Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

22 Desember, Hari Ibu di Indonesia

Baca di App
Lihat Foto
Dok. Kompas
Tanggal 22 Desember 1983 adalah peringatan Hari Ibu ke-45. Hari Ibu diperingati setiap tahun sejak 1938 setelah kongres Perikatan Perempuan Indonesia di Bandung sepakat memilih tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu. Pemilihan berdasarkan sejarah bahwa pada tanggal tersebut berlangsung pertemuan pertama seluruh organisasi wanita Indonesia di Yogyakarta tahun 1928. Ibu-ibu yang tergabung dalam Kowani pada tanggal 22 Desember 1946 memperingatinya dengan menyerahkan bingkisan kepada warga DKI Jakarta.
|
Editor: Nibras Nada Nailufar

KOMPAS.com - Ibu selalu menjadi sosok yang istimewa. Setiap tanggal 22 Desember, Indonesia merayakan perannya lewat Hari Ibu.

Penetapan tanggal 22 Desember tentu bukan tanpa alasan.

Dilansir dari Kompas.com, berbagai organisasi perempuan di Sumatera dan Jawa berkumpul untuk sama-sama mengubah dan meningkatkan nasib perempuan di Indonesia.

Kongres Perempuan Indonesia pertama terjadi pada tanggal 22 Desember 1928 atau 90 tahun lalu. Kongres tersebut memakan waktu tiga hari dan membicarakan banyak isu perempuan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isu tersebut antara lain pendidikan anak gadis, kawin paksa, permaduan, dan perceraian.

Kongres yang dilakukan di Dalem Jayadipuran, Yogyakarta tersebut diikuti oleh 600 orang dari 30 organisasi.

Baca juga: Memaknai Hari Ibu dengan Memahami Persoalan yang Menghantui Perempuan...

Setiap tanggal 22 Desember Kongres Perempuan Indonesia selalu digelar. Maka pada Kongres Perempuan Indonesia III di Bandung, sekaligus ditetapkan setiap 22 Desember sebagai Hari Ibu.

Presiden Soekarno kemudian mengeluarkan keputusan presiden untuk mendukung Kongres Perempuan Indonesia III. Melalui Keputusan Presiden Nomor 316 tahun 1959 Hari Ibu resmi menjadi Hari Nasional.

Peringatan Hari Ibu awalnya ditujukan pada kaum perempuan. Menunjukkan emansipasi perempuan dan keikutsertaan mereka untuk kemerdekaan.

Namun pada 1986, peringatan tersebut ditujukan untuk seluruh rakyat Indonesia.

Dilansir dari Harian Kompas terbit pada 16 Desember 1986, Hari Ibu diperingati secara nasional oleh seluruh rakyat Indonesia.

Saat itu, Menteri Negara Urusan Peranan Wanita L Susanto mengatakan dengan diperingati Hari Ibu oleh masyarakat, khususnya generasi muda lebih bisa mengerti arti kebangkitan dari peran wanita.

Baca juga: Ussy Sulistiawaty Ucapkan Selamat Hari Ibu untuk Dua Ibunya

Dengan adanya peringatan ini, nilai luhur yang terkandung dalam sejarah kebangkitan wanita dapat diwariskan seluruh rakyat Indonesia.

Anna Jarvis

Kompas.com mencatat Anna Jarvis menjadi orang pertama yang membuat Hari Ibu sangat populer.

Perayaan Hari Ibu berawal di tahun 1850, pada saat Anna Jarvis dengan organisasinya menggelar acara Hari Ibu di klub kerja.

Organisasi yang dibuat Anna Jarvis dengan nama Ann Revers Jarvis untuk menekan angka kematian bayi dengan melawan penyakit dan mengurangi pencemaran susu.

Sejarawan dari West Virginia Wesleyan College, Katharine Antolini mengatakan organisasi tersebut juga merawat tentara saat Perang Saudara AS tahun 1861-1865.

Anna Jarvis memiliki peran besar terhadap populernya Hari Ibu. Berkatnya, Hari Ibu mulai dirayakan di semua kota Amerika Serikat.

Baca juga: Hari Ibu, Ini 6 Kecakapan yang Perlu Dimiliki Ibu Tangguh Zaman Now

Namun, semakin bertambahnya tahun Anna Jarvis tidak setuju dengan beberapa pihak yang memanfaatkan momentum Hari Ibu sebagai komersial.

Pasalnya banyak pihak yang berjualan bunga, cokelat, barang-barang mahal dan make up sebagai hadiah pada Hari Ibu.

Bahkan dirinya juga mencoba untuk membubarkan beberapa organisasi yang mengumpulkan dana dengan alasan Hari Ibu.

Pada usia 84 tahun tepatnya pada 1948, Anna Jarvis meninggal dunia di Philadelpia's Marshall Square Sanitarium.

Bagi Anna, memberikan hadiah kepada ibu bukanlah sebuah masalah besar. Namun, jika kegiatan itu hanya sekedar mengikuti tren tentu tidak ada artinya.

Semua negara rayakan Hari Ibu

Banyak keluarga di seluruh dunia yang memberikan hadiah kepada ibu dalam momen Hari Ibu.

Baca juga: Selamat Hari Ibu, Jalani Peran Ibu Juga Perlu Sehat dan Bahagia

Dilansir dari Times, beberapa negara memiliki tradisi atau kebiasaan berbeda dalam merayakan Hari Ibu. Beberapa negara tersebut diantaranya:

  • Perancis

Perancis menetapkan pada hari Minggu keempat bulan Mei sebagai Hari Ibu menurut undang-undang tahun 1950. Namun, jika hari itu bertepatan pada perayaan Pentakosta maka akan diundur satu minggu setelah perayaan Pentakosta.

Kartu dan bunga menjadi barang yang sering diberikan pada momen tersebut. Bahkan banyak dari mereka yang mengajak makan malam keluarga.

  • Meksiko

Di negara ini, Hari Ibu sangat penting. Bunga menjadi sebuah barang yang harus diberikan. Perayaan makan malam istimewa dengan iringan lagu akan dilakukan seluruh anak maupun suami untuk memperlakukan seorang ibu atau istrinya di Hari Ibu.

  • Cina

Di negara ini, Hari Ibu disamakan dengan tradisi anak berbakti yang sudah turun-temurun dilakukan di Cina. Terjadi setiap hari Minggu kedua bulan Mei.

  • Jepang

Sama halnya di Cina, Jepang merayakan Hari Ibu setiap hari Minggu kedua di bulan Mei. Banyak anak-anak di Jepang yang akan memberikan hadiah khususnya bunga.

Baca juga: Hari Ibu di Indonesia 22 Desember, Tanggal Berapa di Negara Lain?

Hari Ibu ini juga untuk memperingati hari lahir Permaisuri Koujun yang masa jabatannya hampir sepanjang abad ke-20.

  • Thailand

Hari Ibu diperingati setiap 12 Agustus, sekaligus untuk menandai hari ulang tahun Ratu Sirikit yang dihormati.

Upacara dan parade dilakukan. Bunga melati menjadi sebuah bunga yang harus diberikan sebagai hadiah.

(Sumber:Kompas.com/Aswab Nanda Pratama, Ariska Puspita Anggraini | Bayu Galih, Glori K Wadrianto)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: Times Online
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi