Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rute dan Tarif Shuttle Bus Wisata Solo, Berangkat dari Terminal Tirtonadi

Kompas.com - 11/07/2023, 18:59 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Shuttle bus wisata Solo adalah layanan transportasi yang memudahkan wisatawan untuk mengakses sejumlah objek wisata di kota Solo.

Keberadaan shuttle bus wisata Solo ini juga sebagai solusi bagi terbatasnya lahan parkir di sejumlah destinasi wisata favorit.

Dengan lahan parkir yang dipusatkan di Terminal Tirtonadi membuat wisatawan tidak perlu repot lagi mencari lahan parkir.

Baca juga: Gibran Ingin Ada Jalur Pedestrian yang Hubungkan Stasiun Balapan-Masjid Raya Sheikh Zayed-Pura Mangkunegaran

Dilansir dari solo.tribunnews.com, Kepala Dinas Perhubungan Kota Solo, Taufiq Muhammad menjelaskan tentang shuttle bus wisata Solo yang beroperasi mulai Senin (10/7/2023).

"Pemkot Surakarta terkait kebijakan Pak Wali 17 prioritas pembangunan. Itu perlu dukungan sarana transportasi. Sekarang sudah ada layanan Batik Solo Trans. Tapi tujuannya bukan dari dan ke tujuan wisata itu," jelas Taufiq.

Baca juga: Taman Pracima Pura Mangkunegaran Solo Diresmikan, Jadi Ruang Kebudayaan untuk Masyarakat

Pihak Dinas Perhubungan Kota Solo kemudian mengajukan SK untuk penambahan trayek khusus wisata ini.

"Melihat di lapangan perlu sarana transportasi yang mendukung destinasi wisata ini. Makanya ini kemarin kita ajukan SK Penetapan Wali Kota jaringan trayek untuk shuttle ada 3," terangnya.

Baca juga: Mesin Waktu Itu Bernama Lokananta

Rute Shuttle Bus Wisata Solo

Berikut adalah jaringan trayek atau rute untuk shuttle bus wisata Solo.

1. Terminal Tirtonadi - Masjid Raya Sheikh Zayed - Museum Sains - Solo Safari.

2. Terminal Tirtonadi - Masjid Raya Sheikh Zayed - Pura Mangkunegaran - Benteng Vastenburg - Keraton - Pasar Klewer - Pura Mangkunegaran - Masjid Raya Sheikh Zayed - Terminal Tirtonadi.

3. Terminal Tirtonadi - Taman Balekambang - Lokananta - Kampung Batik Laweyan.

Di masa awal operasional Penerapan 3 jalur ini akan dilakukan bertahap, dengan dimulai dengan melayani rute pertama.

"Nomor dua tiga masih dalam persiapan. Yang launching Terminal Tirtonadi - Masjid Raya Sheikh Zayed - Museum Sains - Solo Safari," terang Taufiq.

Tarif Shuttle Bus Wisata Solo

Penumpang yang ingin memanfaatkan shuttle bus wisata ini akan dikenakan tarif yang berlaku untuk sekali perjalanan.

Tarif yang diterapkan shuttle bus wisata Solo pun sangat terjangkau, yaitu Rp 4.000 saja untuk tiap penumpang.

Adapun jam operasional shuttle bus wisata Solo adalah mulai 08.00-22.00 setiap harinya.

Sementara dikutip dari laman Antara, saat ini baru ada sepuluh unit bus yang melayani jaringan trayek wisata tersebut dengan kapasitas sebanyak 30 penumpang untuk tiap bus.

“Totalnya ada 20 bus yang kami ajukan, sementara ini baru 10," katanya.

Sumber:
solo.tribunnews.com 
megapolitan.antaranews.com  

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Kepulan Asap Hitam Bus Trans Jateng Dikeluhkan, Begini Respons Dishub
Kepulan Asap Hitam Bus Trans Jateng Dikeluhkan, Begini Respons Dishub
Regional
SPMB SD di Kota Semarang Tak Penuhi Kuota, Ini Penyebabnya Menurut Kadisdik
SPMB SD di Kota Semarang Tak Penuhi Kuota, Ini Penyebabnya Menurut Kadisdik
Regional
SPMB SMA di Semarang, Masih Ada Orangtua Coba 'Titipkan' Anaknya
SPMB SMA di Semarang, Masih Ada Orangtua Coba "Titipkan" Anaknya
Regional
Kebakaran Kapal Tanker di Batam: 4 Pekerja Tewas, 5 Korban Dirawat di RS
Kebakaran Kapal Tanker di Batam: 4 Pekerja Tewas, 5 Korban Dirawat di RS
Regional
Tak Merasa Pegang Sertifikat tetapi Ditagih PBB 5 Tahun, Puluhan Warga Nunukan Mengadu ke DPRD
Tak Merasa Pegang Sertifikat tetapi Ditagih PBB 5 Tahun, Puluhan Warga Nunukan Mengadu ke DPRD
Regional
Sembuh dari Penyakit Langka, Rafi Bocah 7 Tahun Kini Lawan Leukemia, Dirujuk ke Palembang
Sembuh dari Penyakit Langka, Rafi Bocah 7 Tahun Kini Lawan Leukemia, Dirujuk ke Palembang
Regional
UPTD PPA Jateng Terima 50 Aduan Sepanjang 2025, Mayoritas Kekerasan Seksual dan KBGO
UPTD PPA Jateng Terima 50 Aduan Sepanjang 2025, Mayoritas Kekerasan Seksual dan KBGO
Regional
Evakuasi Pendaki Brasil di Rinjani, 7 Orang Penyelamat Berhasil Mendekati Korban dan Harus 'Flying Camp'
Evakuasi Pendaki Brasil di Rinjani, 7 Orang Penyelamat Berhasil Mendekati Korban dan Harus "Flying Camp"
Regional
Dikawal Ertiga, Truk Ini Ternyata Bermuatan 85 Kg Ganja dari Sumut
Dikawal Ertiga, Truk Ini Ternyata Bermuatan 85 Kg Ganja dari Sumut
Regional
Pemutihan Pajak Kendaraan di Jateng Berakhir Pekan Depan, Pemprov: Manfaatkan, Tahun Depan Tidak Ada...
Pemutihan Pajak Kendaraan di Jateng Berakhir Pekan Depan, Pemprov: Manfaatkan, Tahun Depan Tidak Ada...
Regional
Sembuh dari Stevens Johnson Syndrome, Rafi Bocah 7 Tahun Kembali Berjuang Lawan Leukimia
Sembuh dari Stevens Johnson Syndrome, Rafi Bocah 7 Tahun Kembali Berjuang Lawan Leukimia
Regional
Fakta Baru Temuan Jasad Perempuan Muda di Persawahan Demak, Perhiasan dan Sepeda Motor Korban Hilang
Fakta Baru Temuan Jasad Perempuan Muda di Persawahan Demak, Perhiasan dan Sepeda Motor Korban Hilang
Regional
Tim SAR Buka Opsi Evakuasi Pendaki Brasil Melalui Jalur Danau Segara Anak
Tim SAR Buka Opsi Evakuasi Pendaki Brasil Melalui Jalur Danau Segara Anak
Regional
Anak di 19 Daerah Ini Dapat Diskon Tiket TKL Ecopark Magelang, Mana Saja dan Apa Syaratnya?
Anak di 19 Daerah Ini Dapat Diskon Tiket TKL Ecopark Magelang, Mana Saja dan Apa Syaratnya?
Regional
Terdampak Erupsi Lewotolok, Pesawat Menteri Wihaji dan Gubernur NTT Batal Mendarat di Larantuka
Terdampak Erupsi Lewotolok, Pesawat Menteri Wihaji dan Gubernur NTT Batal Mendarat di Larantuka
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau