Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/03/2023, 04:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Bulan adalah satelit alami yang mengorbit benda langit lain, seperti planet. Secara total, terdapat lebih dari 190 satelit alami yang sama ini diketahui. 

Dari delapan planet di tata surya, enam planet di antaranya memiliki satelit alami, sedangkan dua di antaranya tidak memilikinya.

Adapun planet yang tidak memiliki satelit alami adalah Merkurius dan Venus, yang keduanya merupakan planet yang paling dekat dengan matahari.

Selain kedelapan planet tersebut, ada beberapa planet kerdil, seperti Pluto dan Eris, yang juga memiliki satelit alami. 

Baca juga: Kenapa Planet Saturnus Memiliki Cincin? Sains Jelaskan

Kenapa planet memiliki satelit alami?

Setelah penelitian selama beberapa dekade, sebagaimana dilansir dari Science ABC, para ahli menetapkan bahwa ada tiga hal yang menyebabkan sebuah planet bisa memiliki satelit alami, yakni:

1. Cara pertama terjadi ketika ada piringan material yang bergerak mengelilingi atau mengorbit planet yang bersangkutan. 

Ketika ini terjadi, materi langit akhirnya menyatu menjadi benda yang lebih besar, yang mungkin menjadi berbentuk bulat.

Proses ini secara luas dikaitkan dengan pembentukan bulan di empat planet yaitu Saturnus, Jupiter, Neptunus, dan Uranus.

2. Cara kedua melibatkan satelit alami dari badan astronomi lain. Biasanya, planet yang lebih besar adalah planet yang memperoleh satelit dari benda lain melalui tarikan gravitasi superior. 

Baca juga: Kenapa Planet Saturnus Memiliki Cincin? Sains Jelaskan

Proses ini diyakini berkaitan dengan pembentukan Phobos dan Deimos, yang merupakan satelit alami Mars. 

Beberapa bulan kecil dan tidak teratur milik Jupiter, Uranus, Saturnus, dan Neptunus juga diperoleh dengan cara ini. 

3. Cara ketiga adalah tabrakan antara dua planet yang menyebabkan ejeksi material hingga bergabung membentuk satelit alami. 

Bulan yang dimiliki bumi diyakini telah terbentuk dengan cara ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Bisakah Serigala dan Rubah Kawin Silang? Ini Jawaban Ilmiahnya
Oh Begitu
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Satelit “Zombie” NASA Kembali Hidup, Pancarkan Sinyal Radio Setelah 60 Tahun Mati Total
Oh Begitu
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Teleskop Webb Ungkap Rahasia Materi Gelap di Zona Tabrakan Kosmik
Fenomena
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Peneliti Temukan Saklar Kolesterol, Harapan Baru Cegah Penyakit Jantung, Diabetes, dan Kanker
Kita
Mengapa Kura-Kura Melakukan Pose Superman? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Mengapa Kura-Kura Melakukan Pose Superman? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Oh Begitu
Apa yang Terjadi Jika Kita Mencoba Mendarat di Planet Gas Raksasa?
Apa yang Terjadi Jika Kita Mencoba Mendarat di Planet Gas Raksasa?
Oh Begitu
Fosil Kepala Amfibi Raksasa Ditemukan di Texas, Mirip Karakter Film ‘Toy Story’
Fosil Kepala Amfibi Raksasa Ditemukan di Texas, Mirip Karakter Film ‘Toy Story’
Fenomena
Apa yang Terjadi di Otak Seorang Psikopat? 
Apa yang Terjadi di Otak Seorang Psikopat? 
Kita
Ditemukan, Bukti Ledakan Bintang Ganda yang Mengubah Pemahaman Alam Semesta
Ditemukan, Bukti Ledakan Bintang Ganda yang Mengubah Pemahaman Alam Semesta
Oh Begitu
Evolusi Mamalia Tak Sesederhana yang Kita Duga, Fosil Baru Ubah Ceritanya
Evolusi Mamalia Tak Sesederhana yang Kita Duga, Fosil Baru Ubah Ceritanya
Oh Begitu
Genus Baru Laba-Laba Pelompat yang Ahli Berkamuflase Ditemukan di Selandia Baru
Genus Baru Laba-Laba Pelompat yang Ahli Berkamuflase Ditemukan di Selandia Baru
Fenomena
Jus Jeruk Bali Bisa Mematikan? Ini Fakta Ilmiahnya
Jus Jeruk Bali Bisa Mematikan? Ini Fakta Ilmiahnya
Oh Begitu
Apakah Kita Benar-Benar Membutuhkan Amandel? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Apakah Kita Benar-Benar Membutuhkan Amandel? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Oh Begitu
Temuan Mengejutkan: Paus Pembunuh Gunakan Rumput Laut sebagai Alat Perawatan Diri
Temuan Mengejutkan: Paus Pembunuh Gunakan Rumput Laut sebagai Alat Perawatan Diri
Fenomena
Sering Mimpi Buruk Tingkatkan Risiko Kematian Dini Sebelum 75 Tahun
Sering Mimpi Buruk Tingkatkan Risiko Kematian Dini Sebelum 75 Tahun
Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau