Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merunut Terbentuknya Atmosfer Bumi

Baca di App
Lihat Foto
Screengrab from YouTube
Grafis komputer yang memperlihatkan senjata hipersonik Rusia bernama Avangard melesat melewati atmosfer Bumi.
|
Editor: Nibras Nada Nailufar

KOMPAS.com - "Dari mana datangnya kehidupan?" Jawaban yang paling tepat secara harfiah untuk pertanyaan itu, mungkin dari langit.

Langit atau lapisan-lapisan atmosfer bertanggung jawab terhadap udara dan iklim yang memungkinkan adanya kehidupan.

Lalu, dari mana asalnya atmosfer? Nah, tulisan ini akan mencoba menjelaskan proses terbentuknya atmosfer bumi.

Smithsonian Environmental Research Center menjelaskan, ketika bumi terbentuk 4,6 miliar tahun lalu dari campuran gas dan material padat di tata surya, belum ada atmosfer yang menyelimutinya.

Baca juga: Gejolak Kabut Asap, Ini Prediksi Dinamika Atmosfer Indonesia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di sekeliling bumi saat itu kemungkinan hanya ada hidrogen dan helium, gas sisa pembentukan planet.

Molekul hidrogen dan helium di langit bergerak cepat karena bumi sangat panas. Gas-gas ini tidak "terpasang" di langit bumi dan mengambang bebas di tata surya.

Permukaan bumi terdiri dari lelehan benda-benda padat. Namun, seiring dengan suhu bumi yang turun atau makin dingin, atmosfer tebentuk dari gunung api yang mengeluarkan gas.

Permukaan bumi saat itu dipenuhi gunung berapi karena lempengan bumi masih bergerak-gerak dan belum terbentuk sempurna.

Baca juga: Satelit Rusia Tangkap Ledakan Cahaya Aneh di Atmosfer Kita

Gas yang dikeluarkan gunung berapi antara lain uap air (H2O), metana, amonia (NH3), dan karbon dioksida.

Karbon yang dihasilkan gunung api jutaan tahun lalu, jumlahnya 10 hingga 200 kali lipat lebih banyak dari kandungan karbon di atmosfer hari ini.

Air dan bakteri

Setelah 500 juta tahun atmosfer terbentuk, permukaan bumi menjadi lebih dingin dan lebih padat. Air pun bisa tertampung di permukaan bumi.

Air ini menampung oksigen. Saat itu, oksigen belum ada di udara. Namun berkat organisme berukuran mikro yang bernama cyanobacteria, oksigen tercipta.

Baca juga: Debu Antariksa di Atmosfer Bumi Berusia Lebih Tua dari Matahari

Bakteri berwarna hijau kebiruan itu berfotosintesis sehingga menghasilkan oksigen. Karena mereka, oksigen yang tadinya kurang dari 2 persen, bertambah menjadi 21 persen seperti sekarang.

Oksigen menyingkirkan kabut metana yang menyelemuti bumi. Karena oksigen, langit bumi menjadi biru cerah.

Karbon dioksida di atmosfer juga menurun. Amonia juga habis terbakar sinar matahari, membuat atmosfer didominasi nitrogen dan hidrogen.

Massa hidrogen yang ringan membuat hidrogen terbang, makin jauh dari bumi dan lepas ke luar angkasa.

Baca juga: Objek Kecil Mirip Kantong Plastik Terpantau di Atmosfer Bumi

Di tahap inilah, atmosfer yang kita miliki sekarang terbentuk dan memungkinkan adanya kehidupan.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber: Smithsonian
Baca tentang
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi