Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menolak Diajak Berhubungan Badan, Siswa SMA Asal Mamasa Dibunuh Sopir Pikap

Kompas.com - 14/06/2023, 14:59 WIB
Himawan,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

MAMUJU, KOMPAS.com - Polisi mengungkap motif sebenarnya Hasrullah alias Gepal (26) membunuh siswi SMA asal Mamasa Hetmi (22) di Jalan Arteri Mamuju, Sulbar, Senin (11/6/2023).

Kasat Reskrim Polresta Mamuju AKP Jamaluddin mengatakan bahwa Gepal membunuh lantaran korban menolak diajak berhubungan badan. 

"Pelaku kesal dan emosi karena menolak melayani nafsu pelaku. Sehingga pelaku langsung mencekik leher korban hingga kehabisan nafas," kata Jamaluddin kepada wartawan di halaman Polresta Mamuju, Rabu (14/6/2023). 

Baca juga: Kabur ke Balikpapan, Pelaku Pembunuhan Siswa SMA di Mamuju Ditangkap Saat Turun dari Kapal

Jamaluddin mengatakan bahwa Gepal dan korban sudah berkenalan sejak tahun 2018. Gepal bertetangga dengan korban di Desa Mannababa, Kecamatan Tanduk Kalua, Kabupaten Mamasa, Sulbar. 

Sebelum membunuh, kata Jamaluddin, Gepal mengajak Hetmi jalan-jalan dan makan ke Kabupaten Mamuju, Minggu (11/6/2023) dengan menggunakan mobil pikap. 

Ketika berada di Jalan Arteri, Mamuju, Gepal kemudian memaksa korban untuk bersetubuh di atas mobil. Hetmi kemudian menolak keras yang membuat Gepal mencekiknya. 

Dalam keadaan sekarat karena tercekik, korban kemudian dibuang ke muara sungai Mamuju. 

"Dibuang dari atas jembatan ke muara sungai," ujar Jamaluddin. 

Gepal kini resmi ditersangkakan atas kasus pembunuhan anak di bawah umur. Saat ini, Gepal ditahan di rutan Polresta Mamuju. 

Jamaluddin mengatakan selain pasal 338 KUHP, Gepal juga disangkakan pasal yang ada dalam undang-undang perlindungan perempuan dan anak mengingat korban masih di bawah umur. 

"Ancamannya 20 tahun penjara," kata Jamaluddin. 

Sebelumnya diberitakan mayat wanita tanpa identitas ditemukan tewas mengambang di sebuah muara sungai di Jalan Arteri, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, Senin (12/6/2023).  

Mayat tersebut ditemukan oleh seorang warga bernama Darwin (29) sekitar pukul 12.00 Wita. Saat itu, Darwin hendak pulang usai memancing di sekitar lokasi penemuan mayat.

Namun dia terkejut setelah melihat jasad wanita dalam keadaan telungkup mengambang di muara sungai itu. Sontak dia segera memanggil warga yang lain untuk meminta bantuan setelah memastikan yang ditemukannya adalah mayat perempuan muda.  

"Awalnya saya kira boneka tapi setelah dipastikan ternyata seorang manusia berjenis kelamin perempuan baru saya tahan orang," kata Darwin kepada wartawan, Senin siang. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Apel Pagi, Gubernur Riau dan Rayyan Tampilkan Aura Farming Pacu Jalur Kuansing
Apel Pagi, Gubernur Riau dan Rayyan Tampilkan Aura Farming Pacu Jalur Kuansing
Regional
Mengenal Organisasi JATMAN yang Nyatakan Loyalitas kepada NU dan NKRI
Mengenal Organisasi JATMAN yang Nyatakan Loyalitas kepada NU dan NKRI
Regional
Mengenal Organisasi JATMAN yang Nyatakan Loyalitas kepada NU dan NKRI
Mengenal Organisasi JATMAN yang Nyatakan Loyalitas kepada NU dan NKRI
Regional
Ada Hujan Pasir dan Kerikil Gunung Lewotobi, 31 Mahasiswa KKN Dievakuasi
Ada Hujan Pasir dan Kerikil Gunung Lewotobi, 31 Mahasiswa KKN Dievakuasi
Regional
Kejati Sumsel Ungkap Eks Wali Kota Palembang Harnojoyo Perintahkan Pembongkaran Pasar Cinde
Kejati Sumsel Ungkap Eks Wali Kota Palembang Harnojoyo Perintahkan Pembongkaran Pasar Cinde
Regional
Aura Farming Pacu Jalur Kuansing Mendunia, Gubernur Riau Angkat Rayyan Jadi Duta Pariwisata
Aura Farming Pacu Jalur Kuansing Mendunia, Gubernur Riau Angkat Rayyan Jadi Duta Pariwisata
Regional
Program Gratispol di Kaltim Masih Simpang Siur, DPRD Desak Sosialisasi dan Pengawasan Ketat
Program Gratispol di Kaltim Masih Simpang Siur, DPRD Desak Sosialisasi dan Pengawasan Ketat
Regional
Puluhan Proyektil Peluru Terkubur di Makassar, Polisi: Sudah Tak Bisa Digunakan
Puluhan Proyektil Peluru Terkubur di Makassar, Polisi: Sudah Tak Bisa Digunakan
Regional
Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus, BPBD Flores Timur: Tak Ada Korban Jiwa
Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus, BPBD Flores Timur: Tak Ada Korban Jiwa
Regional
Warga Korban Gempa di Maluku Tidur Tanpa Penerangan di Tenda Pengungsian
Warga Korban Gempa di Maluku Tidur Tanpa Penerangan di Tenda Pengungsian
Regional
Ahmad Luthfi Minta Ulama Doakan Pejabat di Jateng Jadi Orang Baik
Ahmad Luthfi Minta Ulama Doakan Pejabat di Jateng Jadi Orang Baik
Regional
La Noti Tewas Ditelan Ular Piton di Buton Selatan, Keluarga Histeris saat Perut Ular Dibelah
La Noti Tewas Ditelan Ular Piton di Buton Selatan, Keluarga Histeris saat Perut Ular Dibelah
Regional
Obat Keras Beredar Bebas di Pasar Tradisional Gorontalo Utara
Obat Keras Beredar Bebas di Pasar Tradisional Gorontalo Utara
Regional
Akhir Kasus ShopeeFood Telat 8 Menit di Sleman: Pelanggan Ditahan bersama Kakak dan Ayah, Terbukti Aniaya Pacar Driver
Akhir Kasus ShopeeFood Telat 8 Menit di Sleman: Pelanggan Ditahan bersama Kakak dan Ayah, Terbukti Aniaya Pacar Driver
Regional
Gunung Lewotobi Meletus hingga Selasa Pagi, Tinggi Kolom Abu 4 Km
Gunung Lewotobi Meletus hingga Selasa Pagi, Tinggi Kolom Abu 4 Km
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau