Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Autotomi, Cara Cicak Selamatkan Diri

Baca di App
Lihat Foto
Wikimedia
Cicak
Penulis: Ari Welianto
|
Editor: Ari Welianto

KOMPAS.com - Kita pasti sering melihat cicak yang memutuskan ekornya. Meski ekornya sudah putus, tapi cicak masih tetap bisa bergerak-gerak.

Itu dikenal dengan sebutan autotomi atau memutuskan diri. Sebenarnya apa itu yang disebut autotomi?

Arti autotomi

Autotomi adalah perilaku di mana hewan memutuskan atau membuang satu atau dua lebih dari tubuhnya.

Ini biasanya digunakan oleh cicak atau beberap spesies, seperti kadal, laba-laba atau moluskan.

Baca juga: Ternyata Cicak Hewan yang Pemilih

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelepasan ekor ini dipakai untuk menyelamatkan dan mempertahankan diri dari predator atau pemangsa. Ekor yang sudah terlepas itu akan bergoyang dan bergerak.

Itu sebagai cara untuk mengalihkan perhatian pemangsa, sehingga yang ditangkap ekornya dan bisa melarikan diri.

Dilansir dari Encyclopaedia Britannica (2015), autotomi juga disebut sebagai amputasi diri. Ini merupakan kemampuan hewan tertentu untuk melepaskan bagian tubun yang ditangkap oleh predator.

Contoh penting ditemukan di antara kadal yang mematahkan ekornya ketika ditangkap predator. Ini dilakukan untuk melarikan diri

Fenomena ini juga ditemukan pada cacing, salamender, dan laba-laba.

Tumbuh lagi

Cicak atau spesies lain akan menumbuhkan kembali ekor atau bagian lain yang terpotong.

Baca juga: Sumanto Si Kanibal Ikut Lomba Makan Kerupuk: Lebih Enak daripada Cicak

Meski fungsional bagian ekor yang baru lebih pendek, tapi berisi tulang rawan. Saat ekor diputuskan, sistem saraf pada ekor tidak mengalami kerusakan yang parah.

Proses tumbuh kembali setelah terputus tidak lama hanya beberapa saat saja. Kira-kira lima hingga enam hari kemudian ekor sembuh, pada minggu ke 10 hingga 12 ekor baru sudah terbentuk.

Apa yang dilakukan pada hewan-hewan yang melepaskan ekornya bisa diperlukan buat bertahan hidup.

Autotomi ini bisa terjadi akibat respon terhadap rangsangan kimia, termal, dan listrik.

Tapi paling sering itu merupakan respon terhadap lingkungan akibat penangkapan.

Dikutip dari jurnal Caudal Autotomy and Regeneration in Lizards (2006) karya Amanda R. Clause and Elizabeth A Capaldi.

Baca juga: Dokter Angkat Cicak Hidup dari dalam Rongga Telinga Pasien

Pada kadal dan vertebrata atau hewan yang memiliki tulang belakang lainnya, regenerasi adalah proses yang sangat teratur memanfaatkan program pengembangan awal serta mekanisme.

Ini untuk memulihkan struktur dan fungsi ekor yang sudah dikorbankan. Pada beberapa spesies proses itu terjadi dengan cepat.

Ini menggambarkan pentingnya ekor yang utuh dan fungsional untuk sehari-hari.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi