pria di Kota Batu Cabuli Ponakannya
Regional
Dituduh Jual Penghapusan Karma, Vihara di Samarinda Tempuh Jalur Hukum
Dituduh Jual Penghapusan Karma, Vihara di Samarinda Tempuh Jalur Hukum
Regional
Pantau Karhutla Gunakan Helikopter, Menteri Hanif: Kebakaran Besar, Titik Api di Bukit
Pantau Karhutla Gunakan Helikopter, Menteri Hanif: Kebakaran Besar, Titik Api di Bukit
Regional
2 Kali Cabuli Anak di Bawah Umur di Pantai, Pria Maluku Tengah Divonis 9 Tahun Penjara
2 Kali Cabuli Anak di Bawah Umur di Pantai, Pria Maluku Tengah Divonis 9 Tahun Penjara
Regional
DPC PDIP Yogyakarta Kumpulkan Koin untuk Sekjen Hasto, Bentuk Sindiran 'Kasus Receh'
DPC PDIP Yogyakarta Kumpulkan Koin untuk Sekjen Hasto, Bentuk Sindiran "Kasus Receh"
Regional
Demi Terhindar Investasi Bodong, Publik Diminta Bangun Budaya Sadar Risiko
Demi Terhindar Investasi Bodong, Publik Diminta Bangun Budaya Sadar Risiko
Regional
Soroti Ketimpangan Anggaran Pendidikan, PGRI Jateng: Sekolah Kedinasan Ratusan Juta, Guru Madin Cuma Rp 300.000
Soroti Ketimpangan Anggaran Pendidikan, PGRI Jateng: Sekolah Kedinasan Ratusan Juta, Guru Madin Cuma Rp 300.000
Regional
Seratusan Murid SMP di Kupang Diduga Keracunan MBG, Ini Tanggapan Gubernur NTT
Seratusan Murid SMP di Kupang Diduga Keracunan MBG, Ini Tanggapan Gubernur NTT
Regional
Aparat TNI-Polri di Puncak Papua Diduga Meminta Jatah Dana Kampung, Pangdam: Kita Analisa
Aparat TNI-Polri di Puncak Papua Diduga Meminta Jatah Dana Kampung, Pangdam: Kita Analisa
Regional
Eks Direktur Bank Jateng Jadi Tersangka Kasus Korupsi Sritex, Sekda: Ini Jadi Modal untuk Pencegahan
Eks Direktur Bank Jateng Jadi Tersangka Kasus Korupsi Sritex, Sekda: Ini Jadi Modal untuk Pencegahan
Regional
Syarat Lulus SMA Wajib Baca 20 Buku, Disdik Sulbar: Teknis Belum Dibahas
Syarat Lulus SMA Wajib Baca 20 Buku, Disdik Sulbar: Teknis Belum Dibahas
Regional
6.226 Kasus DBD di Jateng Sepanjang 2025, 54 Meninggal
6.226 Kasus DBD di Jateng Sepanjang 2025, 54 Meninggal
Regional
Komisaris PT PAL Ditahan Terkait Korupsi Kredit Bank BUMN Rp 105 Miliar
Komisaris PT PAL Ditahan Terkait Korupsi Kredit Bank BUMN Rp 105 Miliar
Regional
71.000 Perempuan RI Pertimbangkan Childfree, Menteri Wihaji: Saya Hormat tetapi Tidak Menyarankan karena...
71.000 Perempuan RI Pertimbangkan Childfree, Menteri Wihaji: Saya Hormat tetapi Tidak Menyarankan karena...
Regional
Presiden Prabowo Tugasi Menteri Hanif 3 Hari Pantau Kabut Asap Kebakaran Hutan Riau
Presiden Prabowo Tugasi Menteri Hanif 3 Hari Pantau Kabut Asap Kebakaran Hutan Riau
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau