Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Terbaru Sesar Lembang Diterbitkan, Ini Hasil Paparannya

Kompas.com - 03/01/2019, 16:25 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Sesar Lembang telah lama menjadi misteri dan perbincangan para ahli. Setelah melakukan studi selama hampir delapan tahun, ahli LIPI akhirnya menerbitkan studi tentang sesar Lembang di jurnal Tectonophysics, 17 Desember 2018.

Studi terbaru ini mengulas sesar lembang yang lebih terperinci dibanding studi sebelumnya.

Mudrik Rahmawan Daryono, peneliti gempa dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyebut studinya memaparkan detail morfologi gempa bumi sesar Lembang.

"Kita memberikan definisi yang jelas. Kalau sesar aktif dia harus ada bentuk jelas di lapangan," ujarnya dihubungi Kompas.com, Rabu (3/1/2018).

Baca juga: Prediksi Ahli tentang Dampak Gempa Sesar Lembang pada Cekungan Bandung

Gambaran atau bentuk yang jelas di lapangan ditunjukkan lewat pergeseran sungai, pemotongan sungai, bukit yang terangkat karena gempa tektonik.

"Bukti-bukti itu kita paparkan dengan jelas di paper ini," ujarnya.

Penelitian dan temuan

Proyek yang mulai dikerjakannya sejak 2011 itu tidak melakukan pemodelan, tapi membandingkan dan mengukur data dari studi sebelumnya, untuk menghasilkan perhitungan terperinci.

Baca juga: Gibran Singgung Effendi Simbolon Dipecat dari PDI-P: Pengorbanannya Sungguh Besar

"Itu tidak dimodelkan, jadi kita hitung pakai studi paleoseismology (mengamati sedimen dan bebatuan geologis untuk menilik tanda gempa bumi purba, red) dan kita meneliti publikasi sebelumnya," ujar Mudrik.

Salah satu studi yang berkontribusi dalam penelitian Mudrik adalah kajian vulkanostratigrafi sesar Lembang yang dibuat oleh Kartadinata.

Vulkanostratigrafi merupakan ilmu yang mempelajari urutan dari rekaman kegiatan vulkanik dengan pemahaman satuan vulkanostratigrafi, yaitu satuan–satuan lapisan yang terpetakan terdiri dari batuan vulkanik yang terbentuk di darat (subaerial) atau di dalam air (subaqueous) oleh proses vulkanik yang penentuannya berdasarkan sumber, jenis litologi, dan genesanya.

Baca juga: Kaya tapi Tetap Rendah Hati, Irwan Mussry: Apa Gunanya Kalau Kita Enggak Punya Kerendahan Hati

Mudrik mengatakan, studi vulkanostratigrafi yang dikajinya menjelaskan tentang set unit batuan dan umurnya.

"Kemudian saya mempelajari lebih detail lagi mengenai pergeseran-pergeseran sungai. Dari situ kita menemukan jarak geser dan umur yang sudah diteliti sebelumnya. Terus kemudian kita bagi itu, (pergeseran) jarak dan umur (batuan) kita ketemu kecepatan atau slip rate-nya," imbuhnya.

Slip rate sesar Lembang diketahui sebesar 1,95 sampai 3,45 milimeter per tahun.

Baca juga: Farhan Tolak Tantangan Dedi Mulyadi, Pastikan Tak Bongkar Teras Cihampelas

Sesar lembang yang membentang sejauh 29 kilometer itu bisa menghasilkan gempa bumi dengan kekuatan 6,5 sampai 7,0.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Fenomena
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Fenomena
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Kita
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Oh Begitu
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Oh Begitu
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Oh Begitu
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Oh Begitu
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Kita
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau