Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gambar Kuno dari Trinil Bukti Manusia Purba Punya Kreativitas

Kompas.com - 05/12/2014, 11:12 WIB

KOMPAS.com — Penemuan torehan tertua di dunia pada cangkang dari situs Trinil, Ngawi, Jawa Timur, menunjukkan bahwa kemampuan kreatif tidak spesial milik manusia modern (Homo sapiens), tetapi juga dimiliki manusia purba.

Temuan tersebut juga menunjukkan bahwa perilaku manusia modern tidak tiba-tiba saja muncul begitu spesiesnya berkembang, tetapi telah mengakar pada moyangnya, para manusia purba.

Diberitakan Kompas.com, Kamis (4/12/2014), Josephine CA Jordens, peneliti pada Fakultas Arkeologi di Universitas Leiden, Belanda, mengungkap bahwa torehan pada cangkang kerang air tawar spesies Pseudodon vondembuschianus trinilensis adalah yang tertua di dunia.

Baca juga: Lagunya Dipakai Bocah Pacu Jalur, Penyanyi AS Melly Mike Terbang ke Riau Tanpa Bayaran

Berdasarkan analisis sedimen pada cangkang dengan penanggalan Argon dan luminesens, Jordens menyatakan, torehan berbentuk zig-zag tersebut berusia antara 540.000-430.000 tahun. (Baca: Terkuak, Gambar Kuno Tertua di Dunia Berasal dari Tanah Jawa)

Dengan usia itu, Torehan tersebut lima kali lebih tua dari gambar geometris tertua di dunia sebelumnya yang ditemukan di goa wilayah Afrika Selatan, berusia antara 70.000 hingga 100.000 tahun.

Temuan torehan pada cangkang dari Trinil memberi petunjuk tentang asal-usul kreativitas sebab torehan tersebut dibuat oleh spesies manusia purba, Homo erectus, sementara torehan di Afrika Selatan dibuat oleh manusia modern, Homo sapiens.

Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!
Kompas.id
Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!

Baca juga: Selebgram AP Ditahan di Myanmar, Menhan: Kita Tak Bisa Operasi Militer Selain Perang

Jordens seperti dikutip National Geographic, Rabu (3/12/2014), mengatakan, "Ini menunjukkan asal-usul dari kemampuan itu (kreativitas) jauh lebih awal dari yang kita duga sebelumnya."

"Kita sebagai manusia cenderung berpusat pada spesies kita, menganggap bahwa kita hebat dan mereka manusia purba bodoh, tetapi saya tidak berpikir begitu. Kita harus menghargai nenek moyang kita lebih tinggi," imbuhnya.

Alison Brook, paleoantropolog dari Smithsonian Institutipon di Amerika Serikat, mengatakan hal yang sama. Ia mengungkapkan, temuan ini berdampak besar, terutama pada pemahaman tentang spesies manusia modern dan moyangnya.

Baca juga: Kisah WNA Nekat Masuk Sumbawa Demi Anak, Bikin Haru Petugas Imigrasi

Secara umum, dipercaya bahwa manusia menjadi modern secara anatomi dan perilaku sekitar 100.000-200.000 tahun lalu. Kemampuan manusia berkembang pesat pada masa itu sehingga dalam hitungan ribuan tahun, manusia mampu menggambar pada dinding-dinding goa.

Gambar kuno dari Trinil memberi petunjuk bahwa skenario tersebut tidak tepat. "Perilaku manusia modern tidak tiba-tiba saja muncul seperti percikan. Ini ialah sesuatu yang sudah mengakar jauh sebelumnya," ungkap Jordens.

Cangkang kerang yang dianalisis dalam riset Jordens ditemukan oleh paleontolog Eugene Dubois di situs Trinil pada tahun 1896. Dubois juga menemukan kerangka Homo erectus. Kerangka dan cangkang itu lalu dikirim ke Museum Leiden pada tahun 1930.

Saat mengoleksi cangkang, Dubois tidak menyadari adanya torehan pada permukaannya. Adanya torehan baru disadari oleh Jordens dan Streven Munro, antropolog dari Museum Nasional Australia, tujuh tahun lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Fenomena
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Fenomena
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Kita
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Oh Begitu
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Oh Begitu
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Oh Begitu
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Oh Begitu
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Kita
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau