Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/05/2022, 13:32 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Seperti semua reptil, buaya bernapas dengan paru-paru bukan dengan insang.

Paru-paru adalah hasil evolusi untuk masalah respirasi yang dihadapi oleh bentuk kehidupan pertama yang lebih rendah, yang secara tentatif merayap keluar dari air, untuk akhirnya hidup di darat.

Dilansir dari Animals Mom, seekor buaya dapat menyelam di bawah permukaan air dan menahan napas untuk waktu yang lama. 

Semakin kecil ukuran buaya, semakin sedikit waktu yang bisa ia habiskan di bawah air. 

Selama penyelaman sukarela, seperti saat berburu di bawah air, buaya dapat tetap menyelam selama 10 hingga 15 menit.

Baca juga: Reptil di Dunia Terancam Punah, Buaya dan Kura-kura Paling Rentan Hadapi Kepunahan

Jika ada ancaman yang dirasakan yang mendorongnya untuk bersembunyi, buaya bisa berada di bawah air mungkin 30 menit atau lebih lama. 

Dalam situasi darurat yang, kebanyakan buaya dapat tinggal di bawah air hingga dua jam. 

Selama penyelaman ekstrem seperti itu, detak jantung bisa turun drastis menjadi hanya dua atau tiga detak setiap menit sebagai upaya untuk menghemat oksigen.

Sistem pernapasan buaya

Dilansir dari National Geographic, otot-otot yang sama, yang membantu buaya berenang, juga memungkinkannya untuk bernapas.

Saat buaya menarik napas, otot interkostal eksternal, yang menghubungkan tulang rusuknya, mengayunkannya ke luar dan ke depan untuk menampung udara ekstra. 

Baca juga: Bertemu Buaya, Apa yang Harus Dilakukan untuk Menyelamatkan Diri?

Perut buaya juga mengembang berkat otot ischiopubis. Ketika ini berkontraksi, salah satu tulang pinggul buaya yang bersendi mengayun ke bawah dan mendorong perut keluar.

Ketika buaya mengembuskan napas, interkostal internal mengayunkan tulang rusuk ke dalam dan ke belakang, sementara rectus abdominis berkontraksi, menarik pinggul ke depan dan menarik perut ke dalam.

Tetapi, "pemeran utama" dalam sistem pernapasan buaya adalah otot diafragma besar yang membentang dari pinggul ke hati. Otot diafragma tersebut berkontraksi ketika buaya menarik napas dan menarik hati ke arah ekor.

Hati buaya terhubung langsung ke paru-paru dan paru-paru bergerak, hati juga bergerak

Pinggul, otot, dan hati semuanya bertindak seperti piston besar yang menggerakkan paru-paru secara bolak-balik melintasi dada buaya, menggerakkan pusat daya apungnya bersama mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Kisah Penemuan Kerabat T-Rex, Tersembunyi di Laci Museum Selama 50 Tahun
Fenomena
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Planet Baru Mirip Bumi Ditemukan Mengorbit Bintang Katai 
Fenomena
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Mengapa Evolusi Bisa Menjelaskan Ukuran Testis Manusia Tapi Tidak Dagu Kita yang Unik
Kita
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Paus Pembunuh Berbagi Mangsa dengan Manusia: Tanda Kepedulian atau Rasa Ingin Tahu?
Oh Begitu
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Apakah Kucing Satu-Satunya Hewan yang Bisa Mengeluarkan Suara Mendengkur?
Oh Begitu
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Siapakah Pemburu Terhebat dan Terburuk di Dunia Hewan? 
Oh Begitu
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Misteri Sepatu Raksasa Romawi Kuno, Siapakah Pemiliknya?
Oh Begitu
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Bagaimana Wujud Neanderthal dan Denisovan Jika Masih Hidup Hari Ini?
Kita
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
NASA Temukan Objek Antar-Bintang yang Melintas Cepat di Tata Surya
Fenomena
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Keindahan Planet Merkurius Terlihat Jelas di Langit Senja Juli Ini
Oh Begitu
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Ditemukan, Planet Ekstrem yang Memicu Semburan Energi di Bintang Induknya
Oh Begitu
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau