Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Lapisan Atmosfer dan Fungsinya

Baca di App
Lihat Foto
National Aeronautics and Space Administration (NASA)
Foto atmosfer bumi
|
Editor: Nibras Nada Nailufar

KOMPAS.com - Langit atau atmosfer punya berbagai fungsi yang menjaga kehidupan di bumi.

Di atmosfer, hujan terbentuk sehingga kita punya air. Di atmosfer juga, panas dari matahari diperangkap sehingga kita tidak membeku.

Dikutip dari situs National Aeronautics and Space Administration atau NASA, atmosfer terdiri dari enam lapisan. Pembagian ini didasarkan pada perbedaan temperatur di atmosfer.

Berikut enam lapisan atmosfer dan fungsinya masing-masing:

Troposfer

Lapisan ini paling dekat dengan permukaan bumi. Letaknya 8 sampai 14 kilometer dari permukaan bumi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

 Baca juga: Pemanasan Global, Mineral Ini Bisa Serap Karbon Dioksida di Atmosfer

Tropos berasal dari bahasa Yunani kuno yang artinya berubah. Dinamakan Tropos karena aktivitas di lapisan ini yang terus berubah.

Cuaca yang berubah-ubah, angin, udara yang kita hirup, dan awan, ada di troposfer. Bahkan, tiga perempat massa atmosfer ada di troposfer.

Makin ke atas, udara makin dingin.

Stratosfer

Setelah troposfer, ada stratosfer. Batas lapisan ini sampai di ketinggian 50 kilometer dengan tebal mencapai 35 kilometer. Namanya berasal dari kata Strat yang artinya lapisan.

Jadi, di lapisan stratosfer masih ada lapisan lagi. Kebalikan troposfer, udara di lapisan bawah stratosfer dingin dan semakin panas ketika di atas.

 Baca juga: Berjemur Tak Masalah, Asal Waspadai Radiasi Sinar Ultraviolet

Tidak adanya awan di stratosfer membuat lapisan ini kering dan tak bergejolak. Itu sebabnya pesawat jet memilih terbang di lapisan ini.

Selain itu, di lapisan ini ada ozon. Ozon adalah senyawa yang menangkal radiasi ultraviolet (UV) dari matahari yang merusak. Tanpa perlindungan ozon, kita tak akan sanggup hidup di bumi.

Mesosfer

Naik ke atas lagi, ada mesosfer. Diberi nama meso atau tengah karena posisinya di tengah. Tebalnya sekitar 35 kilometer atau terletak di ketinggian 50 kilometer sampai 85 kilometer.

Udara di lapisan ini sangat tipis sehingga kita tidak bisa bernapas jika sampai di lapisan ini. Namun ada lebih banyak gas selain oksigen di lapisan ini.

 Baca juga: Rahasia Alam Semesta: Perbedaan Asteroid, Komet, dan Meteor

Lalu, apa fungsi mesosfer? Pernah melihat meteor atau bintang jatuh kan? Nah, benda-benda langit yang menuju bumi, dibakar oleh gas yang ada di mesosfer.

Sama seperti troposfer, makin tinggi di mesosfer, suhu makin dingin.

Thermosfer

Di atas mesosfer, ada thermosfer. Thermo berarti panas, persis menggambarkan temperatur lapisan ini.

Suhu di thermosfer bisa mencapai 1.500 derajat celsius. Namun jika kita sampai ke sini, kita akan merasa dingin. Sebab, tak ada molekul gas untuk menghantarkan panas ke tubuh kita. Itu juga artinya gelombang suara tidak bisa didengar.

 Baca juga: Palapa Ring Sudah Resmi, Apa Dampak Selanjutnya?

Thermosfer menjadi lapisan atmosfer yang cukup tebal dengan ketebalan mencapai 513 kilometer.

Di thermosfer, Stasiun Luar Angkasa Internasional berkeliling memutari bumi. Di sini juga tempat satelit milik berbagai negara dan perusahaan terparkir.

Ionosfer

Nah, berbeda dengan lapisan lainnya, ionosfer merupakan lapisan yang unik karena posisinya bertumpuk di mesosfer, thermosfer, dan eksosfer.

Lapisan ini bergerak dan bergejolak, tergantung dari energi yang diserapnya dari matahari.

 Baca juga: Tak Hanya di Utara, Aurora Juga Bisa Disaksikan di Bumi Selatan

Namanya berasal dari ion, senyawa yang mengandung listrik. Ion dihasilkan oleh gas-gas yang ada di lapisan ini yang terpapar radiasi matahari.

Sebagian dari ionosfer juga bertumpuk dengan magnetosfer atau medan magnet bumi. Pertemuan medan magnet dengan partikel-partikel ionosfer yang menyimpan energi dari matahari, menghasilkan aurora.

Aurora adalah cahaya menyala-nyala dan menari-nari di langit malam yang hanya bisa dilihat di sekitar kutub.

Eksosfer

Paling jauh dan paling tebal adalah eksosfer. Lapisan ini disebut ekso karena letaknya yang paling luar.

 Baca juga: Lapisan Atmosfer Paling Misterius di Matahari Berhasil Dipotret

Tak ada yang menetapkan batas pasti lapisan terluar atmosfer dengan luar angkasa. Namun NASA menggunakan batas 10.000 kilometer

Eksosfer hanya menyimpan gas seperti hidrogen dan helium. Namun gas-gas itu berceceran dengan jarak yang lebar.

Tak ada udara yang bisa dihirup dan rasanya sangat dingin di eksosfer. Lapisan eksosfer punya tekanan yang paling rendah sebab paling jauh dari permukaan bumi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: NASA
Baca tentang
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi