KOMPAS.com - Rempah-rempah Indonesia merupakan salah satu hasil yang paling berharga. Banyak sekali negara-negara yang datang ke Indonesia untuk berburu rempah-rempah.
Lalu di mana sajakah sentra rempah-rempah di Indonesia? Dilansir dari buku Sejarah Indonesia Modern 1200-2008 (2008) karya Merle Calvin, berikut lokasinya:
Lada
Lada dan merica merupakan tanaman yang sama.
Rempah-rempah ini banyak digunakan untuk bumbu masak.
Baca juga: Seberapa Sehatkah Lada Hitam?
Dihasilkan paling banyak di Pulau Sumatera seperti Aceh dan Jambi. Kemudian di Pulau Bangka Belitung.
Selain di Pulau Sumatera, lada juga bisa diperoleh di Jawa, Pulau Kalimantan, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi dan DI Yogyakarta.
Sejarahnya, lada berasal dari daerah India. Hanya saja, pada abad 600 sebelum masehi banyak kelompok Hindu yang datang ke Jawa.
Diperkirakan mereka membawa bibit lada dan kemudian di tanam di Jawa.
Kayu manis
Baca juga: Kembalikan Kejayaan Rempah-rempah di Maluku, Kementan Siapkan Rp 200 Miliar
Bahkan digunakan juga sebagairempah tambahan pada minuman hangat.
Ternyata kayu manis yang memiliki harum wangi ini berasal dari Jambi, tepatnya di Kabupaten Kerinci dan Kabupaten Merangin kota Sungai Penuh.
Beberapa negara yang menjadi tujuan ekspor kayu manis dari Jambi adalah Amerika Serikat, Belanda, Jerman, dan Singapura.
Produksi kayu manis dari daerah Jambi memasok 45 persen kebutuhan kayu manis di dunia.
Tanaman kayu manis asli Indonesia ini juga sering disebut cinnamomum.
Di pasar dunia, Indonesia memiliki dua sebutan untuk kayu manis, yaitu kerinci untuk kayu manis asal Jambi dan verra untuk daerah lainnya.
Cengkeh
Cengkeh menjadi salah satu rempah yang paling populer dan mahal harganya di Eropa.
Bahkan harga cengkeh bisa melebihi harga emas pada saat itu.
Baca juga: Kebakaran Lahan Nyaris Habiskan Seluruh Tanaman Cengkeh Siap Panen
Para penjajah sering menyebut Maluku sebagai Spice Islands.
Di Maluku, cengkeh selalu ditanam saat ada anak yang baru lahir.
Kemudian pohon cengkeh yang ditanam selalu dijaga dengan baik.
Penjagaan tersebut dianggap berhubungan dengan pertumbuhan si anak yang baru lahir.
Selain di Maluku, cengkeh juga bisa didapat di Jawa, kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Timur, Papua, Riau, Sulawesi, dan DI Yogyakarta.
Pala
Selain itu, pala juga tersebar di Jawa dan Sumatera. Buah pala ternyata bisa dijadikan manisan.
Baca juga: Indonesia Ekspor 28 Ton Buah Pala ke Mesir Senilai Rp 2,4 Miliar
Sejarahnya, buah pala didagangkan oleh bangsa Arab ke daerah Eropa untuk dijadikan bahan pengawet daging saat musim dingin.
Buah pala sangat terkenal dan dibutuhkan oleh orang Eropa.
Tetapi Belanda menemukan kepulauan Banda dan Maluku yang merupakan daerah penghasil pala.
Saat itu terjadi perselisihan untuk menguasai perdagangan pala yang berujung pada peperangan Belanda dan Inggris.
Jahe
Di abad pertengahan, Eropa menggunakan jahe sebagai penambah aroma pada bir.
Selain digunakan sebagai bumbu masak dan bahan minuman, jahe juga sering digunakan dalam obat herbal. Salah satunya obat batuk.
Di Indonesia, jahe bisa tumbuh hampir di semua wilayah Indonesia.
Jahe memiliki banyak jenisnya, bahkan di Asia Tenggara ada 80-90 jenis jahe.
Kapulaga
Banyak ditemukan di Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Di Indonesia, ada dua kapulaga yang banyak digunakan yaitu kapulaga Indonesia dan kapulaga sebrang (kapulaga India).
Baca juga: Minuman Jahe Campur Rempah-rempah, Seperti Apa Jadinya?
Selain di Indonesia, kapulaga juga ada di Bangladesh, Bhutan, India, Nepas, dan Pakistan.
Minuman Indonesia yang menggunakan kapulaga sebagai bahan campurannya adalah bir pletok dan bir Jawa.
Saat ini kapulaga menjadi rempah-rempah termahal setelah saffron dan vanilla.