Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Orang Pakai Arloji di Tangan Kiri?

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi jam tangan.
Penulis: Ari Welianto
|
Editor: Ari Welianto


KOMPAS.com - Sering kita melihat banyak orang yang memakai arloji atau jam tangan di pergelangan tangan kiri.

Karena alat pemutar jam berada di sebelah kanan. Sehingga lebih mudah untuk menyesuaikan pengaturan memakai tangan kanan.

Orang kidal juga lebih mudah untuk mengatur crown atau alat pemutar jam ketika jam di tangan kiri.

Sementara kalau jam digital tidak terlalu berpengaruh pemakaian di pergelangan tangan kanan atau kiri. Karena tidak memakai alat pemutar jam, tapi memiliki tombol. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak orang yang penasaran kenapa memakai jam di pergelangan tangan kiri tidak di tangan kanan.

David Feldman dalam buku Mengapa Hidung Anjing Basah Dan Mengapa-mengapa Lainnya (2006), memuat penjelasan para pakar menjelaskan mengapa banyak orang yang mengenakan arloji di tangan kiri. Mereka adalah ahli jam Henry Fried, Pat Campbell dari Bulova, dan Lowell Drutman dari Timex.

Pada zaman jam saku, alat pemutar telah ditaruh di dekat angka "3" atau sisi kanan arloji. Penempatan itu membuat kita canggung untuk memutar arloji dengan tangan kiri baik itu bagi orang kidal, tidak kidal, atau ambidekster (kemampuan orang memakai kedua tangan dengan sama-sama baik).

Baca juga: Jam Tangan Langka Patek Phillipe Dilelang, Ditaksir Capai Rp 196 M

Apakah generasi arloji yang tidak harus diputar akan mengubah preferensi orang untuk menempatkan arloji adalah perkara yang harus diamati oleh para ahli sosiologi.

Ahli jam Henry Fried menjelaskan tidak ada produsen arloji yang pernah mencoba untuk memasarkan arloji buat orang kidal. Memang terkadang ada perancang nyentrik yang menempatkan alat pemutar jam di dekat angkat "9".

Kebanyakan orang tidak kidal dan lebih sering menggunakan tangan kanan dari pada tangan kiri. Mereka lebih cenderung bisa merusak arloji bila mengenakan di tangan yang lebih dominan.

Tidak ada aturan dalam mengenakan jam tangan, meski banyak yang mengenakan di tangan kiri. Ada berbagai alasan, seperti untuk memudahkan dan praktis, karena bagian untuk mengatur jam terletak di bagian kanan jam.

Ada juga yang menyatakan sebagai seni dengan memasangkan gaya pribadi dengan mengenakan arloji.

Diberitakan Kompas.com (16/3/2019), tidak ada yang benar atau salah dalam memilih pergelangan tangan mana yang akan dipakaikan arloji.

Baca juga: Unik, Arloji Ini Terbuat dari Lelehan Senjata Api Ilegal

Tapi jika merujuk pada aturan sejak dulu, tangan yang dipakaikan arloji bukan tangan dominan. Kalau dominan tangan kanan, maka memakai arloji di tangan kiri.

Pada dasarnya tidak ada aturan baku. Tapi bisa memakai sesuai keinginan kita, baik di tangan kanan atau kiri.

Itu semua tergantung pada kenyamanan dan kepercayaan diri. Tidak masalah mau mengenakan arloji di tangan kanan atau kiri.

Karena tangan kanan dominan cenderung digunakan untuk melakukan aktivitas, seperti menulis atau mengambil benda-benda.

Sejarah jam tangan

Keberadaan jam tangan sudah ada cukup lama dan terus berkembang hingga sekarang dengan berbagai model dan variasi.

Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), jam tangan pertama muncul tidak lama setelah tahun 1500. Contoh awal jam tangan dibuat oleh seorang tukang kunci yang berasal dari Nurberg, Jerman, yakni Peter Henlein.

Baca juga: Drake Pamer Jam Tangan Patek Philippe Custom Seharga Rp 8,5 Miliar

Massa itu jam tangan umumnya di bawa di tangan atau dikenakan di kenakan pada rantai leher. Mereka biasanya hanya memiliki satu jam tangan untuk selama berjam-jam.

Pada awalnya jam tangan memakai sebuah roda biasa yang untuk keseimbangan. Itu dipakai buat mengontrol laju pergerakan mekanisme.

Namun, itu tidak memiliki kekuatan untuk pemulihan yang konsisten. Karena tingkat pencatat waktu tergantung pada kekuatan pendorong.

Sekitar tahun 1580 mekanisme jam tangan di Jerman mulai berkembang. Hampir semuanya terbuat dari besi. Kemudian ada juga yang memakai kuningan dalam membuat jam.

(Sumber: Kahfi Dirga Cahya | Editor: Lusia Kus Anna)

 
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi