Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengaruh Letak Astronomis ASEAN

Baca di App
Lihat Foto
Jodocus Hodius/Wikimedia Commons
Peta Asia Tenggara Insulae Indiae Orientalis karya kartografer Jodocus Hondius terbit 1606. Dalam peta ini Hondius membuat catatan berlabuhnya Francis Drake di Cilacap, menandai berakhirnya teka-teki rupa pesisir selatan Jawa, juga bentuk sesungguhnya pulau itu.
|
Editor: Nibras Nada Nailufar

KOMPAS.com - ASEAN atau asosiasi negara-negara Asia Tenggara, secara astronomis terletak 28°LU–11°LS dan 93°BT–141°BT.

Letak ini berpengaruh terhadap perekonomian dan kehidupan masyarakat di ASEAN.

Dari situs resmi ASEAN, berikut Kompas.com rangkum pengaruh letak astronomi terhadap karakteristik dan kehidupan masyarakatnya:

Cuaca dan iklim

Lokasi geografis di sekitar garis ekuator atau garis khatulistiwa ini membuat seluruh negara-negara di Asia Tenggara beriklim tropis dan subtropis.

Di iklim tropis, hanya ada dua musim yakni musim hujan dan musim kemarau. Musim dipengaruhi oleh angin muson atau monsoon yang berganti setiap setengah tahun sekali.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Letak Geografis dan Batas Wilayah ASEAN

Angin muson timur membawa musim kemarau di bulan Mei sampai September, sedangkan muson barat membawa musim hujan di bulan November sampai Maret.

Dengan adanya musim hujan, negara-negara di ASEAN mendapat curah hujan yang tinggi. Rata-rata satu tahunnya 1.500 milimeter. Banyak wilayah yang curahnya dua hingga tiga kali lipat angka itu.

Keanekaragaman hayati

Karena beriklim sama, ASEAN relatif punya kekayaan alam yang sama.

Wilayah ASEAN menguasai empat titik keanekaragaman hayati.

Tiga dari 17 negara paling beragam di dunia adalah anggota ASEAN. Mereka adalah Indonesia, Malaysia, dan Filipina.

Baca juga: Bukti Kekayaan Hayati, 115 Spesies Baru Ditemukan di Asia Tenggara

Wilayah ASEAN menjadi rumah bagi 9 persen burung endemik dan 11 persen spesies mamalia. Ini membuat ASEAN wilayah dengan proporsi burung endemik terbesar di dunia.

Begitu juga tumbuhan berpembuluh endemik, sekitar 25 persen dari total yang ada di dunia, ada di negara-negara ASEAN.

Selama dua dekade terakhir, lebih dari 2.000 spesies baru ditemukan di wilayah ASEAN.

Begitu pula dengan kekayaan bawah laut. Wilayah ASEAN menjadi pusat keanekaragaman hayati laut yang dikenal sebagai Coral Triangle atau Segitiga Terumbu.

Di lautan ASEAN, ada beragam jenis terumbu karang. Luas terumbu karang sekitar 70.000 kilometer persegi atau 28 persen dari total terumbu karang di dunia.

Baca juga: 2050, Asia Tenggara Terancam Kekurangan Hasil Laut

Perekonomian

Lanskap Asia Tenggara ditandai dengan banyaknya pegunungan, dataran hijau, dan dataran tinggi.

Sementara perairannya umumnya laut dangkal dan jumlah sungai yang sangat banyak. Sungai ini berpengaruh pada perekonomian negara-negara ASEAN.

Iklim yang mendukung dan banyaknya sungai membuat sebagian besar negara ASEAN mengandalkan agrikultur sebagai sumber pangan dan ekspor.

Selain pangan, negara-negara ASEAN juga menghasilkan pisang, karet, kelapa sawit, dan kelapa.

Kekayaan bumi yang menguntungkan antara lain minyak, emas, timah, tembaga, dan mineral lainnya.

Baca juga: Isuzu Siap Ekspor Traga ke ASEAN

Negara-negara ASEAN juga jadi pusat pengolahan tekstil, garmen, elektronik, gula.

Banyaknya hutan tropis di Asia Tenggara juga membuat negara-negara ASEAN jadi pengekspor kayu dan buah-buahan.

Penduduk Asia Tenggara yang padat, mencapai 500 juta, juga menjadi pasar yang memikat dunia. Seper sepuluh penduduk dunia tinggal di Asia Tenggara.

Pembagian Waktu

Sepuluh negara di Asia Tenggara dipisah oleh empat zona waktu berbeda. Berdasarkan Greenwich Mean Time (GMT) atau Coordinated Universal Time (UTC), berikut pembagiannya:

  • UTC+06:30: Myanmar
  • UTC+07:00: Kamboja, Laos, Thailand, Vietnam, dan Indonesia bagian barat
  • UTC+08:00: Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina, dan Indonesia bagian tengah
  • UTC+09:00: Indonesia bagian timur

Namun pada 1995, Singapura mengusulkan agar empat zona waktu itu dijadikan satu. Penyatuan zona ini guna melancarkan bisnis dan perekonomian.

Baca juga: Ihwal Kesamaan Waktu, ASEAN Masih Sukar Bersepakat

ASEAN diusulkan bersatu dengan China mengikuti UTC+08.00.

Selain Singapura, Malaysia juga mengusulkannya pada 2004. Usulan ini terus bergulir kendati belum semua anggota ASEAN setuju.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: ASEAN
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi