Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Fenomena Aurora?

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Aurora Selatan/Australis di Langit Queenstown, Selandia Baru.
Penulis: Ari Welianto
|
Editor: Nibras Nada Nailufar

KOMPAS.com - Aurora adalah fenomena alam berupa cahaya menyala-nyala dan menari-nari di langit malam. Penampakannya begitu indah dan memukau.

Sayangnya, tidak banyak orang yang pernah menikmatinya. Fenomena ini hanya bisa dilihat di negara yang jauh dari garis katulistiwa.

Mengapa begitu? Mari simak proses terjadinya...

Proses terjadinya aurora

Aurora terjadi karena atmosfer bumi berinteraksi dengan partikel yang dipancarkan dari matahari.

Ketika ada ledakan besar di permukaan matahari, miliaran partikel terlontar. Lontarannya berupa cahaya yang merambat begitu cepat, mencapai 800 kilometer per detik.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Tak Hanya di Utara, Aurora Juga Bisa Disaksikan di Bumi Selatan

Lalu, partikel-partikel dari pancaran ini menumpuk di ionosfer, lapisan atmosfer yang mengandung ion. Sebagian dari ionosfer juga bertumpuk dengan magnetosfer atau medan magnet bumi.

Pertemuan medan magnet dengan partikel-partikel ionosfer yang menyimpan partikel dari matahari ini, menghasilkan cahaya-cahaya berwarna, seperti hijau, biru, merah muda, dan ungu.

Itulah yang disebut dengan aurora.

Jenis aurora

Atmosfer di sekitar garis khatulistiwa atau ekuator tidak mengandung medan magnet. Jadi fenomena ini hanya terjadi di daerah Kutub Utara dan Kutub Selatan.

Dilansir dari Encyclopaedia Britannica (2015), aurora yang berada di kutub selatan disebut dengan sebagai Aurora Australis atau cahaya selatan. Biasanya aurora berwarna hijau, kadang berwarna kemerahan seperti cahaya mahari terbit.

Ini bisa dilihat di negara bagian selatan Bumi, seperti Antartika, Amerika Selatan, Australia, hingga New Zealand.

Untuk di kutub utara dikenal dengan Aurora Borealis atau cahaya utara. Nama Borealis berasal dari bahasa Yunani boreas yang artinya angin utara.

Baca juga: Langka, Aurora Berlangsung di Langit Finlandia

Kedua jenis Aurora ini hampir tidak ada bedanya. Perbedaannya hanya terletak pada tempat terjadinya fenomena alam ini.

Dilansir dari Kompas.com (28/03/2019), tempat-tempat populer untuk menyaksikan aurora ada di belahan bumi utara, seperti Norwegia, Finlandia, Skotlandia, Swedia, Islandia, dan Inggris bagian utara.

Karena memang Aurora di sana terkesan lebih terkenal. Ini dipengaruhi banyak daratan di belahan bumi utara yang mana aurora bisa disaksikan.

Untuk tempat menyaksikan aurora di belahan bumi selatan ada di Pulau Stewart di ujung Selandia Baru. Pulau yang berpenduduk sedikit ini minim polusi cahaya sehingga aurora tampak lebih jelas.

Lalu di di Selandia Baru, Kepulauan Falkland yang terletak sekitar 643 kilometer lepas pantai timur Argentina.

Fenomena Aurora ini tidak bisa dilihat di Indonesia. Karena Indonesia terletak di garis khatulistiwa.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi