Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Daun Berwarna-warni?

Baca di App
Lihat Foto
ivan101/Thinkstock
Ilustrasi daun
|
Editor: Nibras Nada Nailufar

KOMPAS.com - Warna hijau hutan, ladang, dan taman disebabkan oleh daun.

Daun sebagai pakaian sekaligus warna bagi pohon atau tanaman lainnya.

Diambil dari Encyclopaedia Britannica, daun menjadi tempat untuk membuat makanan sehingga pohon atau tumbuhan tetap hidup.

Bahkan daun juga sebagai sumber energi baik bagi manusia maupun makhluk lainnya. Tanpa duan hijau kemungkinan tidak ada kehidupan di bumi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebagian besar daun lebar dan cukup tipis, namun memiliki bentuk yang berbeda-beda. Contohnya jarum-jarum pada pohon pinus merupakan daun, kemudian pita panjang pada rumput laut juga merupakan daun, dan bulu-bulu halus pada lumut juga daun.

Daun pada tanaman air cukup beragam dibandingkan tanaman darat.

Struktur daun

Bagian daun yang lebar dan tipis tersebut disebut bilah. Melekat pada batang daun atau tangkai daun.

Baca juga: Memahami Proses dan Reaksi Kimia Fotosintesis

Batang daun tumbuh dari batang tanaman. Dalam batang daun terdapat kerangka tabung berongga disebut vena. Mereka adalah pembuluh darah daun.

Air dan mineral dibawa dari tanah melalui akar dan batang tanaman ke batang daun. Akhirnya melalui pembuluh darah untuk disalurkan ke daun.

Bahan makanan cair yang terbentuk di daun dibawa kembali ke pabrik melalui pembuluh darah tersebut.

Dalam daun juga memiliki urat, yaitu paralel dan jaring. Rumput dan bunga lili membuat pembuluh darah berjalan berdampingan dari batang daun ke ujung uratnya.

Daun adalah senyawa. Daun dikatakan bersebrangan jika keduanya menempel pada titik yang sama pada sisi batang yang bersebrangan.

Batang daun pada tanaman yang sama memiliki panjang yang bervariasi. Sehingga posisi daun tidak akan tumpang tindih dan semua daun akan terkena sinar matahari.

Baca juga: 4 Pohon Natal Unik, dari Limbah Plastik hingga Daun Lontar

Sebagian besar daun mengekspos area permukaannya agar terkena matahari. Di daerah yang sangat panas dan kering, daun akan kehilangan terlalu banyak uap air.

Jika dalam keadaan tersebut, banyak daun yang membalikkan daunnya pada siang hari dan akan kembali pada sinar pagi dan sore.

Daun berubah warna dan jatuh

Di musim gugur, daun berubah dari hijau menjadi emas, oranye, dan ungu. Kemudian daun akan jatuh ke tanah, hal ini karena pohon sedang bersiap untuk musim berikutnya.

Pada akhir musim panas, periode pertumbuhan daun melambat. Lapisan sel gabus yang terdapat di pangkal batang daun akan mengalami pelemahan. Sehingga angin maupun es bisa merobek daun.

Setelah daun rontok, bekas luka yang menempel pada batang akan ditutup oleh lapisan pemisah.

Saat lapisan pemisah sudah terbentuk, maka pembuatan bahan makanan di daun akan melambat. Sel dan pembuluh darah di daun akan tersumbat. Tidak ada lagi klorofil yang diproduksi.

Baca juga: Unik, Gereja di Bali Ini Buat Pohon Natal Setinggi 11 Meter dari Anyaman Daun Lontar

Secara umum warna daun selalu berwarna hijau. Padahal ada beberapa tumbuhan yang memiliki warna daun yang tidak hijau. Berikut warna-warna pada daun:

  • Klorofil

Disebut sebagai zat hijau daun. Klorofil menyebabkan warna hijau pada tanaman.

klorofil ini akan menyerap energi dari matahari untuk memfasilitasi berlangsungnya fotosintesis pada tumbuhan.

Zat ini juga sangat berperan dalam fungsi metabolisme seperti pertumbuhan dan pernapasan tumbuhan. Atom sentral klorofil tersusun dari magnesium.

  • Anthosianin

Merupakan pigmen yang dapat memberikan warna biru, ungu, violet, magenta, merah, dan oranye pada bagian tanaman seperti buah, sayuran, bunga, akar, umbi, legum, dan sereal.

Pigmen ini tidak bersifat toksik dan aman dikonsumsi. Antosianin juga menjadi zat yang dapat digunakan untuk mengatasi berbagai macam penyakit.

Baca juga: Ilmuwan Ciptakan Daun Artifisial untuk Hasilkan Bensin Ramah Lingkungan

  • Karotenoid

Dibagi menjadi karoten dan xantofil. Karoten adalah pigmen yang menyebabkan warna oranye, sedangkan xantofil menyebabkan warna kuning.

Karotenoid mampu melindungi tumbuhan terhadap solarisasi dengan cara menyerap kelebihan energi cahaya dan kemudian dilepas.

Karotenoid memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi dan memberikan dampak meningkatkan sistem imun pada tubuh.

Daun membuat makanan

Di antara urat daun ada massa sel yang penuh dengan bahan hijau yang memberi warna daun.

Sel hijau disebut kloroplas, sedangkan bahan pewarnanya adalah klorofil. Makanan dibuat oleh klorofil.

Di permukaan bawah daun maupun diatas, banyak pori yang dikenal sebagai stomata.

Setiap stomata adalah lubang kecil di antara dua sel yang bentuknya seperti kacang kecil.

Baca juga: Warga Bakar Daun Kering, 37 Hektare Lahan Gunung Bancak Terbakar

Pada kebanyakan tanaman, stomata akan terbuka di sepanjang hari dan menutup di sepanjang malam.

Ketika sinar matahari terkena daun, karbon dioksida masuk melalui stomata. Di dalam jaringan daun, karbon dioksida bercampur dengan air yang dibawa ke daun dari akar.

Kemudian zat pewarna hijau, dengan energi dari sinar matahari, menghasilkan perubahan kimia (fotosintesis).

Karbon dioksida dan air dipecah menjadi bagian-bagian yang terpisah (molekul) dan molekul-molekul tersebut disatukan kembali dalam tatanan baru untuk membentuk gula dan pati (karbohidrat).

Gula dan pati ini adalah bahan makanan dari tanaman. Di bawa kembali melalui pembuluh darah dan daun ke tanaman untuk di konsumsi.

Lihat Foto
Lihat Foto
Lihat Foto

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: Britannica
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi