Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Kresek hingga Karung Beras, Paus di Filipina Telan 40 Kg Plastik

Kompas.com - 18/03/2019, 20:33 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Penemuan seekor paus yang terdampar di lepas pantai Filipina seolah kembali "menampar" kita. Pasalnya, dalam perut bangkai paus itu terdapat 40 kilogram plastik.

Hal ini mengejutkan ini menjadi penyebab kematian brutal dari paus berparuh angsa tersebut. Para ahli biologi kelautan dan pekerja Museum D'Bone Collector menemukan paus nahas itu hari Jumat (15/03/2019) lalu.

"40 kilogram kantong plastik, termasuk 16 karung beras. 4 tas bergaya perkebunan pisang dan beberapa tas belanja (ditemukan di perut paus saat otopsi)," tulis pihak Museum dalam laman Facebook mereka dikutip dari The Guardian, Senin (16/03/2019).

Gambar otopsi menunjukkan tumpukan sampah yang tak berujung diekstraksi dari bagian dalam hewan itu.

Baca juga: Teguran buat Kita, Paus yang Mati di Wakatobi Tercemar 5 Kg Plastik

Menurut ahli biologi kelautan, Darrell Blatchley, paus tersebut muntah darah sebelum akhirnya mati. Mereka kemudian melakukan nekropsi atau otopsi pada hewan dan menemukan hal "menjijikan".

"Saya tidak siap untuk jumlah plastik. 40 km kira-kira karung beras, tas belanja, tas perkebunan pisang, dan kantong plastik umum (kresek)," ujar Blatchley diwartakan CNN, Senin (18/03/2019).

"Paus ini memiliki plastik terbanyak yang pernah kita lihat dalam seekor paus. Ini menjijikan," imbuhnya.

Baca juga: 6 Dokumen Kependudukan yang Tidak Perlu Lagi Surat Pengantar RT/RW

Peristiwa ini menjadi puncak dari merajalelanya penggunaan plastik di Asia Tenggara dalam beberapa tahun terakhir.

Sebuah laporan 2017 oleh Ocean Conservancy menyatakan bahwa Cina, Indonesia, Filipina, Thailand, dan Vietnam telah membuang lebih banyak plastik ke laut daripada gabungan seluruh dunia.

"Kami telah melakukan nekropsi pada 61 lumba-lumba dan paus dalam 10 tahun terakhir dan ini adalah salah satu (dengan jumlah plastik) terbesar yang pernah kami lihat," kata Blatchley kepada AFP, Senin (18/03/2019).

"Ini sangat menjijikan dan memilukan," sambungnya.

Seperti yang diutarakan Blatchley, ini bukan kasus pertama paus terdampar dengan perut penuh plastik.

Baca juga: Paus Mati di Wakatobi, Bukti Nyata Indonesia Darurat Sampah Plastik

Juni 2018 lalu, seekor paus pilot ditemukan terdampar di Thailand. Kabar buruknya, mamalia besar itu menelan 80 kantong plastik.

Paus itu sempat memuntahkan 5 kantong plastik ketika hendak diselamatkan.

November 2018, kembali terjadi paus terdampar dengan perut penuh plastik. Peristiwa itu terjadi di Indonesia, tepatnya Wakatobi.

Baca juga: Cara Membersihkan Lumut di Dalam Toren Air dan Mencegahnya Datang Kembali

Dalam perut paus sperma sepanjang 9,6 meter itu ditemukan 5,9 kilogram plastik.

Ketiga kasus ini membuktikan bahwa masalah sampah plastik telah mencapai kondisi memprihatinkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Rahasia Bunga Berbau Bangkai: Evolusi yang Menipu Demi Penyerbukan
Rahasia Bunga Berbau Bangkai: Evolusi yang Menipu Demi Penyerbukan
Oh Begitu
Ukiran Batu Kuno dari Aswan Ungkap Jejak Awal Dinasti Pertama Mesir
Ukiran Batu Kuno dari Aswan Ungkap Jejak Awal Dinasti Pertama Mesir
Oh Begitu
James Webb Rayakan Ulang Tahun ke-3 dengan Foto Spektakuler Nebula Telapak Kucing
James Webb Rayakan Ulang Tahun ke-3 dengan Foto Spektakuler Nebula Telapak Kucing
Fenomena
Dinosaurus Jenis Baru Ditemukan di China: Tongnanlong zhimingi, Sang Raksasa dari Zaman Jura
Dinosaurus Jenis Baru Ditemukan di China: Tongnanlong zhimingi, Sang Raksasa dari Zaman Jura
Fenomena
Galaksi Bima Sakti Mungkin Dikelilingi 100 Galaksi Tersembunyi
Galaksi Bima Sakti Mungkin Dikelilingi 100 Galaksi Tersembunyi
Fenomena
Haluan Kapal Perang AS yang Terkena Torpedo Jepang Ditemukan di Samudra Pasifik Selatan
Haluan Kapal Perang AS yang Terkena Torpedo Jepang Ditemukan di Samudra Pasifik Selatan
Fenomena
Manfaat Mengejutkan Buah Semangka bagi Kesehatan Jantung 
Manfaat Mengejutkan Buah Semangka bagi Kesehatan Jantung 
Kita
Kumbang akan Dijadikan Cyborg untuk Misi Penyelamatan Masa Depan
Kumbang akan Dijadikan Cyborg untuk Misi Penyelamatan Masa Depan
Fenomena
Terobosan Kuantum Bisa Membuat Gadget Kita 1.000 Kali Lebih Cepat
Terobosan Kuantum Bisa Membuat Gadget Kita 1.000 Kali Lebih Cepat
Oh Begitu
Riset: Cahaya Kota Besar Bisa Merusak Kesehatan Jantung
Riset: Cahaya Kota Besar Bisa Merusak Kesehatan Jantung
Kita
Fosil Reptil Bersayap Kecil Ditemukan Setelah Terkubur 209 Juta Tahun
Fosil Reptil Bersayap Kecil Ditemukan Setelah Terkubur 209 Juta Tahun
Oh Begitu
Studi Menemukan Amarah Pada Perempuan Menurun Setelah Usia 50 Tahun
Studi Menemukan Amarah Pada Perempuan Menurun Setelah Usia 50 Tahun
Kita
Spesies Baru Mamalia Purba Ditemukan di Inggris: Novaculadon mirabilis
Spesies Baru Mamalia Purba Ditemukan di Inggris: Novaculadon mirabilis
Oh Begitu
Di Manakah Titik Terendah di Bumi yang Merupakan Daratan?
Di Manakah Titik Terendah di Bumi yang Merupakan Daratan?
Oh Begitu
Jejak Kehidupan di Mars Mungkin Tersembunyi di Balik Lapisan Lempung Tebal
Jejak Kehidupan di Mars Mungkin Tersembunyi di Balik Lapisan Lempung Tebal
Fenomena
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau