Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan yang Ditemukan Tewas Dalam Rumah di Perumahan Sukoharjo Dosen UIN Raden Mas Said

Kompas.com - 24/08/2023, 19:42 WIB
Labib Zamani,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SUKOHARJO, KOMPAS.com - W (34), perempuan yang ditemukan tewas di dalam rumah sebuah perumahan di Desa Tempel, Kecamatan Gatak, Sukoharjo, Jawa Tengah, merupakan dosen UIN Raden Mas Said.

W selama ini mengajar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Mas Said.

Salah satu teman korban, F mengatakan, terakhir kali bekomunikasi dengan korban melalui direct message (DM) Instagram pada Minggu (20/8/2023).

Baca juga: Warga Perumahan di Sukoharjo Digegerkan Temuan Mayat di Rumah, Diduga Korban Kekerasan

Sebelum ditemukan tewas di dalam rumah, kata F, korban sempat berkomunikasi dengan salah satu temannya pada Rabu (23/8/2023) pukul 22.00 WIB.

"Terakhir kontak-kotakan kemarin pukul 22.00 WIB sama teman saya," kata F di perumahan Desa Tempel, Gatak, Sukoharjo, Kamis (24/8/2023).

Selama ini, kata dia korban tidak pernah ada masalah. Korban dikenal baik. Bahkan, kata F korban mendapat beasiswa LPDP.

"Dia tidak pernah ada masalah apa-apa setahu kita. Orangnya baik. Kebetulan lagi persiapan beasiswa LPDP," ungkap dia.

Menurut F, korban tinggal sendirian di rumah. Adapun rumah yang ditempati korban milik temannya. Sementara rumah korban yang bersebelahan sedang proses renovasi.

"Di rumah sendiri. Jadi rumahnya (korban) yang direnov ini. Dia tinggal di tempat temannya yang juga selesai renov. Numpang sementara (rumahnya direnov)," kata F.

Baca juga: Hasil DNA Keluar, Mayat Wanita Tinggal Kerangka di Sambas adalah Sri Mulyani

"Di sini tiga minggu. Biasanya di tempat saya. Soalnya kebetulan kemarin delapan bulan di tempat saya. Karena adiknya ke sini, tinggal di rumah sini gitu. Rumah temannya yang kosong ini. Terus adiknya pulang ke Surabaya, tapi Mbak Diannya masih di sini," sambung F.

F sempat curiga korban dihubungi tidak bisa. F bersama temannya pun datang ke rumah korban. Karena kondisi rumah terkunci ia meminta tukang yang sedang merenovasi rumah korban untuk membukakan pintu rumah yang ditempati korban.

"Dari tadi kita nyari-nyari tidak ada. Saya sama temen saya ke sini. Kita kan tidak punya kunci. Jadi minta tolong dibukakan pak tukang," ungkap F.

F mengaku tidak berani masuk ke rumah korban. Pasalnya, kata F di dalam rumah itu ada bercak darah.

"Saya tidak lihat (pertama kali pintu dibuka). Tidak berani. Intinya ada bercak darah di situ. Terus minta tolong orang masuk, terus minta keluar aja telepon polisi," kata dia.

"Posisinya (korban) di lantai tertutup kasur lantai terus jenazahnya tertutup kasur lantai terus dan di samping kasur ada bercak darah," tambah dia.

Baca juga: Kronologi Penemuan Mayat Wanita dalam Karung di Kediri, Sempat Dikira Batok Kelapa

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahakam Ulu Banjir Bandang, BPBD Baru Bisa Dirikan 1 Posko Pengungsian karena Akses Terputus

Mahakam Ulu Banjir Bandang, BPBD Baru Bisa Dirikan 1 Posko Pengungsian karena Akses Terputus

Regional
Mahakam Ulu Terendam Banjir: Ketinggian Air Capai 4 Meter, Ratusan Warga Mengungsi

Mahakam Ulu Terendam Banjir: Ketinggian Air Capai 4 Meter, Ratusan Warga Mengungsi

Regional
Baru Satu Minggu Dimakamkan, Makam Pemuda di Tarakan Dibongkar karena Ada Dugaan Penganiayaan

Baru Satu Minggu Dimakamkan, Makam Pemuda di Tarakan Dibongkar karena Ada Dugaan Penganiayaan

Regional
Nenek 65 Tahun di Sorong Diperkosa 5 Orang hingga Tewas, 1 Pelaku Ditangkap

Nenek 65 Tahun di Sorong Diperkosa 5 Orang hingga Tewas, 1 Pelaku Ditangkap

Regional
Bukit Kessapa, Tempat Bersejarah Penyebaran Ajaran Buddha yang Jadi Titik Awal Perjalanan Bhikku Thudong

Bukit Kessapa, Tempat Bersejarah Penyebaran Ajaran Buddha yang Jadi Titik Awal Perjalanan Bhikku Thudong

Regional
Lagi, 1 Anak di Gunungkidul Meninggal karena DBD, Total Ada 600 Kasus

Lagi, 1 Anak di Gunungkidul Meninggal karena DBD, Total Ada 600 Kasus

Regional
Mahakam Ulu Banjir Parah, Kantor Pemerintahan dan Mapolsek Terendam

Mahakam Ulu Banjir Parah, Kantor Pemerintahan dan Mapolsek Terendam

Regional
Banjir Rendam 37 Desa di Mahakam Hulu, BPBD: Terparah Sepanjang Sejarah

Banjir Rendam 37 Desa di Mahakam Hulu, BPBD: Terparah Sepanjang Sejarah

Regional
Dituntut 5 Tahun, Kades di Serang Banten Divonis Bebas Kasus Pemalsuan

Dituntut 5 Tahun, Kades di Serang Banten Divonis Bebas Kasus Pemalsuan

Regional
Beredar Surat Berkop DPRD Lebak Minta Loloskan 29 Anggota PPK Pilkada 2024

Beredar Surat Berkop DPRD Lebak Minta Loloskan 29 Anggota PPK Pilkada 2024

Regional
Lirik Lagu Sang Bumi Ruwa Jurai dan Arti, Lagu Daerah Lampung

Lirik Lagu Sang Bumi Ruwa Jurai dan Arti, Lagu Daerah Lampung

Regional
Paman dan Penasehat Maju Pilkada, Bobby: Itu Pilihan Masyarakat

Paman dan Penasehat Maju Pilkada, Bobby: Itu Pilihan Masyarakat

Regional
Cegah Bencana Susulan, Cuaca di Kaki Gunung Marapi Dimodifikasi

Cegah Bencana Susulan, Cuaca di Kaki Gunung Marapi Dimodifikasi

Regional
Teror Pencuri Spesialis Jok Motor di Masjid Semarang, Incar Korban saat Shalat

Teror Pencuri Spesialis Jok Motor di Masjid Semarang, Incar Korban saat Shalat

Regional
Pj Gubernur Banten Diberhentikan, Virgojanti Tak Lagi Jadi Plh Sekda

Pj Gubernur Banten Diberhentikan, Virgojanti Tak Lagi Jadi Plh Sekda

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com