Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencak Silat, Seni Bela Diri Warisan Dunia

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo
Pencak Silat, Warisan Budaya Tak Benda
Penulis: Ari Welianto
|
Editor: Nibras Nada Nailufar

KOMPAS.com - Pencak silat adalah salah satu cabang olah raga seni bela diri yang ada di Indonesia.

Tahukah kamu kalau pencak silat kini sudah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda dunia oleh United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO) pada 12 Desember 2019 di Bogota, Kolombia?

Sejarah pencak silat

Dilansir dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), pencak silat adalah seni bela diri tradisional asli Indonesia.

Baca juga: Pemerintah Indonesia Usahakan Pencak Silat Jadi Cabor Olimpiade

Pencak silat sudah ada dari zaman nenek moyang dan diturunkan dari generasi ke generasi hingga saat ini.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencak silat ini merupakan unsur-unsur kepribadian bangsa Indonesia yang dimiliki dari budidaya yang sudah turun temurun.

Ini sudah lama diperkenalkan di Indonesia. Hal ini bisa dilihat pada masa penjajahan Belanda, pencak silat sudah ada dan dipakai untuk melawan penjajah.

Seni bela diri ini terus berkembang pesat di tengah masyarakat di Indonesia. Karena terus terpelihara dengan baik oleh masyarakat.

Diberitakan Kompas.com (13/12/2019), pencak silat ini berasal dari dua daerah di Indonesia, yakni Minangkabau, Sumatra Barat dan Cimahe, Jawa Barat yang punya aliran berbeda-beda.

Penyebaran pencak silat di Nusantara sudah terjadi sejak abad ke-7. Ini dibuktikan lewat relief Candi Borobudur.

Pada tahun 1903 berdiri Perguruan Setia Hati (PSH) dan Perguruan Setia Hati Terate (PSHT) pada 1922.

Baca juga: Selain Pencak Silat, Ini 9 Budaya Indonesia yang Masuk Warisan Budaya Tak Benda

Kemudian kedua aliran pencak silat Minangkabau dan Cimahi bersatu mendirikan Perhimpunan Pencak Silat Indonesia (PPSI).

Pada tahun 1973 dibentuk Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI). Ini untuk menyatukan seluruh pencak silat di Nusantara.

Aspek pencak silat

Pencak silat memiliki empat aspek utama dan tiga tujuan utama. Empat aspek utama itu meliputi:

1. Aspek mental spiritual

Pencak silat membangun dan mengembangkan kepribadian dan karakter mulia seseorang.

Sentuhan pencak silat yang dilaksanakan dalam dunia pendidikan dimulai dari tingkat dasar dan akan sangat membantu pembentukan kader bangsa yang berjiwa patriotik, berkepribadian luhur, disiplin, dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2. Aspek seni budaya

Budaya dan permainan seni dalam pencak silat salah satu aspek yang sangat penting. Pada umumnya, istilah itu menggambarkan bentuk seni tarian pencak silat dengan musik dan budaya tradisional.

Baca juga: UNESCO Tetapkan Pencak Silat sebagai Warisan Budaya Tak Benda

Ini untuk mengembangkan aspek seni yang indah dalam gerak yang serasi dan dilandasi rasa cinta kepada budaya bangsa.

3. Aspek bela diri

Aspek ini bertujuan untuk mengembangkan aspek bela diri yang terampil dalam gerak efektif.

Ini untuk menjaga keselamatan atau kesiagaan fisik dan mental yang dilandasi sikap kesatria, tanggap, dan mengendalika diri.

4. Aspek olah raga

Pada aspek ini dalam pencak silat sangat penting. Karena pesilat mencoba menyesuaikan pikiran dengan olah tubuh.

Aspek lain yang bisa dikembangkan ialah kompetisi, artinya olah raga bisa dipertandingkan dalm bentuk perorangan atau regu.

Untuk tujuan utama antara lain, tujuan untuk mencapai kesehatan, rekreasi, dan prestasi.

Baca juga: Masuk Daftar Warisan Budaya Tak Benda, Ini Sejarah Pencak Silat

Unsur pencak silat

Ada nilai-nilai luhur yang terkandung dalam jati diri pencak silat, yakni:

  1. Budaya Indonesia sebagai asal dan coraknya.
  2. Falsafat budi pekerti luhur sebagai jiwa dan sumber motivasi.
  3. Pembinaan mental spiritual, bela diri, seni, dan olah raga yang terintegrasi. Penggunaan pencak silat bisa dipakai untuk berbagai kegiatan seperti media pendidikan baik di masyarakat maupun sekolah.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi