Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sistem Hukum Anglo Saxon, Perbedaannya dengan Sistem Eropa Kontinental

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi hukum
|
Editor: Nibras Nada Nailufar

KOMPAS.com - Sistem hukum dibedakan menjadi dua. Beberapa negara menggunakan sistem Hukum Eropa Kontinental dan beberapa lainnya menggunakan sistem Hukum Anglo Saxon.

Fajar Nurhardianto dalam jurnal Sistem Hukum dan Posisi Hukum Indonesia (2015) mengatakan sistem Hukum Anglo Saxon merupakan suatu sistem hukum yang didasarkan pada yurispudensi.

Yurispudensi merupakan keputusan-keputusan hakim terdahulu yang kemudian menjadi dasar putusan hakim-hakim selanjutnya.

Sistem hukum Anglo Saxon

Sistem hukum ini memiliki nama lain Common Law. Sistem hukun yang berasal dari Inggris kemudian menyebar ke Amerika Serikat dan negara-negara bekas jajahannya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Anglo Saxon berasal dari nama bangsa yaitu Angel-Sakson yang pernah menyerang Inggris kemudian ditaklukkan oleh Hertog Normandia, William.

Nama Anglo Saxon sudah digunakan sejak abad ke-18 untuk menyebut penduduk Britania Raya, yaitu suku Anglia, Saks, dan Yut.

Baca juga: Apa itu Sistem Hukum Eropa Kontinental?

Sistem Hukum Anglo Saxon merupakan suatu sistem hukum yang didasarkan pada yurispudensi.

Sistem hukum ini cenderung lebih mengutamakan hukum kebiasaan, hukum yang berjalan dinamis sejalan dengan dinamika masyarakat.

Dibentuk melalui lembaga peradilan dengan sistem jurispudensi dianggap lebih baik, agar hukum selalu sejalan dengan rasa keadilan dan manfaat yang dirasakan langsung ke masyarakat.

Sistem hukum ini diterapkan di Irlandia, Inggris, Australia, Selandia Baru, Afrika Selatan, Kanada, dan Amerika Serikat.

Selain negara itu, beberapa negara juga menerapkan sistem Anglo Saxon bersama dengan hukum adat dan hukum agama, seperti Pakistan, India, dan Nigeria.

Putusan hakim merupakan sumber hukum dalam sistem Hukum Anglo Saxon.

Dalam sistem ini, peran hakim sangat luas. Fungsi haklim tidak hanya menetapkan dan menafsirkan peraturan hukum, tetapi juga membentuk seluruh tata kehidupan masyarakat.

Hakim juga bisa menciptakan hukum baru yang akan menjadi pegangan bagi hakim-hakim lain untuk menyelesaikan perkara sejenis.

Sistem hukum ini menganut doktrin Stare Decisis. Intinya dalam memutuskan suatu perkara, seorang hakim harus mendasarkan putusannya pada prinsip hukum yang sudah ada dalam putusan hakim lain dari perkara sejenis sebelumnya.

Baca juga: Pakar Hukum: Tak Elok Ketua KPK Berada di Bawah Kendali Kapolri

Dalam perkembangannya, sistem ini terbagi menjadi dua, yaitu:

  • Hukum privat

Ditujukan pada kaidah-kaidah hukum tentang hak milik, hukum tentang orang, hukum perjanjian, dan tentang perbuatan melawan hukum.

  • Hukum publik

Mencakup peraturan hukum yang mengatur kekuasaan dan wewenang penguasa atau negara serta hubungan antara masyarakat dan negara.

Kelebihan dan kekurangan

Sistem ini tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya. Kelebihannya, anglo Saxon tidak tertulis memiliki sifat yang fleksibel dan sanggup menyesuaikan dengan perkembangan zaman dan masyarakat.

Hukum yang diberlakukan adalah hukum tidak tertulis atau common law.

Sementara kelemahannya, unsur kepastian kurang terjamin dengan baik. Hal ini karena dasar hukum yang digunakan diambil dari hukum kebiasaan masyarakat atau hukum adat yang tidak tertulis.

Baca juga: Penegakan Hukum Jadi Kunci Penyelesaian Kasus Jiwasraya

Perbedaan Eropa Kontinental dengan Anglo Saxon

Kedua sistem tersebut memiliki perbedaan, beberapa diantaranya adalah:

  1. Sistem Eropa Kontinental mengenal sistem peradilan administrasi, sedangkan Anglo Saxon hanya mengenal satu peradilan untuk semua jenis perkara.
  2. Sistem Eropa Kontinental menjadi modern karena perguruan tinggi melakukan kajian, sedangkan pada Anglo Saxon dikembangkan melalui praktek prosedur hukum.
  3. Penemuan kaidah dijadikan pedoman dalam pengambilan keputusan atau penyelesaian masalah sehingga bersifat abstrak pada Eropa Kontinental, sedangkan kaidah pada Anglo Saxon secara kongkrit langsung digunakan untuk menyelesaikan perkara.
  4. Pada sistem Eropa Kontinental dikenal dengan adanya kodifikasi hukum sedangkan pada sistem Anglo Saxon tidak ada kodifikassi.
  5. Keputusan hakim yang lalu pada sistem Eropa Kontinental tidak dianggap sebagai kaidah atau sumber hukum, sedangkan pada sistem Anglo Saxon keputusan hakim terdahulu terhadap jenis perkara yang sama mutlak harus diikuti.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi