Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uang Kertas Pertama di Dunia Lahir di China

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi uang kertas China.
|
Editor: Arum Sutrisni Putri

 

KOMPAS.com - Uang terutama uang kertas sangat familiar untuk melakukan transaksi terutama jual beli.

Seluruh umat manusia di dunia pasti mengenal uang. Manusia tidak lepas dari uang dalam kehidupan sehari-hari.

Namun, tahukah kamu kapan pertama kali uang kertas digunakan?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jiaozi

Uang kertas pertama di dunia yang diketahui disebut dengan Jiaozi. Jiaozi ditemukan di daratan China pada tahun 997 Masehi.

Dikutip dari Guiness World Records, cikal bakal uang kertas hari ini adalah "uang terbang" .

Uang terbang digunakan oleh pedagang kaya dan pejabat pemerintah pada masa Dinasti Tang China (618-907 M).

Baca juga: Ada Pesan Tersembunyi dalam Uang Kertas Baru Inggris Bergambar Alan Turing, Apa Saja?

Uang terbang ini adalah dokumen yang setara dengan wesel bank pada masa kini.

Uang terbang memungkinkan seseorang menyetor uang dengan pejabat setempat dengan imbalan kwitansi kertas.

Kwitansi kertas itu digunakan untuk menebus dengan jumlah uang yang sama di tempat lain.

Uang terbang tidak dapat ditukar antarindividu, juga tidak tersedia untuk masyarakat umum.

Mekanisme transaksi selama Dinasti Tang, para pejabat dan pedagang mulai meninggalkan koin-koin yang berat kepada seorang agen yang dapat dipercaya.

Agen tersebut akan mencatat berapa banyak uang yang disimpan oleh pedagang di selembar kertas.

Baca juga: Jarang Terlihat, Kemana Uang Kertas Rp 1.000 Bergambar Cut Meutia?

Kertas semacam surat promes kemudian bisa untuk transaksi perdagangan seperti membeli barang.

Kemudian penjual yang menerima surat promes tersebut bisa pergi ke agen dan menebus catatan untuk ditukar dengan koin.

Keberadaan uang terbang pada waktu itu sangat berarti sebab mampu menyederhanakan transaksi.

Namun, surat promes yang diproduksi secara pribadi ini masih belum menjadi mata uang yang sebenarnya.

Mata uang kertas pertama yang diketahui seperti yang kita pahami hari ini diciptakan di China selama Dinasti Song (960-1279 M).

Baca juga: Inflasi Meroket, Venezuela Terbitkan Uang Kertas Pecahan Besar

Surat promes yang disebut "Jiaozi" dicetak oleh sekelompok pedagang di Sichuan pada masa pemerintahan Kaisar Zhenzong (997-1010 M).

Uang kertas ini dapat ditukar dengan uang berbasis koin dan dapat ditukar antarindividu.

Mata uang kertas ini awalnya populer tetapi menjadi terganggu oleh masalah inflasi setelah beberapa dekade.

Ya, meski uang kertas lebih mudah dibawa dalam jumlah besar, penggunaan uang kertas memiliki resiko pemalsuan dan inflasi.

Inflasi adalah suatu keadaan di mana harga barang secara umum mengalami kenaikan secara terus menerus.

Baca juga: Jangan Tukar Uang Kertas Baru di Pinggir Jalan, Lebih Aman Tukar di Bank

Huizi

Kemudian Jiaozi digantikan oleh catatan yang disebut "Huizi", yang dicetak oleh pemerintah saat itu melalui percetakannya sendiri.

Setiap catatan berukuran kira-kira selembar kertas A4 dan dicetak dari lempengan tembaga dengan adegan pastoral gambar-gambar koin.

Dalam cetakan tersebut juga disertai dengan ancaman untuk pemalsu di bawahnya.

Catatan yang dicetak itu dihiasi dengan denominasi tulisan tangan dan perangko keaslian tinta merah.

Sayangnya, tidak ada contoh catatan Huizi yang bertahan.

Arkeolog hanya menemukan satu contoh pelat cetak untuk produksi Huizi, yang berasal dari sekitar 1023.

Baca juga: Rilis Tujuh Bulan Lalu, Ternyata Ada Kesalahan pada Uang Kertas Baru Australia

Akhir uang kertas di China

Penggunaan uang kertas di China berlangsung selama lebih dari 500 tahun.

Seiring dengan penggunaan uang kertas, China juga mengalami krisis keuangan yang cukup parah. Produksi kertas telah tumbuh sampai nilainya jatuh kemudian mendorong inflasi melambung.

Akibatnya, China menghilangkan uang kertas secara menyeluruh pada 1455. Bahkan tidak menggunakannya lagi selama beberapa ratus tahun sesudahnya.

Sementara itu praktik penggunaan uang kertas baru mulai populer di Eropa pada abad ke-17.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi