Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Negara-negara yang Belum Diakui di Dunia

Baca di App
Lihat Foto
THINKSTOCK
Ilustrasi
|
Editor: Nibras Nada Nailufar

KOMPAS.com - Diakui negara lain adalah salah satu unsur terbentuknya negara yang berdaulat.

Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) sebagai organisasi antarbangsa terbesar, mengakui 193 negara anggotanya.

Selain itu, ada dua negara pengamat yang tidak menjadi anggota PBB. Kedua negara itu ialah Palestina dan Vatikan.

Palestina dan Vatikan punya perwakilan dan bisa beraktivitas di PBB. Tapi tak punya suara di Majelis Umum atau Sidang Umum.

 Baca juga: Indonesia jadi Anggota Tidak Tetap DK PBB

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di luar itu, ternyata ada banyak yang tidak atau belum diakui. Sebagian mungkin pernah kita dengar seperti Taiwan dan Kosovo.

Ada juga yang namanya mungkin masih asing seperti Somaliland dan Abkhazia. Negara-negara ini belum sepenuhnya dianggap sebagai negara berdaulat karena tidak atau belum diakui oleh negara-negara lain.

Berikut negara-negara yang tidak diakui negara lain di dunia:

Dilansir dari situs Kementerian Luar Negeri, Kosovo yang berada di benua Eropa, baru menyatakan kemerdekaannya pada 17 Februari 2008.

 Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Kosovo Deklarasikan Kemerdekaan

Sebelumnya, Kosovo adalah bagian dari Serbia, negara pecahan Yugoslavia. Namun konflik etnis Serbia dan Albania yang berkecamuk, mendorong Kosovo menyatakan kemerdekaan secara sepihak.

Sejauh ini, baru 102 negara yang mengakui kemerdekaan Kosovo. Indonesia tidak mengakui dan mendukung keutuhan Serbia.

Ini dikarenakan Indonesia punya hubungan bilateral yang baik dengan Serbia sejak masih berdirinya Yugoslavia.

Wilayah barat Gurun Sahara tadinya dikuasai oleh Spanyol. Setelah Spanyol pergi, wilayah ini dikuasai oleh Maroko.

 Baca juga: Daftar Negara di Afrika dan Ibu Kotanya

Namun pada 1976, pejuang di wilayah ini mendeklarasikan kemerdekaan dan mengambil nama Republik Demokratik Arab Sahrawi.

Hingga saat ini, baru 44 anggota PBB yang mengakui kedaulatan Arab Sahrawi.

China (Republik Rakyat China) dan Taiwan (Republik China) saling mengklaim pemerintahan yang sah atas China.

Taiwan menolak unifikasi yang ditawarkan China.

 Baca juga: Daftar Negara di Asia dan Ibu Kotanya

Hingga saat ini, keduanya tak mengakui kedaulatan masing-masing. Ada 16 negara yang mengakui kedaulatan Taiwan.

Indonesia tidak mengakui kedaulatan Taiwan namun mempunyai hubungan bilateral baik dengan Taiwan.

  • Ossetia Selatan

Republik Ossetia Selatan menyatakan merdeka dari Georgia pada 1991. Sejauh ini, baru ada lima negara yang mengakui kedaulatan Ossetia Selatan.

Kelima negara itu yakni Rusia, Nikaragua, Venezuela, Nauru, dan Suriah.

 Baca juga: Daftar Negara di Australia dan Oseania serta Ibu Kotanya

  • Abkhazia

Menyusul tetangganya Ossetia Selatan, Abkhazia juga menyatakan kemerdekaan pada 1999.

Georgia masih mengklaim Abkhazia sebagai teritorinya.

  • Cyprus Utara

Cyprus Utara memproklamasikan kemerdekaannya pada 1983 dengan nama Republik Turki Cyprus Utara.

Baru ada satu negara anggota PBB yang mengakui kedaulatan Cyprus Utara yakni Turki. Cyprus mengklaim Cyprus Utara sebagai teritorinya.

 Baca juga: Daftar Negara di Eropa dan Ibu Kotanya

  • Artsakh

Republik Artsakh memerdekakan dirinya dari pada 1991, ketika Uni Soviet bubar.

Namun Azerbaijan mengklaim Artsakh sebagai wilayahnya. Negara ini hanya diakui oleh negara-negara lain yang tidak mendapay pengakuian.

  • Pridnestrovian Moldavian

Republik Pridnestrovian Moldavian menyatakan merdeka dari Moldova pada 1990. Belum ada anggota PBB yang mengakui kedaulatannya.

 Baca juga: Daftar Negara di Amerika dan Ibu Kotanya

  • Somaliland

Somaliland menyatakan kemerdekaan dari Somali pada 1991. Sebelumnya sudah ada Somaliland, negara berdaulat yang hanya bertahan dari 26 Juni 1960 hingga 1 Juli 1960.

Somaliland tidak diakui oleh negara dan organisasi internasional mana pun.

Lihat Foto

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: ThoughtCo, PBB
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi