Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pubertas Dini Atau Terlambat, Adakah Dampaknya?

Baca di App
Lihat Foto
shutterstock.com
Dampak pubertas dini atau terlambat
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Munculnya ciri-ciri pubertas pada setiap anak memang berbeda-beda. Namun, kemunculan tanda pubertas memiliki rentang normal.

Masa pubertas pada anak perempuan terjadi sejak usia 8-13 tahun. Sedangkan pada anak laki-laki dimulai usia 9-14 tahun.

Lalu bagaimana pada anak yang mengalami pubertas terlalu cepat atau terlambat? Berikut penjelasannya.

Pubertas dini

Dilansir dari Kompas.com, pubertas dimulai lebih awal pada anak perempuan dibandingkan laki-laki. Di Kaiser Permanente California Utara, banyak anak perempuan usia 6 tahun sudah menunjukkan tanda pubertas dini atau pubertas prekoks.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pubertas prekoks adalah istilah medis untuk punertas yang dimulai pada anak perempuan di bawah 8 tahun dan anak laki-laki di bawah 9 tahun.

Baca juga: Masa Pubertas dan Ciri-cirinya

Dari buku Adolescene (1996) karya John W Santrock, pubertas dini dikenal dengan dua perkembangan, yakni:

Jenis pubertas yang ditandai sekresi hormon oleh kelenjar pituitari di otak yang terlalu cepat. Sehingga membuat testis maupun ovarium memproduksi hormon seks dan menyebabkan proses pubertas terjadi lebih cepat.

Pubertas ini jarang terjadi, ditandai dengan produksi hormon seks oleh organ reproduksi tanpa aktivitas kelenjar otak. Hal ini menjadi pertanda ada masalah di organ reproduksi, kelenjar adrenal, atau kelenjar tiroid yang tidak aktif.

Meski dalam skala kecil, pubertas dini terkadang dipicu karena kondisi kesehatan, salah satunya tumor otak.

Berikut penyebab pubertas dilihat dari jenisnya:

Pubertas ini menyangkut peran otak untuk memicu organ reproduksi menghasilkan hormon. Beberapa penyebabnya antara lain:

  1. Tumor otak atau saraf tulang belakang
  2. Efek paparan radiasi pada otak atau tulang belakang
  3. Luka pada otak atau tulang belakang
  4. Gangguan hipotiroid, kondisi yang menyebabkan kelenjar tiroid tidak menghasilkan hormon yang cukup

Baca juga: Pelecehan Seksual Percepat Pubertas Gadis Kecil

Beberapa kemungkinan penyebab pubertas dini perifer adalah:

  1. Tumor pada kelenjar adrenal
  2. Paparan hormon esterogen atau testoteron dari obat-obatan
  3. Kista dan tumor pada ovarium anak perempuan
  4. Tumor pada sel dari organ penghasil sperma
  5. Mutasi genetik pada kelenjar gonad bayi laki-laki

Tubuh yang tidak siap pada perubahan masa pubertas menyebabkan pertumbuhan anak yang tidak seimbang.

Pertumbuhan fisik dan mental menjadi tidak optimal. Berikut beberapa dampak bagi anak dengan pubertas dini:

  1. Anak dengan pubertas dini sering mengalami tekanan psikologis akibat perubahan fisik dan hormon yang terlalu dini. Serta pemahaman yang kurang sehingga mendapatkan ejekan dari teman sebaya.
  2. Anak perempuan mengalami mens sebelum usia 9-10 tahun sering mengalami kesulitan menggunakan dan mengganti tampon (pembalut).
  3. Peningkatan libido menyebabkan perilaku seks yang tidak sesuai, onani atau hubungan seksual lebih dini.
  4. Meningkatnya pertumbuhan anak dengan pubertas dini menyebabkan anak lebih tinggi dibandingkan sebayanya, percepatan maturasi usia tulang, dan penutupan cakram pertumbuhan lebih cepat.

Pubertas terlambat

Pubertas dikatakan terlambat jika pada usia 12-13 tahun belum muncul ciri-ciri pubertas pada anak.

Dari jurnal Keterlambatan Pubertas (2003) Syamsul Azwar, mengatakan penyebab keterlambatan pubertas terbagi menjadi dua kelompok, yaitu:

  • Hypergonadropin, kelainan yang terjadi di daerah perifer disebabkan kegagalan gonad.
  • Hypogonadrotropi, kelainan bisa terjadi pada saraf pusat (SSP), hipotalamus, atau hipofisis.

Remaja dengan gizi kurang juga bisa memicu pubertas terlambat pada anak. Selain itu sindrom turner yang membuat anak tidak bisa tumbuh besar.

Baca juga: Pubertas Bisa Jadi Awal Obesitas

Sindrom turner merupakan hilangnya satu kromosom seks yang membuat organ reproduksinya tidak sempurna. Hal tersebut menjadi salah satu penyebab anak tidak bisa tinggi.

Berikut beberapa penyebab keterlambatan pubertas lainnya, yaitu:

  • Pertumbuhan keluarga

Biasanya seorang anak perempuan mengalami haid pertama di usia yang sama dengan ibunya.

  • Masalah medis

Pengidap diabetes, gangguan ginjal, bahkan asma membuat tubuh kesulitan untuk berkembang.

  • Gangguan produksi kelenjar tiroid

Salah satu gangguan kelenjar tiroid menyebabkan tidak terpenuhnya kebutuhan tubuh atas hormom tiroid disebut hipotiroidisme. Kondisi ini membuat tubuh tidak memiliki metabolisme dengan maksimal.

Keterlambatan pubertas kebanyakan membuat anak remaja depresi. Hal ini karena lingkungan memojokkan keterlambatan pubertas tersebut.

Sebaiknya remaja yang mengalami keterlambatan pubertas segera melakukan konsultasi bersama orangtua. Konsultasi dengan dokter yang menangani masalah akibat gangguan hormon.

(Sumber: Kompas.com/Lusia Kus Anna)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi