Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peran Indonesia di Asia Tenggara

Baca di App
Lihat Foto
Thinkstock
Sepak terjang Indonesia di Asia Tenggara lekat dengan perannya sebagai anggota ASEAN.
Penulis: Ari Welianto
|
Editor: Ari Welianto

KOMPAS.com - Bangsa Indonesia memiliki peranan penting di wilayah Asia Tenggara.

Indonesia adalah negara terbesar di Asia Tenggara yang lebih dahulu merdeka.

Bahkan peran Indonesia bagi wilayah Asia Tenggara diapresiasi oleh Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Dilansir dari situs resmi Sekretariat Negara (Kemensesneg), selama menjadi anggota tidak tetap DK PBB, Indonesia menjembatani upaya perdamaian dunia. Langkah Indonesia diapresiasi secara khusus oleh PBB dalam KTT ke-10 ASEAN PBB di Bangkok, Thailand pada 3 November 2019.

Baca juga: Singapura Resmikan Bank Otak Pertama di Asia Tenggara, Ini Tujuannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selama ini Indonesia memainkan peran sebagai bridge builder. Di usia yang ke-52, ASEAN mampu menjaga perdamaian dan stabilitas di wilayah Asia Tenggara.

Ekonomi di Asia Tenggara juga mengalami pertumbuhan di atas rata-rata ekonomi dunia.

Sinergi dengan PBB akan semakin ditingkatkan untuk menunjukkan peran dan manfaat ASEAN serta kontribusinya bagi masyarakat dunia.

Indonesia terus berkomitmen menjadikan isu mendorong sinergi antara organisasi kawasan dengan PBB sebagai isu prioritas selama menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB.

Beberapa peranan Indonesia bagi wilayah Asia Tenggara, yakni:

1. Pendiri dan pelopor ASEAN

Indonesia adalah salah satu pelopor berdirinya ASEAN. ASEAN merupakan organisasi kerja sama regional di bidang ekonomi dan geopolitik di kawasan Asia Tenggara.

Baca juga: Jokowi: Kita Tak Ingin Asia Tenggara Jadi Tempat Pembuangan Limbah

Keberadaan ASEAN sesuai dengan sikap politik Indonesia, yaitu bebas dan aktif. Bebas berati tidak memihak blok mana pun, sedangkan aktif artinya turut serta dalam mengupayakan perdamaian dunia.

Organisasi ini didirikan berdasarkan Deklarasi Bangkok pada 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand.

Pada waktu itu lima menteri luar negeri dari lima negara menandatangani deklarasi tersebut. Kelima menteri luar negeri tersebut, yakni Adam Malik (Indonesia), Narsisco Ramos (Filipina).

Kemudian Tun Abdul Razak (Malaysia), Rajaratman (Singapura), dan Thanat Komat (Thailand).

ASEAN menjadi wadah penting dan bermanfaat bagi negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Karena kepentingan antara satu dan lainnya dapat dicukupi.

Lewat ASEAN juga membuka kerjasama dengan yang berada di kawasan lain.

Baca juga: Trump Tak Datang di KTT ASEAN, Pemimpin Asia Tenggara Tolak Bertemu Pejabat AS

Selama ini ASEAN sebagai organisasi kawasan yang sangat berperan dalam keikutsertaan bagi stabilitas perdamaian dan keamanan.

Dengan 10 negara anggotannya telah memainkan peranannya di kancah internasional melalui sejumlah agenda dan mekanisme tertentu.

2. Aktif menjaga perdamaian di kawasan Asia Tenggara

Indonesia sangat aktif dalam menjaga perdamaian di kawasan Asia Tenggara.

Dilansir dari situs Sekretariat Nasional ASEAN-Indonesia, ada keinginan yang kuat para pendiri ASEAN untuk menciptakan kawasan Asia Tenggara yang damai, aman, stabil dan sejahtera.

Karena saat itu, pada tahun1960-an negara-negara di Asia Tenggara dihadapkan pada situasi rawan konflik. Banyak terjadi perebutan pengaruh ideologi negara-negara besar dan konflik antarnegara.

Jika dibiarkan dapat menganggu stabilitas di kawasan Asia Tenggara sehingga menghambat pembangunan. Indonesia mengupayakan perdamaian.

Baca juga: Angkut Penumpang Kereta Terbanyak, Indonesia Disebut Jadi Acuan di Asia Tenggara

Karena salah satu prinsip ASEAN yakni mengedepankan penyelesaian sengketa secara damai, tidak mencampuri urusan dalam negeri negara anggota ASEAN.

Kemudian menghormati kebebasan yang mendasar, pemajuan dan pelindungan hak asasi manusia, serta pemajuan keadilan sosial.

Indonesia pernah membantu dan berperan dalam proses perdamaian saat terjadi konflik di Kamboja dan Vietnam. Indonesia ditunjuk ASEAN sebagai pihak yang menjadi penengah.

Indonesia juga pernah berperan dalam konflik yang terjadi antara Pemerintah Filipina dengan Moro National Font Liberation (MNFL). Kedua pihak akhirnya menyepakati perjanjian damai saat pertemuan di Indonesia.

3. Membentuk komunitas keamanan

Indonesia ikut dalam pembentukan komunitas keamanan ASEAN. Ini bertujuan untuk menanggulangi tindak kejahatan atau kriminal dan kekerasan.

Baca juga: Banyak Legenda yang Terlahir dari Piala Dunia U-20 Terakhir di Asia Tenggara

Keamanan ini tidak hanya di lingkungan militer tapi juga non militer, seperti terorisme, separitisme, perampokan, hingga kejahatan lintas negara.

Ini mengacu pada salah satu prinsip ASEAN, yakni menolak agresi, ancaman, penggunaan kekuatan, atau tindakan lainnya dalam bentuk apa pun yang bertentangan dengan hukum internasional.

4. Mendorong penguatan kerja sama keamanan maritim

Indonesia terus mendorong penguatan kerja sama keamanan maritim terutama dalam penanggulangan isu illegal, unreported, and unregulated fishing (IUUF).

Selain itu, Indonesia adalah negara pendorong implementasi East Asia Summit (EAS) Statament on Enhancing Regional Maritime Coorperration yang diprakarsai Indonesia dan disepakati pada 2015.

5. Memastikan sentralitas ASEAN

Indonesia memiliki peran dalam memastikan sentralitas atau kesatuan ASEAN.

Ini dilakukan Indonesia dengan memprakarsai dikeluarkannya Joint Statement of the Foreign Ministers of ASEAN Member States onthe Maintenance of Peace, Security, and Stability in the Region pada Juli 2016.

Baca juga: NARS Cosmetics Buka Gerai di Indonesia dan Terbesar se- Asia Tenggara

6. Dalam isu pekerja migran

Dalam masalah pekerja migran Indonesia berhasil menyakinkan disepakatinya Vientiane Declaration on Transition from Informal Employment to Formal Emploument toward Decent Work Promotions.

Delakrasi ini menggarisbawahi upaya untuk menghapuskan diskriminasi di lingkungan kerja serta memberikan jaminan perlindungan, terutama bagi pekerja informal.

7. Memerangi Narkotika

Indonesia sangat memerangi narkotika. Indonesia menjadi inisiator pembentukan ASEAN Seaport on Counter Interdiction Task Force (ASITF).

Indonesia menjadikan pelabuhan sebagai daerah perbatasan pengawasan narkotika dan prekursor narkotika selain bandara.

Baca juga: Data Terkini Titik Panas di Indonesia dan Wilayah Asia Tenggara

Diberitakan Kompas.com (8/8/2017), Indonesia tetap menjadi negara yang paling berpengaruh di ASEAN. Peran yang lebih aktif dilakukan dengan mendorong kawasan Asia Tenggara memiliki stabilitas ekonomi, politik, dan keamanan yang kuat.

Ada beberapa persoalan internal ASEAN terkait konflik di Rohingya, instabilitas keamanan di Filipina Selatan, ancaman teroris, dan beragam persoalan perbatasan antarnegara.

Masalah-masalah itu membutuhkan solusi jangka panjang. Isu laut China Selatan dan masalah perbatasan juga perlu disikapi secara serius.

Sumber: (Kompas.com/Rakhmat Nur Hakim | Editor: Inggried Dwi Wedhaswary)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi