Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anosmia Gejala Paling Umum Covid-19, Bagaimana Terjadinya?

Kompas.com - 01/12/2020, 12:06 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com - Menurut data terbaru yang dihimpun oleh para peneliti di Office for National Statistics (ONS), gejala paling umum dari Covid-19 adalah anosmia atau kehilangan indera penciuman, bukan batuk kering.

Namun, bagaimana Covid-19 menyebabkan anosmia?

Misteri ini rupanya sudah pernah dikuak oleh para peneliti neurosains di Harvard Medical School.

Dalam laporan yang dipublikasikan di Science Advances, 24 Juli 2020, tim peneliti menemukan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 ternyata tidak secara langsung menyerang neuron indera penciuman, melainkan sel-sel pendukungnya.

Baca juga: Gejala Covid-19 Paling Umum Bukan Batuk Kering, tapi Anosmia

Pasalnya, gen yang menkode protein reseptor ACE2, protein yang digunakan virus corona untuk masuk ke sel manusia, tidak ada pada neuron yang berfungsi untuk mendeteksi dan mengirimkan bau ke otak.

Sebaliknya, ACE2 diekspresikan oleh sel-sel yang memberikan dukungan metabolik dan struktural atau sel sustentakuler di jaringan epitel neuron indera penciuman.

Alhasil, ketika sel-sel pendukung ini kehilangan fungsinya, terjadi perubahan pada neuron indera penciuman.

Penulis studi senior Sandeep Robert Datta mengatakan, kami tidak tahu dengan pasti perubahan apakah itu.

Baca juga: Anosmia Gejala Paling Umum Covid-19, Sering Diawali Hidung Kering

"(Sebab) sel-sel sustentakuler selama ini diabaikan, dan tampaknya kita perlu lebih perhatian terhadapnya seperti kita kini semakin mengapresiasi peran kritis sel glial di otak," ujarnya.

Kabar baiknya, menurut Datta, temuan ini juga menunjukkan bahwa anosmia pada Covid-19 hanya sementara. Pasalnya, infeksi Covid-19 tidak merusak neuron indera penciuman.

"Begitu infeksinya (Covid-19) hilang, neuron indera penciuman tidak tampak perlu diganti atau dibangun ulang," ujar Datta.

"Namun, kita perlu lebih banyak data dan pemahaman yang lebih baik tentang mekanismenya untuk mengonfirmasikan konklusi ini," imbuhnya lagi.

Baca juga: Ini Penyebab Pasien Covid-19 Kehilangan Kemampuan Mencium Bau

Tim peneliti pun berkata bahwa hasil temuan mereka tidak hanya memperdalam pengetahuan mengenai gejala kehilangan penciuman pada pasien dengan Covid-19, tetapi juga memberikan harapan dalam perawatan untuk penderita anosmia secara umum dan pengembangan diagnostik Covid-19 berbasis bau.

Datta mengatakan, anosmia tampak seperti fenomena yang aneh saja, tetapi ia bisa berdampak besar bagi pada sebagian orang yang mengalaminya secara permanen.

"Anosmia bisa memiliki konsekuesi psikologis serus dan bisa menjadi masalah ini bisa menjadi masalah kesehatan serius jika ada semakin banyak populasi dengan kehilangan indera penciuman permanen," tuturnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Bola

Hasil Timnas U23 Indonesia Vs Thailand: Garuda Muda ke Final Piala AFF U23 2025!
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Hype

Heran Pinkan Mambo Seolah Mengeluh Padahal Pesanan Donat Ramai, Raffi Ahmad: Kalau Laku Kan Bersyukur
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Dirugikan Ulah Bagi-bagi Bir Gratis Saat Lari, Pocari: Free Runner Tak Bisa Ikuti Event Selanjutnya
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Cerita Sedih Orang Tua Murid di Madiun, Anak Dikeluarkan dari SMPN 2 Dagangan setelah 2 Hari Masuk Kelas
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

6 Kriteria Nama yang Akan Ditolak Dukcapil Saat Urus KK dan KTP, Apa Saja?
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Baru Diresmikan, Sejumlah Pengurus Koperasi Merah Putih di Bondowoso Justru Mendadak Mundur
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Raup Rp 4,15 Miliar, Penipu Kontrakan Fiktif di Bekasi Langsung Beli Motor-Mobil
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Regional

Amukan Pejabat BIN Kalteng di Kantor Gubernur karena Salah Parkir, Pukul dan Perintahkan Satpol PP Push Up
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Saksi Sebut Dirut BUMN Minta Direksi Patungan Beli Emas, Diserahkan ke Kementerian BUMN
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

Wilayah Pulau Jawa yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang Sepekan ke Depan
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Tren

Tren Nama Anak dengan Huruf Double dan Kata Asing Bikin Susah Dibaca, Ini Kata Dukcapil
api-2 . MOST-POPULAR
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Bola

Hasil Timnas U23 Indonesia Vs Thailand: Drama, Vanenburg sampai Habis Suara
api-2 . LATEST


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau