Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jerapah, Hewan Leher Panjang yang Terancam Punah

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi jerapah.
Penulis: Ari Welianto
|
Editor: Ari Welianto

KOMPAS.com - Mendengar jerapah, kita langsung ingat hewan yang punya leher panjang. Panjang lehernya membuat jerapah unik dan istimewa.

Jerapah, termasuk hewan mamalia darat yang banyak ditemui di kawasan hutan terbuka di sub-Sahara di negara-negara Benua Afrika.

Jerapah merupakan salah satu hewan yang terancam punah. Karena populasinya terus mengalami turun.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Jerapah adalah binatang menyusui dan memamah biak yang berleher panjang berasal dari Afrika.

Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), Jerapah salah satu dari spesies dalam kelompok binatang mamalia yang berkuku dan berleher panjang dari Afrika.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Serba-serbi Hewan: Warna Jerapah Tak Mencerminkan Usia, tapi Dominasi

Jerapah punya kaki panjang dan kulit berwarna coklat tidak beraturan. Lehernya bisa melentur.

Jerapah adalah hewan tertinggi dari semua hewan darat. Tinggi jerapah jantan bisa mencapai 5,5 mater atau 18 kaki, sedangkan jerapah betina mencapai 4,5 meter.

Dengan lidah sepanjang hampir setengah meter, jerapah dapat menelusuri dedaunan setinggi enam meter dari tanah.

Banyak ditemui di Afrika

Di negara-negara Afrika, jerapah sudah menjadi pemandangan umum di padang rumput dan hutan terbuka.

Jerapah dapat dilihat di cagar alam, seperti Taman Nasional Serengati Tanzania dan Taman Nasional Amboseli Kenya.

Ada beberapa kelompok jenis Jerapah, yakni Kelompok Camelopardalis atau Jerapah kawasan Utara, Kelompok Giraffa atau Jerapah kawasan selatan.

Baca juga: Serba Serbi Hewan: Alasan Jerapah Bisa Langsung Lari Setelah Lahir

Kemudian ada kelompok Tippelskirchi atau Jerapah Masai dengan tubuh paling besar dan tutul-tutul pola pada kulitnya. Lalu Kelompok Reticulata atau Jerapah Reticulated, Jerapah yang kulitnya berhiasan motif bersegi.

Jerapah hidup dalam kelompok non teritorial dan melakukan perjalanan jauh untuk mencari habitat. Jerapah suka berteman dan punya perilaku peningkatan kewaspadaan terhadap predator.

Mereka juga memiliki penglihatan sangat baik.  Ketika ada Jerapah yang menetap, lalu melihat ada predator yang jaraknya satu kilometer. Maka akan tahu dan langsung memberitahukan ke kelompoknya. 

Terancam punah

Jerapah hidup hingga 26 tahun di alam liar dan sedikit lebih lama di penangkaran.

Tahukah kamu jika Jerapah salah satu hewan di dunia yang terancam punah.

Diberitakan Kompas.com (27/6/2016), populasi sekarang tinggal 90.000 ekor di alam liar Afrika. Jumlah itu merosot dari populasi 15 tahun lalu sebanyak 150.000 ekor.

Baca juga: Serba Serbi Hewan, Kenapa Leher Jerapah Panjang?

Jerapah sudah punah di tujuh negara. Salah satu populasi yang terancam adalah Jerapah Rothchild yang hidup di Taman Nasional Murchison Falls, Uganda. Kelompot tersebut beranggotakan dari 1.000 jerapah.

Penyelamatan pun dilakukan dengan memindahkan populasi Jerapah Uganda setelah mempelajari jika jumlah jerapah tinggal sedikit yang tersisa.

Upaya membangun populasi baru dilakukan dengan memindahkan 20 jerapah ke tempat baru di seberang Sungai Nil. Karena hampir seluruh binatang hidup di sekitar Sungai Nil.

Untuk memantau gerak-gerik, jerapah dibekali kalung khusus. Dengan kalung itu bisa memantau gerak-gerik jerapah lewat satelit, akan tahu juga jika mengalami bahaya.

Karena banyak manusia yang menangkap jerapah dan bisa terancam bahaya. Jerapah harus ditembak dengan obat penenang , matanya harus ditutup sehingga bisa menggiring dengan mudah ke trailer khusus.

Baca juga: Pemerintah Kenya: Jerapah Terancam Punah

Pada Kompas.com (17/12/2018) diberitakan populasi jerapah di negara Kenya telah anjlok 40 persen dalam waktu 30 tahun. Khusususnya jenis Rothschild yang tinggal 659 ekor, jumlah jerapah saat ini rata-rata tinggal 80.000 ekor. 

Jenis ini hanya ada di Kenya dan Uganda. Selain melakukan pemindahan habitat, juga dilakukan antisipasi  pencegahan perburuan liar jerapah.

(Sumber: Kompas.com/Monika Novena | Editor: Yunanto Wiji Utomo/Resa Eka Ayu Sartika)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi