Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sisihkan Gaji, Kapolsek Jeane Selamatkan 34 Anak "Stunting" di Alor, NTT

Kompas.com - 12/06/2023, 12:08 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Suara tawa anak-anak usia bawah lima tahun (balita) saat bermain di sudut Markas Kepolisian Sektor (Polsek) Alor Barat Daya, Kepolisian Resor (Polres) Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), riuh seperti biasanya.

Mereka tak canggung lagi berada di lingkungan korps baju cokelat itu karena sudah saling mengenal dengan para personel Polsek.

Kedekatan anak-anak dengan polisi dimulai saat Inspektur Polisi Satu (Iptu) Jeane Sakalla menjabat sebagai Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Alor Barat Daya pada Maret 2022.

Sebagai Kapolsek perempuan pertama di jajaran Polres Alor, Jeane dekat dengan anak-anak dan warga sekitar.

Sifat keibuan dan pola pendekatan yang dibangun Jeane pun langsung diterima masyarakat sekitar, termasuk anak-anak.

Baca juga: Pemkot Surabaya Gelar Garage Sale, Hasilnya untuk Penanganan Stunting

Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!
Kompas.id
Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!

Tak hanya menjalankan tugas sebagai Kapolsek, Jeane bertekad untuk berkontribusi bagi masyarakat di tempat dia mengabdi.

Tekad pengabdian yang kuat membuat lulusan Siswa Pendidikan Pertama Bintara Polwan tahun 2001 ini, mulai memetakan persoalan masyarakat di wilayah hukum Polsek Alor Barat Daya, terutama kondisi kesehatan masyarakat.

Bukan melulu soal hukum, satu hal yang dianggapnya serius untuk ditangani bersama, yakni masalah stunting atau gangguan pertumbuhan pada anak akibat kurangnya asupan gizi.

Baca juga: Lagunya Dipakai Bocah Pacu Jalur, Penyanyi AS Melly Mike Terbang ke Riau Tanpa Bayaran

"Angka stunting di Kabupaten Alor cukup tinggi. Di Kecamatan Alor Barat Daya pun banyak anak yang stunting, sehingga polisi harus hadir untuk membantu," kata Jeane kepada Kompas.com, Minggu (11/6/2023).

Jeane yang pernah mengikuti pelatihan perlindungan anak dan hak-hak anak dan pelatihan advokasi berbasis gender ini berinisiatif untuk mengambil peran dalam penanganan stunting.

"Saya menyadari persoalan stunting ini sudah menjadi isu global Indonesia, sehingga perlu percepatan penanganannya," ujarnya.

Baca juga: Cek Status NIK KTP untuk Bansos 2025, Apakah Nama Kamu Masih Terdaftar?

Jeane yang sempat mengikuti pendidikan pengembangan spesialis perwira pertama Polwan PPA dan pemegang sertifikasi kompetensi penyidik tindak pidana umum ini menyebutkan, pada tahun 2022 angka stunting Indonesia cukup tinggi, yaitu 24,4 persen.

"Bahkan, Presiden Joko Widodo telah berkomitmen bahwa pada tahun 2024 nanti angka stunting di Indonesia harus berada di angka 14 persen," kata Jeane.

Berdasarkan data yang dirilis kelompok kerja (Pokja) penanganan stunting NTT pada 18 Februari 2022, angka stunting di NTT juga masih cukup tinggi.

Baca juga: 10.000 Data Konsumen Ninja Xpress Dicuri, Ratusan Konsumen Terima Paket Berisi Sampah

Angka stunting di NTT mengalami kenaikan 1,1 persen dari tahun 2021, sehingga berada di angka 22,0 persen di tahun 2022.

Sedangkan, untuk Kabupaten Alor, angka stunting pada tahun 2022 berada di angka 15,6 persen atau sebanyak 2.555 anak stunting.

Untuk Kecamatan Alor Barat Daya, jumlah anak stunting pada tahun 2022 sebanyak 294 anak.

"Kami menyadari, persoalan stunting di masyarakat bukan saja menjadi urusan pemerintah, tapi persoalan stunting adalah persoalan bangsa yang harus dituntaskan bersama dan membutuhkan kolaborasi di semua kalangan," ujar dia.

Setelah melihat cukup banyak anak stunting di Kecamatan Alor Barat Daya, perwira lulusan Pendidikan Pengembangan Umum, Sekolah Inspektur Polisi (SIP) angkatan XLVI tahun 2017 ini, berinisiatif ikut berperan dalam program penurunan angka stunting di Kecamatan Alor Barat Daya.

Baca juga: Turunkan Angka Stunting, Pj Wali Kota Tasikmalaya Rutin Sowan ke Warga Pelosok Lewat Aksi Bageur

Jeane masih melihat bahwa pola makan yang diberikan orangtua kepada anak-anak menjadi salah satu penyebab stunting. Satu bungkus mi instan dicampur nasi untuk makan sekeluarga.

Berbekal informasi itu, lulusan Bintara tahun 2001, lalu mengumpulkan semua anggotanya di Polsek, bersama-sama secara sukarela membantu anak-anak yang mengalami stunting.

Sisihkan gaji bulanan

Jeane menyisihkan gajinya untuk membelikan makanan bergizi seimbang kepada anak-anak. Langkah tak biasa wanita berusia 44 tahun itu, lantas diikuti oleh semua personel Polsek Alor Barat Daya.

Baca juga: 3 Beasiswa Pemerintah yang Dibuka Juli 2025, Kuliah Gratis D4, S1-S3

Pada 1 April 2022, Jeane bersama anggotanya mengasuh 36 anak kategori stunting di dua wilayah yakni Kelurahan Moru dan Desa Morumam.

"Kami ambil anak-anak stunting yang dekat dengan Polsek, untuk memudahkan para orangtua saat mengantar anak-anak mendapat makanan tambahan di Polsek," ungkap Jeane.

Halaman:
Komentar
hebat. dari bahasa tubuh semua yg ada di foto saja, kelihatan beliau ini memang tulus dan tindakannya bukan hanya pencitraan. betul2 spt angin segar di tengah maraknya berita miring tentang para polisi. smg ibu jeane ini karirnya bisa maju, diberi jabatan strategis, membentuk kader2 polisi spt dia.


Terkini Lainnya
Sheet Pile di Tambak Lorok Semarang Rusak, 5 RT di Pesisir Semarang Terendam Rob
Sheet Pile di Tambak Lorok Semarang Rusak, 5 RT di Pesisir Semarang Terendam Rob
Regional
3.033 Kendaraan Dinas Tunggak Pajak di Banten, Capai Rp 1,4 Miliar
3.033 Kendaraan Dinas Tunggak Pajak di Banten, Capai Rp 1,4 Miliar
Regional
'Warung Aceh' di Brebes Diduga Jual Obat Keras, Ini Respons Ikatan Apoteker Indonesia
"Warung Aceh" di Brebes Diduga Jual Obat Keras, Ini Respons Ikatan Apoteker Indonesia
Regional
Fenomena Bediding Sampai di Kerinci, Warga: Dinginnya Nusuk, Hindari Air kalau Pagi
Fenomena Bediding Sampai di Kerinci, Warga: Dinginnya Nusuk, Hindari Air kalau Pagi
Regional
Disekap 2 Hari dan Tak Diberi Makan, Remaja di Jambi Jadi Korban Pemerkosaan
Disekap 2 Hari dan Tak Diberi Makan, Remaja di Jambi Jadi Korban Pemerkosaan
Regional
2 PNS di Kudus Adu Jotos Diduga Berebut Perempuan di Tempat Karaoke, Inspektorat Periksa Sejumlah Pihak
2 PNS di Kudus Adu Jotos Diduga Berebut Perempuan di Tempat Karaoke, Inspektorat Periksa Sejumlah Pihak
Regional
Menteri PPPA Bentuk Satgas Cegah Kekerasan Seksual di Sekolah Rakyat
Menteri PPPA Bentuk Satgas Cegah Kekerasan Seksual di Sekolah Rakyat
Regional
Bonus Atlet PON Belum Cair, Gubernur Riau: Kalau Mau Terima 45 Persen Kita Bayar Sekarang
Bonus Atlet PON Belum Cair, Gubernur Riau: Kalau Mau Terima 45 Persen Kita Bayar Sekarang
Regional
8.523 Koperasi Desa Merah Putih di Jateng Diklaim Mampu Serap 68.000 Tenaga Kerja
8.523 Koperasi Desa Merah Putih di Jateng Diklaim Mampu Serap 68.000 Tenaga Kerja
Regional
Pria Probolinggo Gelapkan 6 Motor demi Karaokean Bersama Perempuan
Pria Probolinggo Gelapkan 6 Motor demi Karaokean Bersama Perempuan
Regional
Kapolres Nunukan Beberkan 4 Nama Anggota yang Ditangkap Mabes Polri karena Narkoba
Kapolres Nunukan Beberkan 4 Nama Anggota yang Ditangkap Mabes Polri karena Narkoba
Regional
Terima Anugerah Adat Ingatan Budi dari LAM Riau, Kapolri: Selalu Saya Ingat dan Jadi Spirit
Terima Anugerah Adat Ingatan Budi dari LAM Riau, Kapolri: Selalu Saya Ingat dan Jadi Spirit
Regional
Konflik Gubernur dan Wagub Babel, Hellyana Akan Lapor DPRD dan Kemendagri
Konflik Gubernur dan Wagub Babel, Hellyana Akan Lapor DPRD dan Kemendagri
Regional
Menteri PPPA: Kekerasan terhadap Anak Banyak Terjadi di Rumah, Ini 3 Penyebab Utamanya
Menteri PPPA: Kekerasan terhadap Anak Banyak Terjadi di Rumah, Ini 3 Penyebab Utamanya
Regional
Mayat Penuh Luka di Purbalingga Diduga Korban Pembunuhan
Mayat Penuh Luka di Purbalingga Diduga Korban Pembunuhan
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau