KOMPAS.com - Jika pernah jalan-jalan dan masuk ke dalam gua, kita akan banyak melihat batu-batuan berlapis menonjol yang lancip bagian atasnya.
Ada juga bebatuan dari atas yang lancip bawahnya. Keduanya membuat gua jadi obyek foto yang indah.
Yang satu namanya stalagmit, dan yang satu lagi namanya stalaktit. Tahukah kamu bagaimana proses stalagmit dan stalaktit terbentuk? Mari simak penjelasannya...
Stalagmit
Stalagmit terbentuk dari kumpulan kalsit atau kalsium karbonat yang berasal dari air yang menetes. Pembentukannya itu secara vertikal, dari bawah tumbuh ke atas.
Baca juga: Stalagmit Gua Kuno Ungkap Runtuhnya Kekaisaran Akkadia
Bentuk stalagmit berbeda-beda. Ada yang lebar, pendek, tinggi, kurus dan juga menjulang seperti menara.
Bentuknya ditentukan oleh tingkat menetesnya air di daerah tropis yang mempunyai tingkat karbondioksita tinggi dan di daerah kering. Sehingga pengendapan dapat dipercepat oleh penguapan.
Stalaktit
Stalaktit berasal dari bahasa Yunani yang artinya menetes. Jika stalagmit batuan yang berbentuk lancip dengan ujung mengarah ke atas, stalaktit adalah batuan yang runcing dan berlubang-lubang lancip dengan ujungnya mengarah ke bawah.
Stalaktit terbentuk dari kalsium karbonat yang mengendap serta mineral-mineral lainnya, yang terendap dalam larutan air bermineral.
Baca juga: Ada Stalaktit di Bawah Air Meksiko, Bagaimana Bisa Terbentuk?
Jika stalagmit dan stalaktit ini berada saling beriringan di bagian lantai dan langit-langit gua. Keduanya terbentuk secara alami dan memperindah tampilan dalam gua.
Bentuk Stalagmit dan Stalaktit
Dikutip pada Enclyclopaedia Britannica (2015), stalaktit dan stalagmit bentuknya memanjang. Bentuknya diperoleh dari berbagai mineral yang diendapkan dari larutan dengan air yang menetes perlahan.
Stalaktit seperti es dari langit-langit atau sisi gua. Sedangkan stalagmit tampak seperti stalaktit terbalik, menjulang dari lantai sebuah gua.
Stalagmit punya proporsi yang lebih tebal dan tumbuh di dasar gua dari sumber air yang sama. Mineral yang disimpan setelah tetesan air jatuh melintasi ruang terbuka di batu.
Baca juga: Gua Cokro, Menikmati Hutan Stalaktit dan Kamar Pengantin di Perut Bumi
Tidak semua stalaktit berpasangan dengan stalagmit. Banyak dari stalagmit yang tidak memiliki stalaktit di atasnya.
Lalu, bagaimana jika keduanya tumbuh dan bertemu di titik yang sama? Nantinya, mereka akan membentuk kolom atau tiang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.