KOMPAS.com - Ular kobra adalah salah satu jenis ular yang berbahaya dan berbisa serta mampu membunuh manusia.
Ular kobra mampu menegakkan dan memipihkan lehernya. Leher memipih dan melengkung itu bentuknya seperti sendok.
Itu biasanya terjadi jika kobra merasa terganggu oleh musuhnya. Panjang ular ini bisa mencapai lima meter.
Dilansir dari Encyclopaedia Britannica (2015), jika sebagian besar tulang rusuk Kobran itu untuk membentuk tudung.
Tudung adalah suatu yang dipakai untuk menutup atau melingkupi bagian atas kepala.
Baca juga: Hendak Shalat, Warga Temukan 31 Anak Ular Kobra Sembunyi di Lipatan Karpet Masjid
Kobra memiliki indera penciuman dan penglihatan yang sangat tajam. Konon kedua indera ular Kobra mampu mengawasi mangsanya dari jarak sekitar 100 meter.
Itu yang menjadi salah satu cara Kobra berburu untuk mencari mangsa. Kobra hanya menyerang manusia jika diserang atau merasa terancam dengan menggigit dan menyemprotkan bisanya.
Habitat
Ular kobra mudah ditemukan daerah tropis, Afrika Selatan, kemudian ke pulau-pulau di Asia. Di Indonesia, ular kobra banyak ditemukan di tengah hunian warga saat ini.
Di Indonesia, ular kobra cenderung berwarna hitam atau coklat tua. Di bagian kepala cenderung berwarna lebih terang, sisik bawah tubuh berwarna keabuan.
Untuk dada dan leher berwarna kuning cerah dengan pola belang hitam tidak teratur.
Baca juga: Teror Ular Kobra di Cianjur, 17 Ekor Ditangkap
Dilansir dari Kompas.com (20/12/2019), jika munculnya ular adalah siklus tahunan. Bulan Desember adalah bulan telur-telur ular kobra menetas.
Faktor utama meningkatnya temuan telur kobra di akhir tahun ini. Karena tahun-tahun sebelumnya, di bulan September hujan sudah turun.
Kondisi itu membuat telur-telur ular kobra cenderung berlumut, membusuk, hingga akhirnya gagal menetas. Ia tidak aktif selama musim kemarau.
Kobra biasanya aktif di sore dan malam hari. Untuk mangsa biasanya bervariasi dengan habitat dan spesies, makanan utama bisa mamalia.
Racun Kobra
Ular korba mempunyai racun berjenis haemotoxcin dan neurotoxcin. Racun ini bisa melumpuhkan saraf-saraf dan otot-otot korban dalam waktu hanya beberapa menit saja.
Baca juga: Menjawab Fenomena Ular Kobra dan Cara Menghadapinya
Ini juga bisa memengaruhi pernapasan. Obat antivenin harus diberikan segera setelah gigitan. Karena ribuan kematian terjadi setiap tahunnya di Asia Selatan dan Tenggara.
Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), gigitan ular yang lebih besar bisa berakibat fatal tergantung pada jumlah racun.
Orang yang digigit kobra usahakan tidak banyak bergerak. Ini agar peredaran darah tidak bertambah cepat. Jika mungkin membaluk dibagian tubuh antara luka dengan jantung, ini untuk memperlambat tapi tidak menghentikan alirah darah jatung.
Segera membawa ke rumah sakit untuk memperoleh penanganan lebih lanjut.
King kobra
Ular terbisa terbesar di dunia adalah king kobra. Ini ditemukan terutama di hutan-hutan di India, Asia hingga Filipina dan Indonesia.
Baca juga: Berbahaya, Jangan Langsung Bunuh Saat Bertemu Ular Kobra
Ular ini memangsa ular-ular lain. Untuk panjang ular mencapai 5,6 meter.
King kobra ini akan menjaga sarangnya 20 hingga 40 telur. Biasanya diletakan pada gundukan daun yang dikumpulkan oleh betina.
Ia akan menjaga dan menyerang jika ada predator atau orang yang mendekat terlalu dekat ke telur.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.