Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Fenomena Hari Tanpa Bayangan di Indonesia

Kompas.com - 18/09/2023, 23:15 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Fenomena hari tanpa bayangan setiap tahun terjadi di Indonesia dan berlangsung di waktu-waktu tertentu.

Masyarakat yang mengetahui adanya kejadian hari tanpa bayangan biasanya akan menantikan waktu tengah hari, yaitu ketika bayangan mereka atau bayangan benda di sekitarnya seakan "menghilang".

Baca juga: Hari Tanpa Bayangan di Indonesia mulai 8 September 2023, Ini Jadwal dan Daerahnya

Meski Matahari bersinar terik, namun pada waktu-waktu tertentu inilah bayangan benda tidak akan terlihat karena bertumpuk dengan benda itu sendiri.

Hal ini karena cahaya Matahari berada tepat di atas benda, sehingga bayangan benda terlihat seperti “menghilang".

Berikut adalah penjelasan singkat terkait pengertian dan waktu terjadinya fenomena hari tanpa bayangan.

Baca juga: Indonesia Bakal Alami Hari Tanpa Bayangan 2 Kali di 2023, Cek Tanggalnya

Apa Itu Hari Tanpa Bayangan?

Hari tanpa bayangan adalah sebuah hari saat fenomena Matahari berada tepat di atas sehingga tidak ada bayangan yang terbentuk oleh benda tidak berongga saat tengah hari.

Fenomena ini dapat diamati dari berbagai wilayah di Indonesia di waktu yang berbeda-beda tergantung dari letak lintangnya.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan bahwa fenomena hari tanpa bayangan terjadi akibat posisi Matahari terhadap Bumi yang disebut dengan istilah kulminasi.

Kulminasi atau transit atau istiwa' adalah fenomena ketika Matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit.

Pada saat terjadinya fenomena hari tanpa bayangan, deklinasi Matahari sama dengan lintang di wilayah pengamat itu berada.

Deklinasi adalah sudut apit antara lintasan semu harian Matahari dengan proyeksi ekuator Bumi pada bola langit yang disebut juga sebagai ekuator langit.

Kondisi inilah yang kemudian disebut sebagai kulminasi utama, di mana saat itulah Matahari akan tepat berada di atas kepala pengamat atau di titik zenit.

Akibatnya, bayangan benda yang terkena cahaya Matahari akan terlihat "menghilang" karena bayangannya bertumpuk dengan benda itu sendiri.

Karena itulah hari dimana kulminasi utama terjadi kemudian dikenal masyarakat sebagai hari tanpa bayangan.

Sementara dilansir dari Kompas.tv, periset Pusat Riset Antariksa BRIN, Andi Pangerang menjelaskan bahwa fenomena ini disebabkan karena pada tengah hari, nilai deklinasi Matahari pada periode tersebut akan sama dengan lintang wilayah Indonesia.

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Upaya Solo Kurangi Angka Pengangguran, Warga Miskin Usia Produktif Bakal Dilatih
Upaya Solo Kurangi Angka Pengangguran, Warga Miskin Usia Produktif Bakal Dilatih
Regional
Ketua FPI Magelang Cabut Laporan soal Video AI Umrah ke Candi Borobudur
Ketua FPI Magelang Cabut Laporan soal Video AI Umrah ke Candi Borobudur
Regional
Hendak Tawuran di Makam, Belasan Remaja Solo Ditangkap
Hendak Tawuran di Makam, Belasan Remaja Solo Ditangkap
Regional
4 Bangkai Penyu ditemukan di Pantai Gunungkidul dalam Sepekan
4 Bangkai Penyu ditemukan di Pantai Gunungkidul dalam Sepekan
Regional
Eks Kader PDI-P yang Gabung PSI Pernah Laporkan FX Rudy ke Polisi
Eks Kader PDI-P yang Gabung PSI Pernah Laporkan FX Rudy ke Polisi
Regional
Polisi Tangkap Jukir Liar yang Aniaya Petugas Dishub Saat Konser Dewa 19 di Makassar
Polisi Tangkap Jukir Liar yang Aniaya Petugas Dishub Saat Konser Dewa 19 di Makassar
Regional
Jadwal dan Lokasi Pangan Murah di Bangka Belitung, 2 Ton Beras Ludes Terjual
Jadwal dan Lokasi Pangan Murah di Bangka Belitung, 2 Ton Beras Ludes Terjual
Regional
Bank Kalteng Akui Sejumlah Rekening Nasabah Ikut Diblokir PPATK
Bank Kalteng Akui Sejumlah Rekening Nasabah Ikut Diblokir PPATK
Regional
Mengenal SDN 004 Sungai Limau yang Jadi Sasaran Jagat Literasi Kompas.com di Perbatasan RI-Malaysia
Mengenal SDN 004 Sungai Limau yang Jadi Sasaran Jagat Literasi Kompas.com di Perbatasan RI-Malaysia
Regional
Jaksa KPK Tolak Semua Pembelaan Mbak Ita dan Suami
Jaksa KPK Tolak Semua Pembelaan Mbak Ita dan Suami
Regional
Serunya Cerdas Cermat 'Cabut Benang' di Sebatik, Relawan Kompas.com Ajak Siswa Belajar STEM dengan Menyenangkan
Serunya Cerdas Cermat "Cabut Benang" di Sebatik, Relawan Kompas.com Ajak Siswa Belajar STEM dengan Menyenangkan
Regional
Baru Diresmikan, Koperasi Merah Putih di Semarang Diimbau Tak Jalankan Usaha Simpan Pinjam
Baru Diresmikan, Koperasi Merah Putih di Semarang Diimbau Tak Jalankan Usaha Simpan Pinjam
Regional
Wajib Setor Zakat, Ini Instruksi Tegas Bupati Aceh Timur ke Perusahaan Lokal
Wajib Setor Zakat, Ini Instruksi Tegas Bupati Aceh Timur ke Perusahaan Lokal
Regional
Gubernur Kalteng Minta Perusahaan Tambang hingga Perkebunan Patungan Bikin Jalan Sendiri, Agar Tak Rusak Jalan Negara
Gubernur Kalteng Minta Perusahaan Tambang hingga Perkebunan Patungan Bikin Jalan Sendiri, Agar Tak Rusak Jalan Negara
Regional
Peltu Yun Heri Lubis Divonis 3,5 Tahun, Terbukti Kelola Judi Sabung Ayam di Way Kanan
Peltu Yun Heri Lubis Divonis 3,5 Tahun, Terbukti Kelola Judi Sabung Ayam di Way Kanan
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau