Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengertian Sensus Penduduk dan Data Sensus Indonesia

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS/KRIS RAZIANTO MADA
Petugas Kecamatan Lubuk Baja, Batam, menunjukkan cara kerja mesin pembaca data KTP elektronik, Jumat (10/5/2013). Batam mendapatkan 13 mesin pembaca data yang diletakkan di kantor 12 kecamatan dan Kantor Dinas Kependudukan. Mesin hanya bisa membaca data penduduk yang terdaftar di kecamatan tempat mesin ditempatkan. Padahal, KTP elektronik disebut berlaku secara nasional.
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Sensus penduduk merupakan keseluruhan dari proses pencatatan total data demografis di suatu negara untuk seluruh penduduk dalam satu periode waktu tertentu.

Menurut Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 Tentang Statistik, sensus adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui pencacahan semua unit populasi di seluruh wilayah Republik Indonesia.

Kegiatan tersebut dilakukan untuk memperoleh karakteristik suatu populasi pada saat tertentu.

Dilansir dari situs resmi Badan Pusat Statistik, berdasarkan peraturan pemerintah No 6 dan No 7 Tahun 1960, sensus penduduk dilaksanakan setiap 10 tahun.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam pelaksanaannya, sensus penduduk menggunakan dua tahap, yaitu pencacahan lengkap dan pencacahan sampel. Informasi yang lebih lengkap dikumpulkan dalam pencacahan sampel.

Baca juga: Di Sensus Penduduk 2020 BPS Bakal Cari 390.000 Petugas Sensus, Minat?

Pendekatan sensus penduduk

Di dalam pelaksanaannya, sensus penduduk menggunakan dua macam pendekatan, yaitu:

Merupakan sensus penduduk didasari atas bukti hukum yang dimiliki penduduk. Salah satu dari bukti hukum adalah adanya Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Pencatatan penduduk yang dilakukan pada tiap orang yang ditemui petugas di suatu daerah, meskipun penduduk yang ditemui bukan penduduk asli daerah yang bersangkutan.

Misalnya, seseorang dari Medan yang bekerja dan menetap di Jakarta akan tetap ditulis penduduk Medan pada sensus karena orang tersebut masih tercatat sebagai penduduk asli Medan.

Tujuan sensus penduduk

Sensus penduduk dilakukan untuk bertujuan sebagai berikut:

  1. Mengetahui perkembangan jumlah penduduk dari periode ke periode selanjutnya.
  2. Mengetahui persebaran serta juga kepadatan penduduk di setiap wilayah.
  3. Mengetahui berbagai atribut sosial penduduk. Contohnya tingkat kelahiran, kematian, serta migrasi dan segala macam faktor yang memengaruhi.

Jenis sensus penduduk di Indonesia

Baca juga: 2020, BPS Lakukan Sensus Penduduk secara Online

Survei penduduk di Indonesia terbagi dalam empat jenis untuk mengetahui setiap data yang diperlukan, yaitu:

Informasi yang dikumpulkan dengan penghitungan lengkap. Misalnya nama, jenis kelamin, dan umur.

Sedangkan informasi yang lebih detail seperti hubungan dengan kepala rumah tangga, jenis kelamin, umur, status perkawinan, pendidikan, kelhairan, perpindahan, dan informasi tentang kondisi rumah dikumpulkan dengan menggunakan penghitungan sampel.

Informasi yang dikumpulkan dari survei ini adalah sensus penduduk menyangkut kelahiran dan kematian dengan metode penghitungan sampel.

Dalam survei ini, informasi tentang kelahiran, kematian, kesehatan, dan keluarga berencana yang menjadi perhatian utama.

Baca juga: Launching Sensus Barang Milik Daerah, Wali Kota Danny Ingin Transparansi

Dengan memperhatikan kelahiran, survei ini mengumpulkan informasi tentang latar belakang responden, sejarah kelahiran, preferensi kelahiran, pemberian ASI, pengetahuan dan prkatek dari keluarga berencana, dan masih banyak lainnya.

Dalam survei Demografi dan Kesehatan Indoensia beberapa pertanyaan sudah ditambahkan, seperti perhatian ibu, kesehatan dan imunisasi balita, bahkan informasi pengetahuan tentang AIDS dan kematian ibu.

  • Registrasi penduduk

Informasi dikumpulkan dalam registrasi penduduk, seperti kelahiran, kematian, dan imigrasi yang dilakukan individu atau rumah tangga yang dilaporkan pada perangkat desa.

Sensus penduduk Indonesia 2020

Pada sensus penduduk 2020 di Indonesia menggunakan metode kombinasi dan memanfaatkan online.

Metode kombinasi adalah menggunakan data registrasi yang relevan dengan sensus, kemudian dilengkapi dengan sampel survei.

Baca juga: Pakistan Gelar Sensus Penduduk Pertama dalam 19 Tahun

Jumlah penduduk 2018 secara data Ditjen Dukcapil pada Triwulan II 2018 mencapai 263,9 juta jiwa. Sedangkan BPS dan Bappenas memproyeksi dari 2015-2045 data penduduk Indonesia mencapai 264,2 juta jiwa.

Sensus penduduk di Indonesia akan dilakukan pada Juli 2020 dan 2021.

Data sesnsus penduduk dapat dimanfaatkan untuk melihat data diantaranya sebagai berikut:

  • Bonus demografi I

Terjadi karena perubahan struktur penduduk yang mengakibatkan perubahan pola konsumsi dan produksi. Lebih banyak penduduk usia produktif, lebih banyak tenaga kerja.

  • Bonus demografi II

Meningkatnya akumulasi aset yang dihasilkan oleh penduduk usia kerja. Akan mengahasilkan pengaruh positif pada pertumbuhan ekonomi apabila akumulasi aset diinvestasikan pada aktivitas produktif (bukan konsumtif).

  • Penduduk lansia

Penduduk lansia berpendidikan rendah akan memiliki produktivitas yang rendah dan kemungkinan besar akan menjadi beban.

Lansia yang aktif belum tentu mandiri. Lansia bekerja bukan karena mereka aktif, tetapi untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Baca juga: Menko PMK Sebut Kesiapan SDM adalah Cara Manfaatkan Bonus Demografi

Beberapa data sensus penduduk Indonesia

Sensus penduduk memiliki data yang sangat lengkap dari semua penduduk yang ada di Indonesia. Terdapat kurang lebih 21 pertanyaan atau data yang dikumpulkan dalam sensus penduduk.

Untuk jumlah penduduk yang ada di Indonesia, data terakhir tercatat pada tahun 2015 sebesar 238.518.000 jiwa di Indonesia. Diproyeksikan pada 2020 akan meningkat sebanyak 271.066.000 jiwa.

Peningkatan tersebut juga diproyeksikan akan terjadi disetiap pulau yang ada di Indonesia. Seperti Pulau Sumatera pada 2015 sebanyak 55.272.000 jiwa dan di 2020 diproyeksikan akan sebanyak 59.337.000 jiwa.

Sedangkan di Pulau Jawa pada 2015 sebanyak 145.143.000 jiwa dan di 2020 akan meningkat sebanyak 152.449.000 jiwa.

Bali dan Nusa Tenggara memiliki 14.108.000 jiwa di 2015 dan 2020 akan meningkat sebanyak 15.047.000 jiwa. Untuk Pulau Kalimantan pada 2015 sebanyak 15.343.000 jiwa dan di 2020 akan meningkat sebanyak 16.769.000 jiwa.

Sulawesi di 2015 sebanyak 18.724.000 jiwa dan di 2020 sebanyak 19.934.000 jiwa.

Baca juga: Hadapi Bonus Demografi, Mendagri Sebut Indonesia Butuh SDM Unggul

Kemudian di Maluku pada 2015 sebanyak 2.848.000 jiwa akan meningkat di 2020 pada 3.110.000 jiwa. Sementara di Papua pada 2015 sebanyak 4.020.000 jiwa dan di 2020 akan meningkat 4.417.000 jiwa.

Untuk presentase penduduk Indonesia berdasarkan jenis kelamin baik tahun 2016, 2017 maupun 2018 masih sama, yaitu didominasi oleh penduduk laki-laki sebanyak 50,24 persen. Sedangkan untuk penduduk perempuan sebesar 49,76 persen.

Penduduk umur 15 tahun ke atas juga mengalami pertumbuhan di Indonesia. Data hingga Agustsu 2017 penduduk umur 15 tahun ke atas sebanyak 192.079.416 jiwa dan data Agustus 2018 sebanyak 194.779.441 jiwa.

Sedangkan angkatan kerja yang bekerja data per Agustus 2017 sebanyak 121.022.423 jiwa dan per Agustus 2018 sebanyak 124.004.950 jiwa.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: BPS
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi