Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahasa Jawa, Tak Cuma Dipakai di Indonesia

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/RISKA FARASONALIA
Programmer muda kelas 3 SMK Telkom Malang, Hafiz Naufal Rahman menyabet juara pertama Lomba Aplikasi Mobile Ki Hajar 2019, Kamis (19/9)
Penulis: Ari Welianto
|
Editor: Ari Welianto

KOMPAS.com - Bahasa Jawa tidak hanya digunakan di Indonesia, sejumlah negara lain juga menggunakan.

Ini karena banyak orang Indonesia khususnya dari Pulau Jawa yang tinggal baik menetap, bekerja atau sekolah di luar Jawa. Maka bahasa Jawa mulai digunakan untuk berkomunikasi.

Bahkan bahasa Jawa jadi bahasa sehari-hari untuk berkomunikasi di lingkungan masyarakat.

Berikut negara yang menggunakan bahasa Jawa:

1. Malaysia

Banyak masyarakat Indonesia khususnya dari Jawa yang tinggal di Malaysia. Keberadaan mereka di Malaysia sudah cukup lama.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebanyakan mereka tinggal di Selangor dan Johor yang berada di Semenanjung Malaysia. Bahkan di wilayah Johor ada permukiman bernama Parit Jawa yang kental dengan Jawanya.

Baca juga: Londokampung, YouTuber Australia Pakai Bahasa Jawa Suroboyoan

Di Malaysia, orang Jawa menetap setelah pindah dari Indonesia atau menikah dengan orang Malaysia. Sehingga mengikuti suami atau istri pindah ke Malaysia. 

Ada juga yang tinggal sementara untuk bekerja dan sekolah di Malaysia. Sehingga mereka menggunakan bahasa Jawa dalam aktivitas sehari-hari.

Bahkan ada beberapa warga Melayu etnis Jawa juga di sana yang menduduki posisi strategis, seperti pejabat atau birokrat.

Contohnya Ahmad Zahid Hamidi, tokoh politik senior Partai Barisan Nasional atau United Malays National Organisation (UMNO) yang kemudian menjadi Menteri Dalam Negeri.

2. Singapura

Sama seperti di Malaysia, orang Indonesia banyak yang tinggal permanen atau sementara di Singapura.

Di Singapura ada daerah bernama Kampung Jawa yang letaknya di tepi Sungai Rochor. Tempat itu dikenal sebagai pemukiman pertama orang Jawa di Singapura.

Selain itu ada Kalla Airport Estate. Mereka tinggal di sana hidup berdampingan dengan orang Melayu dan China.

Diberitakan Kompas.com (23/2/2013), data Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Singapura menyatakan semakin banyak warga Indonesia yang memilih berganti kewarganegaraan Singapura.

Baca juga: Siswa SMK Ini Ciptakan Si Bowo, Aplikasi Belajar Bahasa Jawa

Data tahun 2019 ada 630 orang, pada 2012 naik menjadi 870 orang. Pada 2008 malah angkanya cukup tinggi mencapai 1.180 orang yang pindah menjadi warga negara Singapura.

Kebanyakan mereka pindah, karena menikah dengan warga Singapura. Mereka berasal dari berbagai etnis, seperti Jawa, China, dan Sunda.

3. Belanda

Belanda merupakan negara yang menjajah Indonesia cukup lama. Keberadaan orang-orang Indonesia di Belanda sudah cukup lama pada masa penjajahan.

Mereka dikirim ke Belanda sebagai pekerja yang disebar di wilayah Belanda. Ada pula berawal saat Belanda mengirim orang Indonesia ke Suriname pada 1890.

Setelah adanya penghapusan perbudakan di Suriname pada 1 Juli 1863, para pekerja Indonesia ada yang pulang ke tanah air. Ada juga yang memilih menetap di Suriname.

Saat kemerdekaan Suriname pada 1975, banyak warga Jawa yang pindah dan menetap ke Belanda. Sehingga bahasa Jawa mulai menyebar di Belanda.

Baca juga: Google Translate Image Kini Dukung Bahasa Jawa dan Sunda

Bahkan orang-orang Belanda cukup menghargai bahasa Jawa. Hingga sekarang banyak orang-orang Indonesia yang menetap di Belanda baik menetap permanen, bekerja atau sekolah.

Diberitakan Kompas.com (29/11/2018), banyak keturunan Jawa yang menetap di Belanda dan Suriname. Banyaknya keturunan Jawa yang tersebar di seluruh dunia, membuat bahasa Jawa menjadi salah satu bahasa dengan jumlah penutur terbanyak sekitar 20 persen.

4. Suriname

Masuknya orang-orang Indonesia yang mayoritas dari Jawa ke Suriname berlangsung sejak tahun 1890 sebagai tenaga kerja.

Ada ribuan orang yang dikirim ke Suriname oleh Belanda. Kebanyakan mereka dari Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat.

Kemudian terjadi gelombang repatriasi atau kembalinya warga negara dari negara asing menuju negara asal. Banyak yang kembali ke Indonesia, ada juga yang tetap bertahan di Suriname.

Baca juga: Taat Aturan, Jokowi Gunakan Bahasa Jawa Saat Bertemu Kepala Desa

Mereka yang bertahan selanjutnya menetap di Suriname hingga memiliki keturunan. Ini membuat bahasa Jawa terus berkembang dan menyebar luas di Suriname hingga sekarang.

Budaya dan adat Jawa juga masih digunakan hingga sekaran. Seperti pesta tayuban, wayang kulit, wayang orang, maupun tari-tarian.

(Sumber: Kompas.com (Ericssen/Gloria Setyvani Putri | Editor: A. Wisnubrata/Gloria Setyvani Putri)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi