Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Cukupi Kebutuhan Air Sehari-hari, Para Perempuan Ini Mengais Sumber Mata Air

Kompas.com - 21/09/2023, 19:50 WIB
Aria Rusta Yuli Pradana,
Khairina

Tim Redaksi

BLORA, KOMPAS.com - Ratusan warga secara bergantian mengambil air di sebuah sumber air untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.

Kegiatan tersebut harus dilakukan karena musim kemarau yang berkepanjangan di Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

Bagi warga di Dukuh Kembang, Desa Jurangjero, Kecamatan Bogorejo, kegiatan 'ngangsu' itu dilakukan karena bencana kekeringan yang terjadi di wilayahnya dalam beberapa bulan belakangan ini.

Baca juga: Kemarau Panjang, Kebutuhan Beras di Klaten hingga Akhir Tahun Dipastikan Aman

Tidak hanya kaum laki-laki yang mengambil air di sumber air bernama Sendang Duwur, tetapi juga para perempuan ikut melakukan kegiatan tersebut.

"Pokoknya kalau musim kemarau itu langsung ambil di sini," ucap Sukris saat ditemui wartawan di lokasi, Kamis (21/9/2023).

Perempuan berusia 25 tahun tersebut rela membawa beberapa jeriken untuk kemudian diisi air yang diambil dari sumber air itu.

"Kalau pas ramai, kadang enggak kebagian," kata dia usai mengambil air di sumber air tersebut.

Baca juga: Kemarau Panjang, Perum Bulog Palopo Harap Warga Tidak Khawatir Kekurangan Beras, Stok Aman hingga Februari 2024

Meski begitu, dalam sehari dirinya mampu membawa 12 jeriken yang diangkutnya menggunakan sepeda motor untuk dibawa pulang ke rumah.

Untuk mengisi penuh satu jeriken, dirinya perlu menimba sekitar 10 kali yang setiap kali menimba kadang tidak terisi penuh.

"Kalau yang bisa nimba kayak gitu ya bisa ambil banyak," terang dia.

Air yang diambilnya itu kemudian digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti mencuci, memasak, mandi, hingga untuk memberikan minum hewan ternak.

"Sumber airnya keluar terus, kalau ada orang banyak ya pasti habis," ujar dia.

Dirinya juga menjelaskan sejumlah sumur bor yang ada di beberapa titik di dukuh tersebut juga tidak mampu mencukupi kebutuhan warga masyarakat.

"Harapannya bisa ada air yang lebih, bisa ada pengeboran air di dukuh kembang. Sudah ada sumur bor, tapi masih belum mencukupi, sehingga ambil di sini," jelas dia.

Tak hanya Sukris, Himawati yang juga seorang perempuan lainnya mengaku mengambil air di sendang tersebut karena sumur yang ada di sekitar rumahnya sudah mengalami kekeringan.

Halaman:
Komentar
alam-millik-robbilalamin- ojo-sewenang-wenang-karo-alam-misale- kudu ake-lahan-serap-air-/pabrik-air-kemasan-ojo-ake-ake/kata-pak-dalang-


Terkini Lainnya
Namanya Disebut Mbak Ita di Sidang, Eks Wali Kota Hendi: Saya Siap Dipanggil KPK
Namanya Disebut Mbak Ita di Sidang, Eks Wali Kota Hendi: Saya Siap Dipanggil KPK
Regional
Ada Ibu Hamil hingga Anak-anak, ini Kronologi dan Identitas 5 Korban Kebakaran Rumah di Semarang
Ada Ibu Hamil hingga Anak-anak, ini Kronologi dan Identitas 5 Korban Kebakaran Rumah di Semarang
Regional
Penyebab Rumah di Semarang Terbakar, Tewaskan 5 Warga
Penyebab Rumah di Semarang Terbakar, Tewaskan 5 Warga
Regional
Satu Akses Pintu Jadi Pemicu Maut, 5 Orang Termasuk Ibu Hamil Tewas dalam Kebakaran Semarang
Satu Akses Pintu Jadi Pemicu Maut, 5 Orang Termasuk Ibu Hamil Tewas dalam Kebakaran Semarang
Regional
Terbukti Cabuli Santrinya, Pimpinan Ponpes di Banjar Kalsel Divonis 12 Tahun Penjara
Terbukti Cabuli Santrinya, Pimpinan Ponpes di Banjar Kalsel Divonis 12 Tahun Penjara
Regional
Fakta Unik Jokowi: Tak Pernah Mau Masuk Grup WhatsApp Alumni
Fakta Unik Jokowi: Tak Pernah Mau Masuk Grup WhatsApp Alumni
Regional
Cerita Siswa Sekolah Rakyat di Bogor, Terharu Bisa Makan Enak hingga Bingung Pakai Toilet Duduk
Cerita Siswa Sekolah Rakyat di Bogor, Terharu Bisa Makan Enak hingga Bingung Pakai Toilet Duduk
Regional
22 Kades dan 1 Camat di Lahat Terjaring OTT Saat Rapat HUT RI, Uang Tunai Diamankan
22 Kades dan 1 Camat di Lahat Terjaring OTT Saat Rapat HUT RI, Uang Tunai Diamankan
Regional
Mengenal Ritus Wagal, Puncak Pengukuhan Pernikahan Adat Manggarai NTT yang Akan Didaftarkan ke UNESCO
Mengenal Ritus Wagal, Puncak Pengukuhan Pernikahan Adat Manggarai NTT yang Akan Didaftarkan ke UNESCO
Regional
Tim SAR Kerahkan Drone Thermal Cari Nenek yang Hilang di Hutan Sikka
Tim SAR Kerahkan Drone Thermal Cari Nenek yang Hilang di Hutan Sikka
Regional
Jaksa Selidiki Dugaan Korupsi Sewa Tanah Pembangunan Tower di Sumbawa, Kerugian Negara Rp 300 Juta
Jaksa Selidiki Dugaan Korupsi Sewa Tanah Pembangunan Tower di Sumbawa, Kerugian Negara Rp 300 Juta
Regional
Gempa Guncang Masamba, Terasa Hingga Palu dan Mamuju, Warga Panik Berlarian
Gempa Guncang Masamba, Terasa Hingga Palu dan Mamuju, Warga Panik Berlarian
Regional
Sumbar Manfaatkan Lahan Tidur untuk Tingkatkan Produksi Jagung
Sumbar Manfaatkan Lahan Tidur untuk Tingkatkan Produksi Jagung
Regional
Bentrokan Ceramah Rizieq Shihab di Pemalang, PWI LS: Pihak Lawan Melempar Batu Besar
Bentrokan Ceramah Rizieq Shihab di Pemalang, PWI LS: Pihak Lawan Melempar Batu Besar
Regional
Viral Perkelahian Pedagang Sayur Pasar di Gowa, Dikeroyok 3 Wanita
Viral Perkelahian Pedagang Sayur Pasar di Gowa, Dikeroyok 3 Wanita
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau