Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembabakan Prasejarah Berdasarkan Geologi

Baca di App
Lihat Foto
Ilustrasi penampakan Weewarrasauras pobeni, spesies dinosaurus baru dari zaman prasejarah yang ukurannya sebesar anjing kelpie.
|
Editor: Nibras Nada Nailufar

KOMPAS.com - Geologi merupakan ilmu yang digunakan dalam mempelajari bumi secara keseluruhan.

Berdasarkan buku Geologi Sejarah (2017) karya Sukandarrumidi, pembagian prasejarah geologi menjadi masa didasarkan atas perkembangan kehidupan yang sudah nyata.

Prasejarah terbagi menjadi empat zaman. Berikut pembagiannya:

Arkaezoikum

Pada dasar semua sedimen, dijumpai batuan yang sama sekali tidak mengandung fosil.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batuan ini terbentuk pada era Azoikum. Masa tersebut dikenal dengan nama Arkaezoikum karena digabungkan dengan masa proterozoikum.

Lama masa ini adalah 4.500-600 juta tahun yang lalu. Pada zaman ini merupakan awal terbentuknya bumi.

Pada kondisi tersebut udara di bumi masih sangat panas, sehingga kecil kemungkinan adanya kehidupan. Sebelum menuju ke zaman berikutnya, pada zaman arkaezoikum terbentuk zaman kambrium.

Selama zaman kambrium berkembanglah jenis-jenis kehidupan yang kemudian disebut sebagai fosil.

Baca juga: Jaga Bumi, LIPI Tawarkan Konversi Biomassa Ganti Bahan Bakar Fosil

Hasil dari zaman arkaezoikum maupun kambrium adalah batuan hablur, baik yang merupakan magma maupun peleburan dan penghabluran kembali batuan jenis lain karena metamorfosisme.

Umur batuan tersebut kurang lebih 600-500 juta tahun. Umur tersebut delapan kali lebih tua bila dibandingkan dengan waktu pembentukan batuan yang berfosil.

Batuan zaman tersebut tampak di muka bumi, di beberapa temoat yang sangat terbatas.

Pada umumnya daerah-daerah tersebut merupakan bagian pusat dari benua dengan bentuk yang agak melingkar dengan permukaan cembung.

Batuan zaman pra kambrium atau arkaezoikum ini bisa dilihat antara lain di Grand Canyon, Arizona, Teluk Hudson yang ada di Kanada, dan daerah Guyana sekitar Venezuela.

Baca juga: Museum Purbakala Sangiran, Tempat Belajar Evolusi Manusia

Untuk di Indonesia belum terlihat kemungkinan adanya endapan yang berumur pada zaman tersebut.

Palaezoikum

Ini zaman di mana terdapat kehidupan untuk pertama kalinya di bumi. Palaezoikum berasal dari bahasa Yunani paleo yang artinya kehidupan purba dan zo yang artinya binatang.

Zaman ini berlangsung kurang lebih antara 542-251 juta tahun yang lalu. Zaman ini terbagi menjadi enam periode yaitu:

Periode kambrium

Berasal dari Cambria yang merupakan wilayah asal batuan dari periode ini dipelajari untuk pertama kalinya.

Periode pertama era Paleozoikum ini dimulai sekitar 1 juta tahun yang lalu dan berakhir pada kurang lebih 1,7 juta tahun yang lalu.

Periode ordovisium

Periode ini berlangsung sekitar 1,7 - 1.5 juta tahun yang lalu. Diambil dari salah satu suku di Wales.

Baca juga: Lukisan Purbakala Anoa Diburu Ditemukan di Gua Sulawesi Selatan, Dibuat 44.000 Tahun Lalu

Periode ini hadir untuk menyelesaikan perdebatan antara pengikut Roderick Murchison dan Adam Sedgwick pada tahun 1897.

Mereka mengelompokan lapisan batuan yang sama di Wales Utara masuk dalam periode kambrium dan periode silur.

Charles Lapworth mengamati bahwa terbyata fosil fauna pada lapisan batuan berbeda dengan fosil fauna pada lapisan kambrium maupun silur.

Seharusnya lapisan tersebut memiliki nama sendiri.

Pada periode ini iklim bumi hangat dan di dasar lautan terdapat invertebrate (binatang tanpa tulang belakang).

Terdapat hewan sejenis udang, karang, dan berbagai ikan.

Baca juga: Mulai 2020, Disparbud Jabar Akan Jadikan Situs Purbakala Wisata Sejarah

Ketika benua Gondwana mencapai kutup selatan maka berakhir juga periode Ordovisium ini, ditandai dengan iklim yang berubah.

Sejumlah besar geltser terbentuk dan mengakibatkan laut-laut dangkal menjadi kering.

Sekitar 60 persen invertebrate laut menghilang dari jejak fosil.

Periode silur

Periode ini berlangsung kira-kira 1,5 - 2,8 juta tahun yang lalu. Diawali dengan peristiwa kepunahan spesies laut sebanyak 60 persen.

Periode devon

Berlangsung sekitar 2,8 - 2,5 juta tahun lalu. Diambil dari nama daerah Inggris tempat di mana pertama kalinya batuan exmoor dipelajari.

Periode ini disebut juga sebagai masa kejayaan ikan, karena banyak ikan tak berahang dan placoderma hidup pada periode ini.

Baca juga: Warisan Benda Purbakala Bikin Cirebon Berpotensi Jadi Kota Wisata Sejarah

Pada akhir periode ini terdapat dua alur evolusi ikan.

Pertama, ikan bersirip pipih yang semakin beraneka ragam dan meliputi sebagian besar ikan pada masa kini.

Kedua, ikan bersirip bulat yang dapat bernapas di udara.

Pada periode devon lautan dipenuhi berbagai jenis koral yang tumbuh menjadi karang yang besar.

Di dasar laut terdapat hewan bercangakang sendi yang disebut bivalvia dan berbagai jenis lainnya.

Di akhir periode ini terjadi kepunahan besar. Dipicu karena zaman es yang menyebabkan turunnya permukaan laut di bumi.

Baca juga: Sungai Mengering, Warga Temukan Benda yang Diduga Situs Purbakala

Periode karbon

Berlangsung 2,5 - 0,8 juta tahun yang lalu. Nama karbon digunakan karena adanya lapisan tebal kapur yang ditemukan di Eropa Barat.

Di periode ini kehidupan di daratan telah berkembang pohon-pohon konifer.

Periode karbon di hutan dipenuhi serangga raksasa, dan reptile.

Periode ini berakhir ditandai ketika zaman es dimulai yang memengaruhi hampir seluruh belahan bumi selatan.

Periode perm

Berlangsung 0,8 - 0,4 juta tahun yang lalu dan menjadi periode terakhir pada zaman paleozoikum.

Terbagi menjadi tiga yaitu lapongian, guadalupian, dan cisuarian.

Baca juga: Emisi Bahan Bakar Fosil Memicu Pengasaman Laut Sejak 1880

Periode ini berakhir dengan kepunahan 95 persen spesies di buni.

Kepunahan ini memicu evolusi dari dinosaurus. Kematiannya memberikan ruang bagi kelompok gewan lain untuk berkembang.

Pada zama paleozoikum juga terdapat peninggalan batu-batuan yang sudah bisa digunakan.

Seperi kapak genggam atau perimbas (chooper), kapak penetak, alat - alat dari batu (flakes), dan alat tulang.

Pada zaman ini terdapat manusia dengan ciri Pithecantropus Erectus, Homo Soloensis, Homo Wajakensis.

Mesozoikum

Periode ini memiliki reptile yang berkembang sangat besar. Terbagi menjadi tiga periode, yaitu:

Periode triassic

Berlangsung kira-kira 250 - 200 juta tahun yang lalu.

Baca juga: Fosil Udang Koma Berusia 90 Juta Tahun Ditemukan di Amerika Selatan

Periode menjadi zaman transisi dari peristiwa kepunahan periode perm yang gersang dan periode jurassic yang subur dan rimbun.

Periode ini didominasi dengan gurun yang masih gersang.

Namun ekosistem telah pulih kembali dari keunahan zaman sebelumnya.

Pada periode ini juga ditandai dengan adanya gelombang panas dan curah hujan yang memicu ledakan evolusi reptil di darat serta dinosaurus pertama berevolusi.

Periode jurassic

Berlangsung dari 200 - 145 juta tahun yang lalu. Periode ini reptil berkembang seperti Diplodocus dan Brachiosaurus.

Sebagian besar hutan adalah hutan konifer. Periode ini adalah masa puncak kehidupan reptil.

Periode cretaceous

Periode ini dinosaurus sukses berkembang dan menyebar ke seluruh dunia.

Namun pada 100 - 65 juta tahun yang lalu bumi mengalami pendinginan.

Baca juga: Temuan Fosil di Colorado, Bukti Nyata Mamalia Gantikan Era Dinosaurus

Diperkirakan meteor besar menghantam bumi sehingga 75 persen kehidupan di bumi mengalami kepunahan.

Setelah periode Mesozoikum berakhir muncul kehidupan lain yaitu jenis mamalia yang masih rendah sekali tingkatannya dan spesies burung.

Sedangkan spesies reptil mengalami kepunahan.

Peninggalan kebudayaan zaman ini adalah kapak batu (pebble), alat - alat tulang, flake (serpihan), kjokenmoddinger, lesung, gerabah, dan periuk.

Dengan manusia yang disebut Sakai, Atca, Aborigin, dan Semang.

Neozoikum

Berlangsung sekitar 60 juta tahun lalu hingga saat ini. Keadaan bumi sudah lebih baik dibandingkan sebelumnya.

Baca juga: Sungai Mengering, Warga Temukan Benda yang Diduga Situs Purbakala

Zaman ini terbagi menjadi dua, yaitu:

Periode tersier

Periode ini binatang raksasa sudah mulai berkurang dan muncul jenis hewan menyusui seperti kera.

Pada akhir periode ini muncul jenis kera manusia.

Periode kuarter

Zaman terpenting karena terdapat tanda-tanda kehidupan manusia.

Berlangsung mulai kira-kira 2 juta tahun yang lalu.

Terjadi perubahan iklim yang besar yaitu surutnya air laut menjadi es ke arah kutub, sehingga laut-laut dangkal menjadi kering.

Terjadi perkembangan dan perubahan pada periode ini. Daratan yang semula kering menjadi lautan kembali.

Baca juga: Situs Purbakala Ditemukan di Jombang, Pemkab Tunggu Rekomendasi BPCB

Hal ini ditandai dengan munculnya manusia jenis Homo Sapiens yang memiliki ciri-ciri seperti manusia zaman sekarang.

Peninggalan kebudayaan pada zaman ini adalah kapak persegi (di temukan di daerah Sumatera, Jawa Barat, dan Jawa Tengah), kapak lonjong (irian), pacul, beliung, tarah, tembikar, dan walsen beil (kapak lonjong besar).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi