Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Hujan Zenithal

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi hujan di daerah tropis.
|
Editor: Nibras Nada Nailufar

KOMPAS.com - Di belahan dunia dengan iklim tropis pasti mengalami hujan zenithal dalam dua kali setiap tahun.

Sebenarnya apa itu hujan zenithal, apa ciri-ciri, bagaimana proses dan apa manfaatnya?

Pengertian hujan zenithal

Dalam American Meteorological Society, dijelaskan di wilayah tropis atau subtropis, hujan zenithal terjadi secara berulang setiap tahun atau setengah tahunan pada waktu matahari hampir di atas kepala.

Waktu matahari hampir di atas kepala disebut zenith yang artinya di puncak. Itu sebabnya jenis hujan ini disebut hujan zenithal.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Kapan Puncak Musim Hujan akan Terjadi?

Dalam The Facts on File Weather and Climate Handbook (2002) karya Michael Allaby juga dijelaskan pengertian hujan zenithal.

Hujan zenithal adalah hujan yang jatuh di daerah tropis atau subtropis tiap tahun atau setengah tahun selama musim panas ketika matahari berada di puncak kepala.

Hujan zenithal adalah hujan yang sering terjadi di daerah sekitar ekuator.

Sehingga semua tempat di daerah tropis mengalami hujan zenithal dua kali dalam satu tahun.

Daerah tropis yang dimaksud berada di antara 23,5 derajat Lintang Utara - 23,5 derajat Lintang Selatan.

Hujan zenithal juga bisa disebut hujan hujan ekuatorial, hujan konveksi, atau hujan naik tropis.

Baca juga: Musim Hujan, Pendakian Gunung Rinjani Ditutup hingga Maret 2020

Ciri-ciri hujan zenithal

Hujan zenithal memiliki karakteristik tersendiri yang tidak sama dengan jenis hujan lain.

Berikut ini ciri-ciri hujan zenithal:

  1. Terjadi di daerah beriklim tropis.
  2. Terjadi dua kali dalam satu tahun.
  3. Terjadi siang hari saat matahari bersinar terik dan cuaca cerah.
  4. Mencakup wilayah yang tidak terlalu luas.
  5. Ditandai awan gelap.
  6. Hujan sangat lebat.
  7. Air hujan dari hasil penguapan sumber air di permukaan bumi.
  8. Disertai guntur.

Baca juga: 7 Tips Terhindar dari Sakit Kala Musim Hujan

Proses hujan zenithal

Hujan zenithal terjadi akibat pertemuan antara angin pasat timur laut dengan angin pasat tenggara.

Akibat pemanasan tinggi, massa udara yang banyak mengandung uap air tersebut naik secara vertikal.

Massa udara tersebut terus mengalami penurunan suhu kemudian terjadi pengembunan (kondensasi).

Terbentuklah gumpalan-gumpalan awan di sekitar ekuator yang disebut awan konveksi.

Akibatnya, awan menjadi jenuh dan kemudian turunlah hujan zenithal.

Baca juga: Fenomena Hujan Es di Baturraden yang Hebohkan Warga, Ini Penjelasannya

Manfaat hujan zenithal

Terjadinya hujan zenithal menimbulkan dampak positif terhadap wilayah yang terkena.

Berikut ini beberapa manfaat hujan zenithal:

  1. Membebaskan awan dari kandungan uap air.
  2. Menambah volume air.
  3. Menyuburkan tanah.
  4. Cuaca kembali cerah.
  5. Menjadikan udara bersih.
  6. Mengurangi polusi udara.
  7. Menimbulkan hawa sejuk.

Lihat Foto

 
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi