KOMPAS.com - Pernahkah kamu memikirkan mengapa antara negara satu dengan lainnya punya bentuk yang berbeda-beda dan unik? Ada yang memanjang, ada yang berbentuk segitiga, dan bentuk lain yang unik.
Sekitar 300 juta tahun yang lalu, permukaan bumi hanya berupa satu daratan besar. Namun 100 juta tahun kemudian, satu daratan yang bernama Pangea itu terpisah-pisah hingga menjadi benua-benua dan pulau-pulau yang kita kenal sekarang.
Setelah alam membentuk daratan, giliran manusia membagi wilayahnya.
Negara dan batas-batas geografisnya adalah hasil dari kesepakatan masyarakat. Ada masyarakat yang memilih memisahkan diri, ada yang digabungkan.
Baca juga: Pekan Depan, Indonesia dan Malaysia Teken MoU soal Batas Negara
Dikutip dari AP Human Geography Crash Course (2013), berikut bentuk-bentuk geografis negara berdasarkan morfologinya serta contoh negaranya:
Compact states
Sebuah negara punya bentuk compact apabila jarak pusat atau tengahnya relatif sama ke ujung-ujungnya. Sederhananya, negara ini berbentuk bundar atau kotak.
Contoh negara compact adalah Swiss dan Hongaria. Sementara di Asia Tenggara atau ASEAN, contohnya Kamboja. Keuntungan negara compact adalah mudah diatur dan tidak ada wilayah yang terlalu jauh dari pusatnya.
Baca juga: Pemerintah Terbitkan Inpres, 11 Pos Lintas Batas Negara Dibangun pada 2019
Elongated states
Negara elongated punya bentuk panjang dan ramping. Contohnya Vietnam dan Chile.
Sama seperti negara berbentuk fragmented, negara berbentuk panjang juga punya kesulitan jarak, khususnya dalam hal transportasi.
Selain itu, masalah bisa muncul jika pusat negara atau ibu kota, kehilangan pengaruh di salah satu ujung negara.
Prorupt atau protruded states
Prorupt atau protruded states adalah negara dengan salah satu bagiannya seolah-olah keluar atau memisahkan dari pusatnya. Gambarannya mirip seperti tubuh dan lengan.
Baca juga: Pos Lintas Batas Negara Bakal Semakin Dipercantik
Di ASEAN, contohnya adalah Thailand dan Myanmar.
Masalah yang mungkin dihadapi negara berbentuk protruded adalah bagian seperti lengan yang terpisah itu, berpotensi memisahkan diri atau dijajah negara lain.
Fragmented states
Negara yang fragmented, daratannya terpisah-pisah. Contoh sempurna dari bentuk ini adalah Indonesia, negara dengan pulau terbanyak, sekitar 16.000.
Contoh lain yang tidak terlalu ekstrem adalah Malaysia yang separuh daratannya menempel dengan Pulau Kalimantan, dan separuhnya lagi menempel dengan daratan besar Asia. Selain Indonesia dan Malaysia, Filipina juga menjadi negara ASEAN dengan bentuk fragmented.
Baca juga: Sebagai Negara Kepulauan, Indonesia Berpotensi Kembangkan Aerocity
Negara dengan morfologi fragmented lebih sulit diatur dan dipersatukan. Selain itu, wilayah yang terpisah juga berpotensi melepaskan diri seperti yang terjadi antara Indonesia dengan Timor Leste.
Perforated states
Perforated states punya seperti lubang di tengah. Negara ini mengelilingi sebuah negara kecil. Contohnya Afrika Selatan yang tengahnya ada Lesotho.
Contoh lain ada Italia yang di tengah-tengahnya berdiri negara Vatikan dan juga San Marino.
Hubungan antara negara yang mengelilingi dan negara yang dikelilingi bisa cukup keras dan tegang.
Baca juga: Negara Kepulauan, Pengendalian Inflasi di Indonesia Lebih Berat
Ini terjadi umumnya jika negara yang mengelilingi tidak menerima negara lain di tengah-tengah wilayahnya.
Landlocked
Negara landlocked adalah negara yang dihimpit oleh negara-negara lain sehingga tak punya akses ke laut.
Negara-negara ini harus meminta izin ke tetangganya untuk urusan perdagangan dan navigasi. Contohnya Lesitho yang harus meminta izin Afrika Selatan untuk mengakses laut.
Negara lain yang diapit dua negara atau lebih yakni Andorra antara Perancis dan Spanyol, serta Bhutan antara India dan China.
Baca juga: Kondisi Geografis RI dan Perilaku Belanja Jadi Pemicu Menjamurnya e-Commerce
Ada juga Uzbekistan di antara Afghanistan, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Tajikistan, dan Turkmenistan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.