Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adanya 3 Pola Hujan Bikin Suhu di Jawa Kebalikan dengan Kalimantan

Kompas.com - 19/07/2019, 16:31 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Saat ini suhu di wilayah pulau Jawa cenderung terasa dingin pada malam hari, sedangkan pulau di utara Jawa seperti Kalimantan masih hangat dan hujan.

Agie Wandala, Kepala Sub Bidang Iklim dan Cuaca BMKG mengatakan, perbedaan ini disebabkan oleh tipe hujan di Indonesia.

"Sebenarnya di Indonesia ada tiga pola hujan," ungkap Agie kepada Kompas.com, Jumat (19/7/2019).

Tiga pola hujan itu adalah tipe monsunal, ekuatorial, dan lokal.

Baca juga: Kontras dengan Jawa, BMKG Sebut Kalimantan Cukup Hangat dan Hujan

Di atas adalah gambaran peta pola hujan di Indonesia. Pola iklim monsunal ada di Jawa, Bali, Nusa Tenggara, sebagian Sumatera, dan sebagian Kalimantan.

Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!
Kompas.id
Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!

"Pola iklim equatorial ada di daerah Sumatera bagian utara dan pesisir baratnya, dan Kalimantan bagian utara. Sementara untuk lokal dapat dilihat di gambar yang berwarna merah," imbuh Agie.

Daerah yang memiliki tipe hujan monsunal, dalam satu tahun memasuki musim hujan pada Oktober sampai Maret, dan puncaknya ada pada Desember sampai Februari.

"Saat ini Jawa sedang periode kering," ungkap Agie.

Sementara daerah yang memiliki tipe hujan ekuatorial, saat ini di beberapa lokasi masih hujan, khususnya Kalimantan bagian utara, Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Pada pola ekuator, hujan diprediksi turun pada bulan Maret, Mei sampai Agustus, dan Desember. Sementara periode kering terjadi pada Januari sampai Februari, dan disambung Juni hingga Juli.

Untuk daerah dengan tipe hujan lokal, periode kering terjadi pada September sampai April, dan periode hujan terjadi pada Mei sampai Agustus.

Baca juga: Kemarau Kok Suhu Dingin? BMKG Ungkap Penyebabnya Dry Intrution

Hal ini juga yang membuat suhu dingin di Bandung dan seluruh Jawa pada malam hari meski kering, sedangkan di Kalimantan khususnya Kalimantan Utara cenderung bersuhu hangat 22 sampai 34 derajat Celsius dan beberapa lokasi masih hujan.

Agie memperingatkan kondisi ini dapat memudahkan potensi kebakaran hutan di Kalimantan, terlebih karena pada periode Juli sampai Agustus cukup kering.

"Sehingga ada baiknnya masyarakat tidak melakukan aktivitas pembakaran lahan karena pengendaliannya yang sulit," ujar Agie.

"Meskipun belum pada periode yang paling intens, namun kehati-hatian dan pengawasan memang sudah harus terus dilakukan," tutup dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Bumi Baru Saja Mengalami Hari yang Sangat Singkat, Dan Itu Belum yang Tercepat!
Bumi Baru Saja Mengalami Hari yang Sangat Singkat, Dan Itu Belum yang Tercepat!
Fenomena
Burung Raksasa Purba Moa Akan Dihidupkan Kembali dalam 10 Tahun?
Burung Raksasa Purba Moa Akan Dihidupkan Kembali dalam 10 Tahun?
Oh Begitu
Ribuan Bendungan Dunia Telah Menggeser Kutub Bumi, Mengapa?
Ribuan Bendungan Dunia Telah Menggeser Kutub Bumi, Mengapa?
Oh Begitu
Apakah Bumi Terjebak di Dalam Kekosongan Raksasa di Alam Semesta?
Apakah Bumi Terjebak di Dalam Kekosongan Raksasa di Alam Semesta?
Fenomena
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Fenomena
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Fenomena
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Kita
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Oh Begitu
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Oh Begitu
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Oh Begitu
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Oh Begitu
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Kita
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau