Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Gempa, Penyebab Dentuman Keras di Laut Malunda Sulbar Masih Misteri

Kompas.com - 26/09/2023, 18:01 WIB
Himawan,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

MAMUJU, KOMPAS.com - Penyebab dentuman keras yang mirip ledakan yang terjadu di laut barat Malunda, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, Minggu (24/9/2023) lalu hingga kini masih belum diketahui.

Dentuman ini yang didengar oleh warga Kecamatan Malunda jni terjadi antara pukul 10.00-12.00 WITA. Camat Malunda Salahuddin mengatakan bahwa warga yang tinggal di sekitar pesisir pantai mendengar dentuman itu.

Awalnya, kabar ini diketahui Salahuddin setelah heboh di media sosial Facebook. Namun setelah menurunkan tim, banyak warga yang mengaku mendengar dentuman tersebut.

Baca juga: Misteri Dentuman di Perairan Malinda Sulbar, TNI AU: Bukan dari Pesawat

Salahuddin langsung berkoordinasi dengan tim dari angkatan laut, Polsek Malunda, dan tokoh masyarakat setempat untuk mencari tahu penyebab dentuman itu.

"Namun sampai sekarang belum diketahui penyebabnya," kata Salahuddin saat dikonfirmasi Kompas.com melalui telepon, Selasa (26/9/2023).

Salahuddin mengatakan bahwa pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Majene.

Begitu pun dengan BMKG untuk mengetahui apakah dentuman itu disebabkan oleh fenomena alam. Namun dentuman itu tidak disebabkan fenomena alam seperti gempa atau petir.

Salahuddin mengungkapkan bahwa saat ini warga masih melakukan aktivitas seperti biasa pasca-dentuman keras di laut Malunda tersebut.

Polisi juga sampai saat ini masih terus melakukan pemantauan.

Baca juga: Dentuman Tak Terdengar Lagi di di Sumenep, Aktivitas Warga Kembali Normal

"Alhamdulillah sampai saat ini masih aman-aman. Kapolsek sampai saat ini juga masih terus jalan untuk mencari informasi penyebabnya tapi sekarang belum ada," ujar Salahuddin.

Sebelumnya diberitakan dentuman misterius terdengar dari Perairan Malunda, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, Minggu (24/9/2023), sekitar pukul 11.30 Wita.

Suara dentuman ini menghebohkan warga setempat. Beberapa warga menduga suara tersebut disebabkan oleh gempa bumi di bawah laut.

Namun, pihak Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan bahwa dentuman itu tidak berkaitan dengan aktivitas gempa bumi.

Kepala Stasiun Meteorologi Kelas II Tampa Padang, Devi Ardiansyah mengaku telah berkoordinasi dengan Pusat Gempa Bumi Regional IV BMKG Wilayah IV Makassar, usai mendapat laporan dari warga.

Baca juga: Analisis BMKG dan Ahli ITS soal Sumber Suara Dentuman Misterius di Sumenep

Devi memaparkan, Pusat Gempa Bumi Regional IV tidak menemukan adanya aktivitas seismik di wilayah Sulawesi Barat antara pukul 10.00-12.00 Wita, waktu yang sama ketika dentuman terjadi,

Selain itu, tidak ada kondisi cuaca ekstrem yang bisa memicu dentuman tersebut, seperti awan cumulonimbus, kilat, petir, atau guntur.

BMKG menyimpulkan, suara dentuman di Perairan Malunda bukan berasal dari gempa bumi.

Devi pun mengimbau kepada seluruh warga setempat agar tetap tenang dan tidak mudah menerima informasi yang sumbernya belum pasti.

"Kepada masyarakat, diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," kata Devi, dikutip dari TribunTimur.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Bisik-bisik Bahlil Lahadalia dengan Bupati Blora perihal Potensi 'Cuan' Sumur Minyak Rakyat
Bisik-bisik Bahlil Lahadalia dengan Bupati Blora perihal Potensi "Cuan" Sumur Minyak Rakyat
Regional
Kebakaran Hutan di Riau, Kabut Asap Mulai Selimuti Permukiman Warga
Kebakaran Hutan di Riau, Kabut Asap Mulai Selimuti Permukiman Warga
Regional
Plafon SDN 5 Ngembalrejo Kudus Ambruk, Anggaran Perbaikan Nyangkut di DPRD
Plafon SDN 5 Ngembalrejo Kudus Ambruk, Anggaran Perbaikan Nyangkut di DPRD
Regional
Sekolah Rakyat di Kota Semarang Belum Buka Pendaftaran Siswa, Masih Tunggu Data dari Kemensos
Sekolah Rakyat di Kota Semarang Belum Buka Pendaftaran Siswa, Masih Tunggu Data dari Kemensos
Regional
Tinggal 36 Murid, SDN Cilodan Cilegon Bakal Ditutup, Tak Ada Siswa Baru sejak 2024
Tinggal 36 Murid, SDN Cilodan Cilegon Bakal Ditutup, Tak Ada Siswa Baru sejak 2024
Regional
Gempa M 5,3 Guncang Pasaman Barat, Sumbar, Ini Analisis BMKG
Gempa M 5,3 Guncang Pasaman Barat, Sumbar, Ini Analisis BMKG
Regional
BI Prediksi Ekonomi Kaltim Tumbuh 5,8 Persen pada 2025, Didukung Sektor Pertambangan
BI Prediksi Ekonomi Kaltim Tumbuh 5,8 Persen pada 2025, Didukung Sektor Pertambangan
Regional
Menteri Abdul Karding Semprot Suami Istri TPPO: Anakmu Tumbuh Lihat Orangtua di Penjara!
Menteri Abdul Karding Semprot Suami Istri TPPO: Anakmu Tumbuh Lihat Orangtua di Penjara!
Regional
Kasat Narkoba Nunukan Ditangkap Mabes Polri, Ini Sosok Penggantinya
Kasat Narkoba Nunukan Ditangkap Mabes Polri, Ini Sosok Penggantinya
Regional
Istri Polisi di Labuan Bajo Diduga Gelapkan Uang Arisan Online, Dilaporkan ke Polisi dan Berakhir Damai
Istri Polisi di Labuan Bajo Diduga Gelapkan Uang Arisan Online, Dilaporkan ke Polisi dan Berakhir Damai
Regional
Tren Lapak Kopi Mobil di Salatiga, Spot Nongkrong yang Asyik bagi Pelajar dan Mahasiswa
Tren Lapak Kopi Mobil di Salatiga, Spot Nongkrong yang Asyik bagi Pelajar dan Mahasiswa
Regional
Buntut Penangkapan Kasat Narkoba Nunukan, Aliansi Mahasiswa Demo Tuntut Tanggung Jawab Kapolres
Buntut Penangkapan Kasat Narkoba Nunukan, Aliansi Mahasiswa Demo Tuntut Tanggung Jawab Kapolres
Regional
Hutan Pelawan Simpan Madu Langka dan Jamur Rp 3,5 Juta Per Kilo
Hutan Pelawan Simpan Madu Langka dan Jamur Rp 3,5 Juta Per Kilo
Regional
Bahlil: Satu Sumur Rakyat Bisa Hasilkan 5 Barel per Hari, Raup Rp 2 Juta
Bahlil: Satu Sumur Rakyat Bisa Hasilkan 5 Barel per Hari, Raup Rp 2 Juta
Regional
Menteri P2MI Interogasi Tersangka TPPO: Kamu Bos Kecil, Ngaku Aja
Menteri P2MI Interogasi Tersangka TPPO: Kamu Bos Kecil, Ngaku Aja
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau