Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angin Muson Asia-Australia: Proses dan Sistemnya

Baca di App
Lihat Foto
shutterstock.com
Ilustrasi angin muson
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Angin muson banyak diperbincangkan sebagai salah satu alasan terjadinya cuaca ekstrim.

Angin muson akan terjadi hingga tiga bulan ke depan. Lalu apa yang dimaksud sebagai angin muson dan jenisnya?

Merujuk pada jurnal Sekilas Sistem Monsum Asia-Australia (2015) karya Sandy Hardian, istilah muson juga disebut sebagai munsoon atau moonsun.

Secara tradisional muson atau monsun digunakan untuk merujuk pada iklim yang terlihat nyata berubah secara musiman.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perubahan musim tersebut akibat pergantian angin kuat di antara musim dingin dan musim panas, khususnya di Asia, Australia, Afrika, dan Samudera Hindia.

Angin muson adalah angin yang berhembus secara periodik (minimal tiga bulan) dan antara periode yang satu dengan yang lain polanya akan berlawanan dan berganti arah secara berlawanan setiap setengah tahun.

Baca juga: Sekolah di Kota Komba Rusak Diterjang Hujan dan Angin, Siswa Terancam Belajar di Bawah Pohon

Muson menjadi angin musiman yang bersifat periodic dan bisanya terjadi di Samudera Hindia dan Asia. Munculnya angin muson ditandai dengan curah hujan yang tinggi.

Angin muson mirip dengan angin laut, namun memiliki skala yang lebih kuat dan lebih konstan.

Proses muson

Terjadi karena daratan mulai hangat dan sejuk secara cepat. Hal ini menyebabkan suhu di darat lebih panas daripada laut di musim panas.

Udara panas di darat biasanya naik, menciptakan daerah bertekanan rendah. Hal ini mengakibatkan angin yang sangat konstan bertiup ke arah daratan.

Curah hujan yang terjadi disebabkan udara laut yang lembap dialihkan ke arah pegunungan, yang kemudian menyebabkan pendinginan dan embun.

Baca juga: Pantai di Cilincing Dipenuhi Sampah yang Terbawa Arus karena Angin Barat

Pada musim dingin, udara di darat menjadi sejuk secara cepat, namun udara di laut lebih panas dari biasanya.

Udara panas di laut kemudian naik, membuat daerah bertekanan rendah dan angin sepoi-sepoi dari darat ke laut.

Karena suhu yang berbeda antara laut dan daratan, angin muson pada musim dingin tidak begitu konstan.

Sistem muson

Semakin bertambahnya tahun, pengertian muson menjadi lebar. Termasuk fenomena yang terjadi dengan siklus cuaca tahunan di benua Asia, Australia, dan Afrika yang memiliki iklim tropis dan bustropis.

Di daerah tersebut siklus cuaca ekstrim terjadi. Terbagi menjadi dua muson yang paling mendasar, yaitu:

Baca juga: BMKG Keluarkan Peringatan Dini, Hujan Disertai Angin Kencang Landa Wilayah Ini

  • Angin muson barat (Asia)

Angin muson barat merupakan angin yang bertiup pada Oktober-April di Indonesia.

Angin bertiup saat matahari berada di belahan bumi selatan, menyebabkan Australia musim panas, sehingga bertekanan minimum. Sedangkan Asia lebih dingin dengan tekanan maksimum.

Menurut hukum Buys Ballot, angin bertiup dari daerah bertekanan maksimum ke daerah bertekanan minimum.

Sehingga angin bertiup dari Asia menuju Australia. Karena angin melewati selatan khatulistiwa atau equator, maka angin dibelokkan ke arah kiri.

Pada periode ini Indonesia mengalami musim hujan, karena adanya massa uap air yang dibawa oleh angin saat melalui lautan luas di bagian utara (Samudra Pasifik dan Luat China Selatan).

Baca juga: Angin Tornado Kembali Muncul di Rote Ndao, NTT

  • Angin muson timur (Australia)

Angin yang bertiup pada April-Oktober di Indonesia. Angin ini bertiup saat matahari berada di belahan bumi utara, sehingga menyebabkan Australia musim dingin bertekanan maksimum dan Asia lebih panas dengan tekanan minimun.

Hukum Buys Ballot mengatakan angin akan bertiup dari daerah bertekanan maksimum ke darah minimum, sehingga angin bertiup dari Australia menuju Asia.

Karena angin melewati utara khatulistiwa maka angin akan dibelokkan ke arah kanan.

Pada periode ini, Indonesia akan mengalami musim kemarau karena angin tersebut melewati gurun pasir di bangian utara Australia yang kering dan melalui lautan sempit.

Dengan adanya efek pemanasan global yang sedang terjadi, siklus angin muson menjadi kurang bisa diprediksi.

Seperti yang terjadi beberapa tahun ini, di mana seharusnya musim kemarau namun justru hujan, begitu sebaliknya. Sehingga cuaca ekstrim kerap terjadi.

Lihat Foto

Lihat Foto

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi