Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konflik Wadas Belum Selesai, Warga "Dipaksa" Terima Ganti Rugi Juga Alami Banjir Lumpur

Kompas.com - 01/09/2023, 11:34 WIB
Bayu Apriliano,
Khairina

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com - Konflik di Desa Wadas Kecamatan Bener Kabupaten Purworejo belum usai.

Sejumlah persoalan dari soal konsinyasi dan izin penetapan lokasi (IPL) tambang yang habis masih menghantui warga penolak tambang.

Warga penolak tambang andesit yang enggan melepas tanahnya saat ini terancam konsinyasi.

Konsinyasi merupakan penitipan ganti kerugian ke pengadilan negeri meskipun warga menolak melepas tanahnya.

Baca juga: IPL Habis, Warga Tuntut Ganjar Hentikan Pertambangan Batuan Andesit di Desa Wadas

Ketua Gerakan Masyarakat Peduli Alam Desa Wadas (Gempadewa), Sudiman mengatakan, warga tidak punya pilihan karena ada intimidasi terus menerus, jika warga tetap menolak maka secara paksa ganti rugi akan dititipkan ke pengadilan (konsinyasi).

“Kami dipaksa hadir dan terus ditakut-takuti mau dikonsinyasi kalau masih menolak," Jelas Sudiman dalam keterangan resminya pada Jumat (1/9/2023).

Baca juga: Masyarakat Wadas Penolak Tambang Peringati Tragedi 23 April, Tuntut Ganjar Pranowo Bertanggung Jawab

Terhitung sejak bulan Mei 2023, warga sudah tiga kali diundang untuk musyawarah penetapan ganti kerugian.

Namun, warga terus menolak forum musyawarah tersebut karena memang warga Wadas menolak untuk melepaskan tanahnya.

Terakhir, Warga Wadas menghadiri undangan dari Kantor Pertanahan Purworejo dalam agenda Musyawarah Penetapan Bentuk dan Besaran ganti kerugian pada Kamis (31/8/2023).

Namun, pada tanggal 29 Agustus 2023, melalui Surat Nomor 2175.1/UND-33.06.AT.02.02/VIII/2023, Kantor Pertanahan Purworejo kembali mengundang warga untuk menghadiri musyawarah penetapan bentuk dan besaran ganti kerugian.

"Warga terpaksa menghadiri undangan tersebut karena surat undangan memuat ancaman. Dalam surat tertulis apabila warga tidak menghadiri forum musyawarah tersebut, maka warga Wadas dianggap menerima bentukbdan besarnya ganti kerugian," kata Sudiman.

Selain itu, Siswanto, salah satu pimpinan pemuda Wadas, mengatakan bahwa warga tidak punya pilihan selain mengikuti musyawarah penetapan bentuk dan besaran ganti tersebut.

Apabila tidak menghadiri musyawarah, maka dianggap menerima bentuk dan besaran ganti kerugian.

Ditambah lagi dengan ancaman-ancaman yang terus menerus dilakukan. Pada akhirnya dengan berat hati dan keterpaksaan, warga mengikuti prosedur yang ditentukan sepihak oleh pemerintah.

“Pemerintah enggak ngasih pilihan ke warga. Intinya skema ini disengaja untuk menjebak kami supaya melepas tanahnya,” ujar Sis.

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Nadiem Makarim: Untuk Keluarga dan Empat Balita Saya, Kuatkan Diri...
api-2 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

Muncul Petisi Penolakan Pemecatan Kompol Cosmas, Sudah Ditandatangani Lebih dari 130.000 Orang
api-2 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

PAN Nonaktifkan Eko Patrio dan Uya Kuya dari DPR RI
api-2 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tekno

Link Edit Foto Profil Warna Pink dan Hijau di Media Sosial dan Cara Buatnya
api-2 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Ada 9 Demo 1 September Digelar Serentak di Jakarta Hari Ini
api-2 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Wapres Gibran Digugat Bayar Ganti Rugi Rp125 Triliun ke Negara
api-2 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Ahmad Sahroni Dimutasi dari Posisi Wakil Komisi III DPR
api-2 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Eko Patrio Minta Maaf, Janji Akan Berhati-hati Dalam Bersikap
api-2 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

BEM SI Pastikan Tidak Gelar Demo di Jakarta Hari Ini
api-2 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Nasdem Nonaktifkan Sahroni dan Nafa Urbach dari DPR RI
api-2 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Waspada Lalu Lintas Padat, Ini 7 Titik Demo di Jakarta Hari Ini
api-2 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Kejagung Tetapkan Nadiem Makarim Tersangka Kasus Korupsi Chromebook
api-2 . POPULAR-INDEX


Terkini Lainnya
Gunung Lewotobi Laki-laki Alami Penyumbatan Gas, Waspada Erupsi Eksplosif
Gunung Lewotobi Laki-laki Alami Penyumbatan Gas, Waspada Erupsi Eksplosif
Regional
Bawa Kabur Rp 10 Miliar, Anggun Sopir Bank Jateng Sempat Curhat: Pusing Gaji Rp 3 Juta untuk Istri-Anak
Bawa Kabur Rp 10 Miliar, Anggun Sopir Bank Jateng Sempat Curhat: Pusing Gaji Rp 3 Juta untuk Istri-Anak
Regional
Alat Tangkap Ikan Tradisional Huhate dari Maluku Utara Resmi Masuk Kekayaan Intelektual
Alat Tangkap Ikan Tradisional Huhate dari Maluku Utara Resmi Masuk Kekayaan Intelektual
Regional
Modus Tumpangan, Kakek Jadi Tukang Ojek di Sumbawa Dibegal hingga Terseret di Aspal
Modus Tumpangan, Kakek Jadi Tukang Ojek di Sumbawa Dibegal hingga Terseret di Aspal
Regional
Anggota KKB Papua, Konara Enumbi Ditangkap di Puncak Jaya
Anggota KKB Papua, Konara Enumbi Ditangkap di Puncak Jaya
Regional
Bupati Samani: Bahasa Jawa dengan Dialek Muria Unik dan 'Ngangeni'
Bupati Samani: Bahasa Jawa dengan Dialek Muria Unik dan "Ngangeni"
Regional
Pemdes Diduga Serobot Tanah, Warga Purworejo Adukan Kades ke Polisi
Pemdes Diduga Serobot Tanah, Warga Purworejo Adukan Kades ke Polisi
Regional
3 Buron Kasus Bom Molotov Samarinda Diburu, Diduga Berperan Sebagai Otak dan Penyandang Dana
3 Buron Kasus Bom Molotov Samarinda Diburu, Diduga Berperan Sebagai Otak dan Penyandang Dana
Regional
Kompol Cosmas Dipecat, Ketua GMKI Kupang: Kapolri Juga Harus Dicopot Sebagai Pihak Paling Bertanggung Jawab
Kompol Cosmas Dipecat, Ketua GMKI Kupang: Kapolri Juga Harus Dicopot Sebagai Pihak Paling Bertanggung Jawab
Regional
Polda Ringkus 2 Aktor Intelektual Perakitan 27 Bom Molotov, Rencananya untuk Demo di DPRD Kaltim
Polda Ringkus 2 Aktor Intelektual Perakitan 27 Bom Molotov, Rencananya untuk Demo di DPRD Kaltim
Regional
Pertama di Bali, Puluhan Peserta Ramaikan Play-In 3x3 Indonesia Tournament
Pertama di Bali, Puluhan Peserta Ramaikan Play-In 3x3 Indonesia Tournament
Regional
2 Remaja Tewas Tenggelam di Waduk Gajah Mungkur Wonogiri, Terpeleset Saat Cari Ikan
2 Remaja Tewas Tenggelam di Waduk Gajah Mungkur Wonogiri, Terpeleset Saat Cari Ikan
Regional
Jaga Kerukunan, Pemda Nunukan Gelar Doa Bersama di Bawah Tugu Dwikora: Dari Perbatasan untuk Indonesia
Jaga Kerukunan, Pemda Nunukan Gelar Doa Bersama di Bawah Tugu Dwikora: Dari Perbatasan untuk Indonesia
Regional
Belum Ditahan, 12 Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Alat Labor Unand Masih Aktif
Belum Ditahan, 12 Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Alat Labor Unand Masih Aktif
Regional
Pensiunan Guru di Karanganyar Ditemukan Tewas dalam Kondisi Mengenaskan
Pensiunan Guru di Karanganyar Ditemukan Tewas dalam Kondisi Mengenaskan
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Terjadi Lagi Kecelakaan Truk di GT Ciawi, Pemerintah Tak Serius Cari Solusi
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Kompas.com

Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru! Jangan lewatkan update berita dari Kompas.com.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau