Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa SD di Makassar Dianiaya Guru Lantaran Bermain di Mushala, Korban Dicubit Berulang Kali

Kompas.com - 30/09/2023, 20:59 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com - Seorang siswa diduga dianiaya oknum guru berinisial S di salah satu sekolah dasar (SD) swasta di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Orangtua siswa berinisial AA (7) melaporkan kejadian ini ke Mapolrestabes Makassar, Senin (25/9/2023).

Kronologi

Berdasarkan keterangan ibu AA, ES (31), insiden ini berawal saat oknum guru bahasa Arab itu marah lantaran karena sang anak bermain di dalam mushala.

Kemudian S diduga menganiaya siswa dengan cara mencubit bagian paha hingga mengalami memar pada Sabtu (23/9/2023).

Baca juga: Pensiunan Guru di Purworejo Ditemukan Meninggal di Rumahnya, Ketahuan karena Bunyi HP

"Anak saya katanya sedang bermain di Mushala, terus dicubit sama gurunya. Terus gurunya bilang ini bukan panggung, ini tempat shalat. Dicubit berkali-kali, sebanyak empat kali. Teman-temannya lari," kata ES ditemui wartawan di bilangan Jalan KS Tubun, Kota Makassar, Sulsel, Sabtu (30/9/2023).

ES menyebut, dugaan kekerasan itu terungkap saat sang anak sudah tiba di rumah. Saat itu, AA hendak bersiap untuk tidur, lalu neneknya melihat ada memar di bagian paha AA.

"Setelah itu malam pas mau tidur kan mau di pakaikan minyak telon, ibu saya lihat ini (memar), nah baru ngomong kalau pak S yang mencubit dia di Mushala,"ungkapnya.

Baca juga: Novel Baswedan Ditunjuk Jadi Wakil Kepala Satgassus Optimalisasi Penerimaan Negara

Tak ada itikad baik dari oknum guru

Kesal dengan perbuatan S, orangtua AA pun mendatangi sekolah untuk mengklarifikasi dugaan penganiayaan itu.

Namun saat bertemu, oknum guru itu hanya tertawa melihat kedatangan ES.

"Saya datang Senin ke sekolah, tapi pak S ini cuma ketawa-ketawa.Tidak ada itikad baik, justru kepala sekolah yang menangis-menangis minta maaf," ungkapnya.

Baca juga: Oknum Guru di Makassar Diduga Aniaya Siswa di Mushala, Orangtua Lapor Polisi

Karena tidak ada itikad baik dari S, ES pun kemudian melaporkan kasus dugaan penganiayaan terhadap anak tersebut ke Polrestabes Makassar.

Ia juga mengatakan, dugaan penganiayaan yang dialami sang anak bukan pertama kalinya dilakukan.

"Pertama itu kejadiannya bulan lalu, biru seperti dipukul sapu. Tapi anak itu nggak pernah mau ngomong. Nah ini kedua kalinya," bebernya.

Baca juga: Kubu Jokowi Sebut Bisa "Chaos" jika Ijazah Asli Ditunjukkan ke Publik

ES mengaku bahwa pasca aksi dugaan kekerasan yang terjadi terhadap sang anak di lingkup sekolah. Pihak sekolah swasta itu disebut mengucilkan AA. Proses belajar AA dilakukan terpisah dengan siswa lain.

"Kondisi anak saya trauma, dia belajar di ruang guru, tidak di kelas lagi. Semua guru sentimen ke anak saya, dikucilkan. Dikucilkan karena saya laporkan ke Polrestabes," ucapnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Ridwan JM Hutagaol mengaku bahwa pihaknya sementara berupaya melakukan mediasi terhadap oknum guru dan orangtua siswa itu.

Baca juga: Pensiunan Guru di Purworejo Ditemukan Meninggal di Rumahnya, Ketahuan karena Bunyi HP

"Kita sementara akan lakukan mediasi," kata Ridwan dikonfirmasi awak media, Sabtu siang.

Selanjutnya, pihaknya akan mempertemukan keduanya untuk menemui titik terang terkait kasus tersebut. Lantaran, oknum guru tersebut juga melapor ke Polrestabes Makassar.

"Akan kita pertemukan. Karena saling lapor," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Kalah Sengketa Lawan Ponakan, Lansia di Polewali Mandar Pasrah Lihat Rumahnya Dibelah Dua
Kalah Sengketa Lawan Ponakan, Lansia di Polewali Mandar Pasrah Lihat Rumahnya Dibelah Dua
Regional
Warga Adang Truk, Gagalkan Oknum TNI AL Selundupkan Moge dan Hewan di Aceh Timur
Warga Adang Truk, Gagalkan Oknum TNI AL Selundupkan Moge dan Hewan di Aceh Timur
Regional
Kepala Desa di Muara Muntai Kukar Diserang Saat Syukuran, 12 Saksi Diperiksa
Kepala Desa di Muara Muntai Kukar Diserang Saat Syukuran, 12 Saksi Diperiksa
Regional
Polda Kalteng Selidiki Dugaan Korupsi RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya, Terkait Utang Rp 120 Miliar
Polda Kalteng Selidiki Dugaan Korupsi RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya, Terkait Utang Rp 120 Miliar
Regional
Kakak Adik Residivis di Gowa Dilumpuhkan Polisi Usai Bobol Rumah Warga
Kakak Adik Residivis di Gowa Dilumpuhkan Polisi Usai Bobol Rumah Warga
Regional
Labfor Mabes Polri Selidiki Kebakaran Big Mall Samarinda, Amankan Abu dan Kabel Terbakar
Labfor Mabes Polri Selidiki Kebakaran Big Mall Samarinda, Amankan Abu dan Kabel Terbakar
Regional
Dugaan Malapraktik Sunat Laser Bocah di Jambi, Polisi Periksa Pihak Klinik
Dugaan Malapraktik Sunat Laser Bocah di Jambi, Polisi Periksa Pihak Klinik
Regional
Mensesneg Apresiasi Dandim Kebumen Tulis Buku tentang Ayah Prabowo: Karya Luar Biasa
Mensesneg Apresiasi Dandim Kebumen Tulis Buku tentang Ayah Prabowo: Karya Luar Biasa
Regional
Cuaca Ekstrem Ancam Sebagian Besar Kalteng, BMKG: Waspada Banjir dan Longsor
Cuaca Ekstrem Ancam Sebagian Besar Kalteng, BMKG: Waspada Banjir dan Longsor
Regional
Komnas HAM Desak Presiden Prabowo Bentuk Tim Penyelesaian Konflik di Papua
Komnas HAM Desak Presiden Prabowo Bentuk Tim Penyelesaian Konflik di Papua
Regional
Beras Plastik Viral di Nunukan, Disperindag: Tak Ditemukan Pemalsuan
Beras Plastik Viral di Nunukan, Disperindag: Tak Ditemukan Pemalsuan
Regional
215 CPNS Sumbawa Terima SK, 60 Formasi Tak Terisi
215 CPNS Sumbawa Terima SK, 60 Formasi Tak Terisi
Regional
Perahu Bocor dan Tersengat Pari, Nelayan di Bangka Dievakuasi Tim SAR
Perahu Bocor dan Tersengat Pari, Nelayan di Bangka Dievakuasi Tim SAR
Regional
Sakit Hati Jadi Alasan, Pelaku Pembunuhan Balita di Singkawang Berniat Jebak Sang Pengasuh
Sakit Hati Jadi Alasan, Pelaku Pembunuhan Balita di Singkawang Berniat Jebak Sang Pengasuh
Regional
Terekam Kamera, Pelaku Kasus Balita Singkawang Ternyata Sempat Ikut Pencarian
Terekam Kamera, Pelaku Kasus Balita Singkawang Ternyata Sempat Ikut Pencarian
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau