Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Alexander Graham Bell, Penemu Telepon

Baca di App
Lihat Foto
britannica.com
Alexander Graham Bell penemu telepon
|
Editor: Nibras Nada Nailufar

KOMPAS.com - Alexander Graham Bell atau biasa dipanggil Graham Bell terkenal dengan penemuan teleponnya.

Ia meresolusi komunikasi dari surat, kata sandi, hingga pengiriman suara melalui telepon.

Disadur dari History, Graham Bell adalah pelopor telepon yang sebenarnya meskipun banyak kontroversi yang tak sepakat.

Sampai saat ini Graham Bell memiliki lebih dari 18 paten untuk penemuannya dalam komunikasi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Skotlandia

Alexander Graham Bell lahir di Edinburgh, Skotlandia pada tanggal 3 Maret 1847. Ayah Bell merupakan profesor di Universitas Edinburg dan ibunya seorang pianis yang terkenal meskipun tuli.

Bell adalah anak dengan intelektual tinggi yang ingin belajar piano. Kedua saudara lelaki Bell meninggal karena TBC saat Bell berusia 20 tahun.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Alexander Graham Bell Terima Hak Paten Telepon

Pendidikan

Bell tidak unggul secara akademis. Sejak kecil dirinya belajar secara homeschooling. Namun, sejak usia dini, Bell selalu memecahkan masalah.

Saat berusia 12 tahun, Bell menemukan perangkat dayung berputar dan sikat kuku yang bisa memisahkan sekam dan biji pada gandum untuk meningkatkan proses pertanian.

Usia 16 tahun Bell mulai mempelajari mekanisme bicara. Dirinya melanjutkan ke Royal High School dan University of Edinburgh.

Pada tahun 1870, bersama keluarganya pindah ke Kanada. Tahun berikutnya, Bell menetap di Amerika Serikat.

Di Amerika Serikat, Bell mengikuti ayahnya untuk mengajar anak-anak tuli.

Pada tahun 1872, Bell membuka Sekolah Fisiologi Vokal dan Mekanika Bicara di Boston, di mana orang-orang tuli diajarkan untuk berbicara.

Pada usia 26 tahun dirinya menjadi Profesor Fisiologi Vokal dan Elocution di Boston University School of Oratory.

Baca juga: Biografi RA Kartini, Pejuang Emansipasi Perempuan

Saat mengajar itu, Bell bertemu Mabel Hubbard, seorang siswi tuli. Pada 11 Juli 1877 mereka menikah dan dikarunia empat anak, termasuk dua putra yang meninggal saat bayi.

 

Telepon

Pada tahun 1871, Bell sempat bekerja juga di kantor telegraf. Sebuah perangkat yang mengirimkan pesan memlalui kabel pada saat yang bersamaan.

Teknologi tersebut didukung oleh sekelompok investor dan Bell mulai mencari cara untuk mengirimkan suara manusia melalui kabel.

Pada tahun 1875, bersama dengan temannya Thomas Watson, Bell mulai mengubah listrik menjadi suara.

Pada saat yang bersamaan, ilmuwan lain seperti Antonio Meucci dan Elisha Gray juga mengerjakan teknologi yang sama.

Namun, Bell lebih cepat datang ke kantor paten dan mendapatkan hak patennya pada 7 Maret 1876.

Setelah mendapatkan hak paten, Bell melakukan panggilan pertamanya ke Watson dengan ungkapan yang kini terkenal, yaitu "Pak Watson, kemarilah. Saya membutuhkanmu."

Baca juga: Biografi Samanhudi, Pahlawan dan Pedagang Batik

Pada tahun 1877 perusahaan Telepon Bell yang dikenal dengan AT&T didirikan.

Pada tahun 1915, Bell melakukan panggilan telepon lintas benua untuk pertama kalinya kepada Watson dari New York ke San Francisco.

Dilansir dari kompas.com (07/03/2018) Alexander Graham Bell menyempurnakan telegraf yang ditemukan oleh FB Morse pada 1843.

Kekurangan telegraf adalah masih membutuhkan pengantar pesan manual antara stasiun telegraf dengan si penerima pesan.

Dengan menggabungkan teknologi telegraf dan perekam suara, Bell mengembangkan sebuah prototipe telepon.

Dalam telepon pertama ini, gelombang suara muncul akibat adanya arus listrik yang berbeda baik dalam intensitas maupun frekuensi.

Baca juga: Biografi Pangeran Diponegoro, Pemimpin Perang Jawa

Perbedaan frekuensi dan intesitas ini menyebabkan getaran pada lempengan besi tipis yang disebut diafragma.

Getaran itu secara magnetis ditransfer ke jaringan kabel lain yang menghubungkan satu diafragma ke diafragma lain di jarak yang berjauhan.

Saat diafragma bergetar, suara asli direplika ke alat penerima dan seseorang di tempat lain bisa mendengar suara rekaan tersebut.

Mode Transimi

Kawat

Diambil dari Encyclopaedia Britannica (2015), pada tahun 1950 saluran telepon dibawa oleh kabel koaksial. Teknologi yang dikembangkan oleh Bell Laboratories.

Kabel koaksial mampu membawa sinyal listrik dengan frekuensi lebih tinggi sehingga dalam satu saluran bisa membawa banyak percakapan telepon.

Baca juga: Biografi Soepomo, Perumus Pancasila dan UUD 1945

Microwave

Selain kawat, juga ada stasiun relay microwave. Dalam sistem ini, sinyal telepon digunakan untuk memodulasi frekuensi tinggi yang disebut gelombang mikro.

Sinyal radio ini ditransmisikan dari antena yang terletak di menara tinggi ke orang lain yang saling berhadapan. Banyak percakapan telepon dapat dilakukan pada setiap frekuensi gelombang mikro.

Satelit

Untuk transmisi global atau lintas benua, operator telekomunikasi menggunakan satelit komunikasi.

Satelit ini terletak di orbit geosinkron (GSO) atau sekitar 22.200 mill (35.700 kilometer) di atas permukaan bumi.

Satelit di GSO berfungsi sebagai pemancar relai tanpa gangguan. Satelit ini tak hanya digunakan pada telepon, tetapi juga data dan televisi.

Baca juga: Tom Holland Mengaku Mabuk Saat Telepon Bos Disney soal Spider-Man

Satelit membawa setengah lusin antena penerima dan pemancar, bersama dengan peralatan amplifikasi elektronik , pemancar yang kuat, dan sirkuit switching yang besar.

Satelit juga didukung oleh susunan sel surya yang mengelilingi satelit.

Pada pertengahan 1980, kapasitas satelit telah tumbuh lebih dari 100 kali lipat dalam 20 tahun.

Kabel serat optik

Awal 1980, muncul kabel serat optik yang lebih canggih dan cepat dibandingkan satelit maupun gelombang mikro.

Serat optik menggunakan cahaya sebagai media transmisi dari gelombang mikro.

Karena cahaya memiliki frekuensi yang tinggi, banyak saluran suara atau data yang ditransmisikan melalui gelombang cahaya atau serat optik.

Secara teori, satu kabel serat optik dapat membawa ratusan juta percakapan telepon, ribuan kali lebih banyak dibandingkan satelit.

Baca juga: WhatsApp Kini Bisa Telepon Orang Lain meski Sedang Terima Panggilan

Sambungan serat optik dimulai dengan sinyal telepon listrik dimasukkan ke dalam laser semikonduktor kecil yang menghasilkan cahaya sebagai respons sinyal yang masuk.

Diujung lain, fotodetektor mengubah sinyal yang masuk kembali menjadi listrik untuk transmisi lokal.

Telepon seluler

Sama halnya dengan satelit, telepon seluler diperkenalkan pada tahun 1980-an.

Dalam sistem telepon seluler, area geografis dipecah menjadi area yang lebih kecil dengan masing-masing memiliki pemancar dan penerima.

Baca juga: Tak Angkat Telepon, Shah Rukh Khan Kirim Pesan Manis untuk Salman Khan

Ketika penelepon bergerak dari satu tempat ke tempat lain, maka frekuensinya juga berpindah dari satu frekuensi ke frekuensi lainnya. Sesuai posisi telepon genggam digunakan.

Sistem seluler awal menggunakan teknologi analog. Tahun 1990-an ponsel semakin bergantung pada peralatan digital dan frekuensi semakin banyak dipecah.

Dengan permintaan seluler yang cukup banyak, telepon seluler terus berkembang.

(Sumber:Kompas.com/Ervan Hardoko)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi