Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Corona di Indonesia Bertambah, Warga Diminta Tak Usah Mudik

Kompas.com - 07/04/2020, 07:03 WIB
Ellyvon Pranita,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gugus tugas penanganan Covid-19 mengumumkan bahwa jumlah kasus Covid-19 di Indonesia per Senin (6/4) bertambah 218 pasien. Sebanyak 11 pasien meninggal dunia, dan 28 pasien sembuh.

Secara keseluruhan, sejak teridentifikasi 2 kasus pasien positif sejak awal Maret lalu, hingga kemarin sudah mencapai total 2.491 pasien positif Covid-19. Sebanyak 209 pasien meninggal dunia dan 192 pasien sembuh.

Untuk diketahui, per Senin (6/4) Indonesia sudah mengambil spesimen dari 11.242 orang. Kata Yuri, 80 persen tidak terbukti positif Covid-19.

Baca juga: Naek L Tobing Meninggal Dunia, Total 19 Dokter IDI Wafat Akibat Corona

Melalui konferensi pers resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Juru Bicara Covid-19 Ahmad Yurianto mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak bepergian dan tidak mudik ke kampung halaman.

Yuri mengatakan tidak bepergian ataupun mudik ke kampung halaman adalah tindakan terbaik untuk menjaga diri, keluarga, juga orang lain di sekitar agar tetap sehat.

"Masyarakat sebaiknya tidak bepergian, tidak mudik karena ini berisiko," kata Yuri, Senin (6/4/2020).

Baca juga: Tanpa Physical Distancing, Kematian Massal Akibat Corona Bisa Terjadi di Indonesia

Risiko ini diperbesar dengan adanya kondisi Orang Tanpa Gejala (OTG) tetapi memiliki virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 di tubuhnya. OTG tetap berpotensi menularkan virus tanpa disadari.

Dengan terus ditemukannya kasus positif Covid-19, kata Yuri, menandakan masih ada kasus orang positif Covid-19 tanpa menunjukkan gejala.

"Kita berada di tengah orang yang tidak kita ketahui OTG atau bukan," ujar dia.

Baca juga: Gibran Singgung Effendi Simbolon Dipecat dari PDI-P: Pengorbanannya Sungguh Besar


Kementerian Kesehatan sedang mempertimbangkan untuk membatasi mobilitas warfa. Membatasi mobilitas yang dimaksudkan tersebut adalah pembatasan komunikasi kontak sosial fisik dalam jangkauan lebih besar.

Tujuan utamanya adalah agar transmisi bisa dihentikan, mengingat jumlah kematian akibat Covid-19 juga terus meningkat.

Mengenai masyarakat yang terlanjur sudah mudik di kampung halaman, Yuri menyebutkan mereka harus mengikuti anjuran dan panduan dari petugas kesehatan di daerah masing-masing. Terutama perihal isolasi diri secara mandiri.

Baca juga: Cegah Penularan Corona, Siapa Saja yang Perlu Isolasi Mandiri?

Setidaknya, poin utama yang tidak boleh ditinggalkan untuk dikerjakan selama isolasi mandiri adalah menjaga jarak aman minimal dua meter, memisahkan peralatan pribadi terutama peralatan makan, dan selalu menggunakan masker.

Untuk masyarakat secara umum dihimbau untuk selalu rajin mencuci tangan pakai sabun, menggunakan masker, jaga jarak, tetap tinggal di rumah, dan upayakan tidak pulang kampung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Terkini Lainnya
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Fenomena
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Fenomena
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Kita
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Oh Begitu
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Oh Begitu
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Oh Begitu
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Oh Begitu
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Kita
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tak Bisa Cairkan Dana BSU Meski Sudah Terdaftar, Ini Penjelasan Pos Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau